Casts:
·
You as Go Gae Eun
·
Eunhyuk as
Lee Hyuk Jae,
·
Donghae as
Donghae
·
Yesung as
Kim Jong Won
·
Ryeowook
as Kim Ryeo Wook
·
Leeteuk as
President Park/ Park Jung Soo
·
KyuHyun as
President Cho/ Cho Kyu Hyun
·
Sungmin as
Lee Sungmin/ President Park’s bodyguard
·
Choi Siwon
as Tuan Choi/ Owner of Spy agency M
·
Shindong
as Mr. Shin (American)/ Owner of Spy agency S
·
Kangin as
sekretaris Young Won, etc
Genre: Detective (?), Mystery (?),
Action (?) (bingung ngasih genre apa #LOL#), Romance
Length: Two Shoots
Part: 2 of 2
Author : Choi Ye Joon/ Yunn Wahyunee/
@yunsurya_elf
“ Love is SPY”
$$$
@amusement park, 26/10/2012 09:36
Hyuk
Jae menggandeng tangan Gae Eun erat. Ia tahu apa yang ia lakukan sekarang telah melanggar
aturan. Tetapi ia sudah terlanjur
menyukai Gae Eun. Gae Eun selalu membuatnya senang, ia tidak pernah mau terlalu
ikut campur dengan masalahnya. Gae Eun tidak pernah mempermasalahkan keadaan Hyuk Jae. Walaupun hingga saat ini
Gae Eun belum tahu siapa dia sebenarnya.
Setelah
sekian lama berkeliling, mereka memutuskan untuk beristirahat. Gae Eun tidak
henti-hentinya tersenyum pada Hyuk Jae. Mereka berdua sangat menikmati
kebersamaan mereka.
“oppa…
aku sangat senang!” Gae Eun tersenyum
dengan santai
“weo?”
Hyuk Jae terpesona melihat senyum Gae Eun.
“
aku senang karena bisa bersama oppa! Aku
sangat menyukainya. Seandainya bisa, aku hanya mau oppa yang ada di dalam
ingatanku. Aku berjanji akan selalu bersama oppa dan percaya pada oppa” Gae Eun
menyandarkan kepalanya ke pundak Hyuk jae
“chinca?”
Hyuk Jae pura-pura tidak percaya
“ne…
oppa tidak percaya?” Gae Eun menatap Hyuk Jae. “ aku sangat menyukai oppa. Oppa
adalah orang terbaik yang pernah aku temui. Ketika bersama oppa aku sangat bahagia.”
“emmmm…”
Hyuk Jae cuek
“oppa…
oppa tidak menyukaiku?” Gae Eun menghela napas. “ apa aku bukan tipe oppa?”
Hyuk
Jae memeluk Gae Eun. “ania… saranghae!
Akulah yang sangat beruntung dan bahagia bisa berada disampingmu.”
“oppa?”
“mianhae…
aku rasa aku tidak pantas untukmu”
“weo?”
“karena
aku menyembunyikan sesuatu padamu!”
“kwaenchana
oppa! Aku percaya oppa!” Gae Eun membalas pelukan Hyuk Jae. “apapun dan
bagaimana pun oppa, aku tetap menyukai oppa. Aku akan mendukung oppa.”
“gomawo…sarangahe”
Hyuk Jae benar-benar sudah jatuh cinta dengan Gae Eun
$$$
“Hyung…
dimana?”
“oppa…
hati-hati! Jangan menelepon sambil
menyetir” Gae Eun menggoyangkan lengan Hyuk Jae pelan
“ssst…”
Hyuk Jae membuat tanda di bibirnya. “ne Hyung… aku hanya mau tahu. Annyeong”
“oppa
menelepon siapa?”
“Jong
Won Hyung… kaja kita makan”
“dimana?”
“dirumahku…
oppa akan menyediakan makanan yang sangat enak.”
“dirumah
oppa? Mau delivery? Shiroe..”
“ania…
oppa yang akan memasak”
“tapi…Hyungnya
oppa? otthoke? Jong Won oppa sepertinya tidak menyukaiku. Setiap aku bertemu
dia dan ke rumah oppa, ia sinis sekali padaku”
“tenang….
Ia tidak ada dirumah. Sedang ke luar kota. Hyung bukannya tidak menyukaimu. Ia
hanya cemburu karena oppa punya yoejachingu yang yeppo”
“Joahe…
kaja oppa! Aku mau makan apa ya?”
$$$ @Perusahaan
Home Shopping Super, 03/11/2012 09:23
“
Sungmin-ssi…. Saya mau anda menyimpan berkas ini baik-baik. Kemudian sesuai
rencana kirimkan berkas itu kepada sepupuku. Katakan itu akan menjadi penawaran
terakhirku” President Park tertawa kemenangan
“siap
President… lalu untuk saat ini apa yang
harus saya lakukan?”
“Pertama,
panggil Go Gae Eun-ssi … ada yang mau
saya bicarakan dengannya”
“baiklah…”
Sungmin permisi untuk keluar.
$$$
Gae
Eun terlihat sibuk merapikan barang- barangnya dibantu olah Hyuk Jae. Ryeo Wook
hanya melihat saja dari meja kerjanya. Ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia
juga merasa bersalah karena ia Gae Eun akan keluar dari perusahaan.
“Gae
Eun-ah…Kwaenchana?” tanya Hyuk Jae
“ne
oppa… kalian jangan melihat aku seperti itu. Aku tidak dipecat, memang sudah
waktunya aku pergi. Asisten manager yang sebenarnya akan kembali besok. Oppa tahu sendiri, aku hanya
pengganti. Terus aku hanya dipindahkan ke kantor cabang. Oppa tenang saja”
“mianhae Gae Eun-ah… sebelumnya aku sudah menuduhmu
melakukan kesalahan.” Ryeo Wook ragu.
“ah…
kwaenchana oppa! Aku mengerti, yang penting sekarang semuanya baik-baik saja.
Emmm… aku harap kita tetap bisa menjadi teman yang baik”
Hyuk
Jae membantu Gae Eun membawa barang-barangnya hingga ke halte bis. “ apa perlu
oppa antar?”
“ania…oppa!
Kwaenchana! Oppa masih harus kerja. Aku bisa pulang sendiri.” Gae Eun berusaha
tersenyum
“aku
bisa membolos… aku antar ya? Barang-barangmu banyak”
“ania…
aku bisa membawanya. Oppa jangan meremehkanku, aku bisa melakukannya.” Gae Eun
terdiam. “oppa… gomawo. Joaheyoe… noemu joahe. Gomawo”
“arayoe…
kamu selalu mengatakannya padaku. aku juga sangat menyukaimu.”
“emmmm…saranghae
oppa” Gae Eun memeluk Hyuk Jae. “mianhae… annyeong!”
“morago?”
Hyuk Jae melepas pelukan Gae Eun. “maksud kamu apa? Kamu keluar dari perusahaan
bukan berarti kita tidak bisa bersama kan?”
“oppa…mianhae!
Aku rasa kita tidak bisa bertemu lagi. Oppa lebih baik melupakanku”
“mwo?
Gae Eun-ah…kenapa?”
“mianhae
oppa…” bis yang akan ditumpanginya datang. “annyeong oppa!”
“Gae
Eun-ah… aku tidak mengerti!” Hyuk Jae menahannya
“oppa…mianhae!”
Gae Eun meninggalkan Hyuk Jae sendiri
penuh tanda tanya.
$$$
@Perusahaan Home Shopping Junior, 15/11/2012 13:05
President
Choi mengamuk diruangnnya. Sekretaris Young Won tidak luput dari amarahya.
Tepat 1 jam yang lalu ia mendapatkan berkas-berkas dari perusahaan sepupunya,President Park. Semuanya rencananya
telah dibongkar. Semua bukti-bukti telah terkumpul untuk menyeretnya ke
penjara. Ia semakin kesal karena President Park mengancamnya.
“bagaimana
ini bisa terjadi? Bukankah kau bilang ini akan berhasil?” President Cho
meledak-ledak.
“miannata
President…ternyata President Park sudah mencium semuanya sejak awal. Kita
ternyata tertipu, mereka memiliki senjata rahasia”
“arrrrgh…
aku tidak bisa terima. Aku tidak mau harus menggabungkan perusahaan ini lagi.”
“tapi
President…ini cara terbaik. Mereka mempunyai bukti.”
“biarkan
aku berpikir… cepat hubungi Mr. Shin. Aku mau ia menghentikan operasi ini.”
“Siap…
President Cho”
$$$
@ kediaman President Park, 16/11/2012 19:12
President
Park sedang menikmati makan malamnya. Ia tampak begitu senang hari ini. Sudah lama ia tidak merasa senang seperti
ini. Hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu. Saat dimana adik kesayangannya
akan pulang dan menemuinya.
“Sungmin-ah…
jam berapakah ia akan datang?”
“adik
President akan datang sebentar lagi. Jadi mohon bersabar”
“Sungmin-ah…
ayo ikut makan denganku! Kamu selalu saja merasa canggung. Kalau dirumah kamu
harus lebih santai.”
“ne…
Hyung!”
Terdengar
suara mobil dari arah luar. Sungmin segera berlari untuk menyambut seseorang.
President Park segera merapikan dirinya. Ia harus terlihat berwibawa. Sungmin
segera membuka pintu sebelum yang ditunggu memencat bel.
“oppa….”
Teriak seseorang yang ditunggu sambil berlari. “bogoshipoe!” ia memeluk sungmin
erat. “oppa? Park Jung Soo dimana?”
“Hyung
sedang di meja makan!”
“Park
Jung Soo….” Yoeja itu berlari ke arah ruang makan
“yakkkk…
tidak bisakah memanggil oppamu dengan sopan”
“oppa!”
katanya manja
“aigooo…
Park Gae Eun! dongsaeng kesayanganku” President Park memeluk Gae Eun erat
“oppa…
sepertinya aku lebih menyukai nama Go Gae Eun”
“aishhh….
Kamu tidak suka bersaudara dengan oppa?”
“ania
oppa…” Gae Eun mencari-cari Sungmin. “sungmin oppa! Kesini!”
“Sungmin-ah
kesini!”
“kasihan
sungmin oppa… kenapa oppa dan sungmin oppa harus mengulangi kisah appa dan
ajushi? Hahhh…. Membingungkan”
“sudahlah…ayo
makan”
“sungmin
oppa! Kaja” Gae Eun menarik paksa tangan Sungmin agar duduk dan makan bersama.
$$$
President
Park dan Gae Eun sedang duduk santai di dekat kolam renang. Sudah lama mereka
tidak berkumpul seperti ini. Sejak SD, Gae Eun sudah jarang bertemu bahkan
tidak pernah bertemu dengan kakaknya, president Park. Hal itu diawali dari perceraian
Ayah dan Ibunya. Gae Eun harus ikut ibunya dan President Park harus ikut
ayahnya sesuai perjanjian. Namun ketika
Kakek dari ayah mereka yang memiliki Perusahaan Home Shopping Super Junior
meninggal, mereka berusaha untuk bersama lagi. Ayah dan ibu mereka pun memilih
untuk bersama kembali.
“oppa….
Aku kangen appa dan eomma!”
“aku
juga!” President Park menarik napas dalam “apa yang sedang mereka lakukan
sekarang?”
“mungkin
mereka sedang membicarakan kita… iya kan oppa?”
“ne…ahhh,
oppa hampir lupa, gomawo!”
“buat
apa oppa?”
“kamu
mau membantu oppa. Padahal kamu baru menyelesaikan kuliah, tetapi oppa langsung
memberi tugas yang berat.” President
Park menggenggam tangan Gae Eun.
“oppa…
apakah Donghae oppa dan Hyuk Jae oppa masih diperusahaan?”
“ania….
Weo?”
“aku
hanya merasa bersalah pada mereka. aku sangat jahat sampai mempermainkan
mereka. Khusunya Hyuk Jae oppa”
“tetapi
kamu hebat bisa menemukan bukti-bukti itu”
“tentu
saja…. Aku sudah menelusuri semua bagian rumah Hyuk Jae oppa! Hampir aku
menyerah, ia bekerja dengan sangat rapi”
“dongsaengku
memang pintar” President Park mengacar-acak rambut Gae Eun.
“oppa…bolehkah
aku memberitahu semuanya kepada Donghae oppa? Hahhh….. dia sudah mengenalku
lama, tetapi ia tidak tahu tentang oppa.
Lucu kan?”
“mwo? Donghae-ssi tidak tahu kamu punya oppa
ganteng dan keren seperti aku?”
“yakkk…..ajushi!
aku hanya tidak mau dia tahu kalau aku punya oppa super sukses. Aku cuma mau tahu, maukah ia menjadi temanku
dengan aku yang apa adanya”
“aigooo….
Dongsaengku sudah dewasa”
$$$
@ G cafe, 17/11/2012 10:03
Gae
Eun terlihat tidak sabar. Orang yang ia
tunggu-tunggu belum datang juga. Ia sengaja datang lebih awal tadi, tetapi
tidak disangka menunggu itu sangat menyebalkan.
Sesekali ia melirik ke cermin kecilnya, memastikan semuanya masih
baik-baik saja.
Waktu
berjalan begitu lambat rasanya. Sempat terbersit diotaknya kalau orang yang ia
undang tidak menerima undangannya. Gae Eun segera menghapus pikiran itu. Ia
harus berpikir positif agar moodnya tidak jatuh. Dari kejauhan ia melihat orang
yang ditunggu datang. Ia segera memperbaiki posisi duduknya agar terlihat
anggun.
“Gae
Eun-ah….mianhae oppa terlambat”
“ania…
donghae oppa”
“mianhae…”
Donghae mengulangi kata-katanya. Ia terlihat serius
“aku
sudah memaafkan oppa! Seharusnya aku yang meminta maaf pada oppa karena tidak
memberitahu oppa sebelumnya”
“ania…
oppa sudah tahu semuanya.”
“maksud
oppa?”
“
kamu adalah Park Gae Eun, adik dari President Park. Saat orang tua kalian
bercerai, kamu merubah nama menjadi Go Gae Eun. Kamu diperusahaan kemarin
hanyalah rekayasa. Kamu adalah partnerku saat itu”
“mwo?
Oppa sudah tahu…aishhh” Gae Eun nyengir kuda.“kalau begitu, aku ucapkan terima
kasih. Acting oppa keren! Meyakinkan”
“acting
yang mana?”
“waktu
oppa bilang oppa menyukaiku! Wahhh…aku kaget sekali. Aku sempat berpikir itu
beneran. Tapi, tidak mungkin kan? Aku dongsaeng tersayang oppa. Benar?”
Donghae
mencoba tersenyum. “ne… my dongsaeng”
“aku
sangat bodoh mencoba membohongi oppa!”
Donghae
mengiyakan saja. Tatapannya tidak lepas
dari Gae Eun sejak pertama ian datang. Terkadang ia ikut tersenyum melihat Gae
Eun tertawa. Apakah Gae Eun tidak menyadari kalau ia memperhatikannya?
$$$
@ Kediaman Mr.Shin, 17/11/2012 10:05
“Plakkkk#
sebuah tamparan mengenai wajah Hyuk Jae. Ia hanya bisa menerima tanpa bisa
membalas. Jong Won hanya melihat dari jauh, ia juga tidak bisa melakukan
apapun. Mr. Shin sangat marah saat ini. Ini pertama kalinya ia tidak dapat
menyelesaikn tugas dari klien.
“Yakkk…
kamu!!!” Mr. Shin mengepalkan tangannya kuat. “bagaimana kau bisa gagal?”
“miannata!”
Hyuk Jae menundukkan kepala
“kau
juga, Jong Won! Bagaimana kamu bisa tidak mengawasinya? Anak ini masih tidak
bisa dilepas…ia harus selalu diawasi”
“miannata….
Aku selalu memperingatinya. Tetapi ia tidak memperdulikan aku. Ia juga bisa
menghindar dari pengawasanku”
“hahhhhh….
Sekarang kalian berdua harus menyelesaikan ini. President Cho meminta kita
untuk melakukan ini” ia melempar berkas itu
ke wajah Hyuk Jae
“siap
Mr” Jawab Hyuk Jae dengan hormat
“kali
ini kalian harus berhasil” Mr. Shin meninggalkan mereka berdua.
“Hyuk
Jae-ah” Jong Won memungut berkas tugas itu. “ingat….kali ini kita harus
berhasil. Lupakan kejadian kemarin, lupakan juga Go Gae Eun…ania Park Gae Eun.
ia menipumu! Ara?”
“ne…Hyung!”
$$$
@ G cafe, 17/11/2012 13:03
Gae
Eun tersenyum dan melambaikan tangan pada Donghae. Donghae menawarinya untuk
diantar pulang, tetapi ia menolak. Ia harus pergi ke suatu tempat sebelum
pulang. Beberapa detik kemudian mobil Donghae sudah tidak terlihat lagi. Ia
sudah lenyap dalam keramaian jalan di Seoul.
Gae Eun
akhirnya berjalan menuju halte bis. Ia menghela napas panjang. Apa yang
ia harapkan ternyata tidak ada benarnya. Sama seperti dugaannya, Donghae hanya acting saat itu.
Semua tentang Donghae memang tidak berubah. Ia tetap menganggapnya sebagai anak
kecil, adik kesayangan. Akankah Donghae melihatnya seperti Hyuk Jae melihatnya?
Sebuah
mobil menepi, tepat didepan Gae Eun. Gae Eun tidak mempedulikannya dan terus
saja berjalan. Seorang namja keluar dari mobil itu. Ia mengenakan kemeja hitam
dan kacamata hitam. Gae Eun hanya sempat melirik dan tidak mempedulikannya
lagi. Namja itu melihat sekeliling, dan suasana hari itu sedang sepi. Beberapa
orang terlihat berjalan-jalan tetapi tidak peduli dengan kejadian
sekelilingnya.
Secepat
kilat namja itu menghampiri Gae Eun. ia
menutup mulut dan hidung Gae Eun dengan sebuah sapu tangan. Gae Eun meronta
sejenak dan akhirnya tidak sadarkan diri. Dengan perlahan namja itu membawa Gae
Eun ke dalam mobil.
“Hyung…
dia kan?” Hyuk Jae yang hanya ditugaskan
mengemudikan mobil kaget melihat Gae Eun yang pingsan.
“jangan
banyak tanya! Cepat jalan… jangan sampai orang lain menyadari”
“tapi
Hyung…kenapa kita…” kata-kata Hyuk Jae terpotong
“Sudah
jangan banyak tanya… jalan sekarang” Jong Won mulai kesal
“tapi
hyung?”
“Lee
Hyuk Jae… jalan sekarang!” bentaknya
“aishhh…
ne Hyung!”
$$$
@ Villa, 17/11/2012 15:03
Ruangan
itu hampir dipenuhi warna putih, berada di lantai 2 sebuah Villa mewah di
pegunungan. Jendelanya dipasangi jeruji besi. Terlihat kokoh dan sulit dirusak.
Seorang manusia dewasa tidak akan bisa kabur dari ruangan itu, bagaimana pun
caranya. Di depan pintu ruangan itu terdapat dua orang penjaga. Seluruh villa itu dikelilingi oleh
penjaga-penjaga. Setiap sudut ruangan juga di pasangi kamera, khusunya setiap
ruangan menuju ruangan dengan jerugi itu.
Gae
Eun masih pingsan dan berada di ruangan jeruji villa itu. Ia tidak diikat,
hanya saja ia dikurung dengan penjagaan yang ketat. Gae Eun mulai sadar.
Pandangannya masih berkunang-kunang. Ia melihat sekitar dan semuanya putih.
Tidak ada telepon atau barang elektronik lainnya di ruangan itu. Gae Eun
mencoba mencari ponselnya, tetapi tidak ada.
Ia
segera berlari ke arah pintu dan menggedornya. Tetapi percuma pintunya
terkunci, ia hanya mendengar teriakan penjaga yang menyuruhnya diam. Ia berlari
ke arah jendela, dan tetap percuma karena jendelanya berjerugi. Gae Eun mencoba
mencari jalan keluar, ia berpikir keras. Ia melihat sebuah kamera CCTV.
“yakkkk…
keluarkan aku!” teriaknya kepada kamera itu. “keluarkan aku!!!” tidak ada yang
menjawab. Penjaga yang diluar juga tidak menjawab. Mereka mungkin berencana
tidak peduli. “hey… kalian diluar, keluarkan aku. Apa mau kalian? Keluarkan
aku!!!!”
Gae
Eun kesal sendiri. Tidak ada yang mendengarkannya. Ia akhirnya terduduk di
sudut ruang itu. Airmatanya tidak dapat dibendung.
“oppa….
Tolong aku!” tangisnya. “ Jung soo oppa tolong aku! Sungmin oppa…donghae oppa” ia terus saja
terisak. “keluarkan aku dari sini!”
Hyuk
Jae hanya terdiam. Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya bisa melihat dari
layar CCTV saja. Jong Won sudah mengultimatumnya untuk tidak menggagalkan lagi
rencana ini. Ia telah melarangnya untuk menaruh perasaan apapun pada Gae Eun. kalau tidak, Gae Eun akan mati.
$$$
@ @Perusahaan Home Shopping Super, 19/11/2012
11:09
Donghae
segera berlari ke arah lift. Ada suatu masalah yang perlu ia klarifikasi kepada
President Park. Semetara diruangnnya President Park sedang kacau. Ia
mondar-mandir ruangannya tanpa henti. Sungmin tidak terlihat di sana.
“President…”
Donghae masuk begitu saja tanpa permisi.
“Donghae-ssi”
President Park terlihat kacau. Ini pertama kalinya ia terlihat seperti ini.
“
apa…. Gae Eun…” Donghae tidak dapat melanjutkan pertanyaannya.
“
aku tidak tahu….. kita tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri. Sungmin-ssi
sedang mengurusnya sekarang.” President Park mencoba tenang, tetapi ia
terdengar panik.
Sungmin
memasuki ruangan. Ia juga terlihat panik. “Hyung….ah, miannata! President, saya
tidak bisa menemukannya”
“mwo?
Kamu sudah mencoba mencari di teman-temannya?”
“ne…
president. Saya hanya belum mencarinya di rumah orangtua President. Saya tidak
ingin membuat mereka khawatir”
“biar
aku yang urus itu. Gae Eun-ah…kamu dimana?”
“President”
Donghae angkat bicara. “biarkan saya membantu mencari. Saya kenal beberapa
temannya.”
“gomawo…”
President Park mengenggam tangan Donghae. “ aku minta tolong padamu.
Donghae-ssi, kamu lebih mengenal adikku daripada aku. Aku mohon bantuanmu untuk
menemukannya. Aku mohon…” President Park tiba-tiba lemas. “ia dongsaengku satu-satunya,
aku sangat menyanyanginya!”
“Hyung….!”
Sungmin membantu President Park berdiri. “ Hyung tenanglah… kita akan mencari
Gae Eun semampu kita. Kita pasti akan menemukannya” Sungmin berbicara informal
“iya
President Park, mohon anda bersabar”
“aku
percayakan pada kalian berdua!”
“
Hyung harus kuat… aku yakin ini perbuatan Cho Kyu Hyun” ia mulai kesal. “ aku tahu ia kan berbuat
seperti ini.”
“ ne…. mungkin seperti itu. Saya akan
menyelidikinya” Donghae juga kesal
“baiklah Donghae-ssi” President Park
mencoba tenang kembali.
$$$ @ Villa, 19/11/2012 14:01
Hyuk
Jae berjalan menuju ruangan Gae Eun. ia sebenarnya merasa berat, tetapi Jong
Won menugasnya sebagai pengawas Gae Eun. ia harus mengawasinya 24 jam, dan
memenuhi semua kebutuhannya. Jong Won menghukumnya dengan cara yang sangat
halus tetapi menyakitkan.
“berikan
makanan ini padanya!” Hyuk Jae memerintah penjaga didepan ruangan Gae Eun
“siap!”
penjaga itu masuk.
#prangggg#
terdengar suara piring pecah. Penjaga itu berteriak karena kesal.
“yakkk….
Kamu mau mati? Makanlah!!!” teriak penjaga itu
“keluarkan
aku!” Gae Eun mencoba melawan. Ia menarik-narik penjaga itu. “keluarkan aku”
“nappen
(brengsek) yoeja!” penjaga mendorong Gae Eun hingga tersungkur. Ia mengangkat
tangan tinggi dan hendak memukul Gae Eun
“hentikan!!!”
Hyuk Jae menghalangi. “bersihkan ini dan keluarlah!biar dia aku yang urus.
Ambilkan makanan lagi!”
“siap”
Penjaga membersihkan kekacauan itu. Berapa menit kemudian ia keluar
Hyuk
Jae masih berdiri dan terus melihat ke arah Gae Eun “tunggu… bawakan juga
pakaian!” Hyuk Jae mendekati Gae Eun yang sedang menangis di pojok ruangan.
“Kwaenchana? Kau harus makan” Hyuk Jae mencoba menyentuh Gae Eun.
Gae
Eun menepisnya. “Shiroe…pergi sana!” ia
masih terisak.
“Gae
Eun-ah…mianhae!” sekali lagi Hyuk Jae mencoba menyentuhnya.
“pergi!!!!”
“Gae
Eun-ah” Hyuk jae melihat tangan Gae Eun terluka. “ lihat tanganmu berdarah.”
Gae
Eun menyembunyikan tangannya. “pergi!!!” ia sama sekali tidak mau menatap Hyuk
Jae.
“yang
diluar… ambilkan kotak P3K” teriaknya. “ kemarilah…. Biar aku obati!”
“tidak
perlu….” Gae Eun semakin menjauhkan
dirinya dari Hyuk Jae. “ahhh…” tangannya terasa perih karena terkena air
matanya.
“Gae
Eun-ah…jebal! Dengarkan aku” Hyuk Jae terpaksa menarik tangan Gae Eun yang
terluka.
“ahhh…lepaskan!
Pergi!!!” Gae Eun meronta, tangannya semakin banyak mengeluarkan darah.
“hey
kalian… mana obatnya?”
Penjaga
yang diluar segera masuk membawa makanan, pakaian dan kotak P3K. “miannata” ia
pun keluar
“kamu
seharusnya tidak melawan. Lihat tanganmu… dengan melawan itu berarti kamu
menyakiti dirimu sendiri” Hyuk Jae dengan hati-hati mengobati luka Gae Eun.
Gae
Eun akhirnya berhenti meronta. Ia terus saja menatap Hyuk Jae yang dengan
perhatian mengobatinya. “kenapa kau baik padaku? biarkan saja aku mati disini”
“habis
ini kamu makan… gantilah bajumu! Lihat ada bercak darah disitu. Jika kau perlu
sesuatu katakan saja” Hyuk Jae mengalihkan pembicaraan
“yakkk…
Hyuk Jae-ssi! Lepaskan aku! Itu yang aku butuhkan” teriak Gae Eun
“semuanya
sudah beres! Nanti aku akan kembali untuk mengganti perban lukamu.” Hyuk Jae
meninggalkan Gae Eun
“
Lee Hyuk Jae… aku benci kamu! Lepaskan akuL! lepaskan aku!”
“awasi
dia… jika ia membutuhkan sesuatu, beri tahu aku!” Hyuk Jae berpesan pada penjaga.
“
Lee Hyuk Jae…lepaskan aku!biarkan aku pergi” tangis Gae Eun meledak
$$$
Hyuk
Jae membuka pintu dengan perlahan. Ia tidak mau Gae Eun terbangun. Ia telah
mengawasinya semalaman. Gae Eun tidak menyentuh makanannya sedikit pun. Ia
hanya menangis dipojok ruangan. Tempat itu menjadi tempat favoritenya sekarang.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membersihkan diri dan tidur. Mungkin ia
akhirnya menyadari kalau semuanya sia-sia.
#kleeek#
Hyuk Jae sudah berusaha untuk tidak membuat suara sedikit pun tetapi tanpa
sengaja pintu itu mengeluarkan bunyi. Hyuk Jae menahan napas, takut kalau Gae
Eun terbangun. Tetapi ternyata Gae Eun masih tertidur pulas. Ia terlihat sangat
kacau, memprihatinkan. Rona bahagia di wajahnya hilang. Gae Eun yang ia kenal
dulu sudah berubah hanya dalam beberapa hari.
Hyuk
Jae menaruh makanan yang ia bawa di meja kecil didamping tempat tidur. Hyuk Jae
memperhatikan Gae Eun yang sedang tertidur. Yoeja yang ia cintai sekarang
menderita dan ia tidak bisa melakukan apapun.
Gae
Eun membuka matanya. Ia segera menjauh ketika menyadari kalau Hyuk Jae
didekatnya. “ pergi!”
“
Gae Eun-ah” panggilnya lembut. “ sarapanlah dulu”
“ania…pergi!
Lepaskan aku”
“mianhae….
Aku tidak bisa melepaskanmu. Sebaiknya kamu menurut saja, maka kamu akan selamat”
“apa
maumu?”
“Gae
Eun-ah… seharusnya kamu tidak terlibat. Ini masalah President Park dan
President Cho!”
“Mwo?
Jadi kamu menculikku karena mau menggertak President Park?”
“ne….”
Hyuk Jae mencoba menjelaskan
“yakkk…
kamu tahu sendiri, aku hanya orang yang dipekerjakan President Park untuk
menemukan mata-mata diperusahaan. Tidak ada gunanya kamu menculikku. Ara?”
“Go
Gae Eun… ania… Park Gae Eun, itu namamu kan? Kamu adalah dongsaeng President
Park”
“mwo?
Hahhhh…. Karangan yang bagus” Gae Eun mencoba untuk terlihat meyakinkan
“Gae
Eun-ah… aku tidak akan menyakitimu. Aku tahu semuanya, Jong Won hyung tahu
semuanya. Sebaiknya sekarang kamu makan. Jangan sampai kamu sakit” Hyuk Jae
menyodorkan nampan berisi makanan.
“nappenum…
shiore! Pergi… pergi!!!” Gae Eun kesal. Ia melempar vas bunga ke arah Hyuk Jae.
“ahhh….”
Kapal Hyuk Jae terkena vas bunga itu. Kepala Hyuk jae berdarah.
“pergi….”
Gae Eun kembali mengambil benda keras didekatnya.
“hentikan….”
Hyuk Jae menahan tangan Gae Eun, kepalanya berdarah. “ kamu bisa terluka.
Makanlah….jebal” tatapan Hyuk Jae sendu
$$$
Jong
Won membersihkan luka di kepala Hyuk Jae. “lihatlah… kamu terluka karenanya.
Kenapa kamu begitu peduli padanya? Ia mencampakanmu”
“
Hyung… bisakan melepaskan kamera di ruangan itu?”
“weo?
Kamu mau membawanya kabur?”
“ania…
Hyung! Kita memiliki 2 penjaga di depan pintu, dan banyak kamera di seluruh
gedung. Bisakah yang di ruangan itu kameranya ditiadakan. Aku hanya tidak mau
Gae Eun merasa tidak nyaman. Kita seperti penguntit saja. Ia seorang yoeja yang
butuh privasi”
“hahhhh…
arayoe! Aku akan mengabulkan permintaanmu yang satu ini. Tapi ingat, kalau kamu
sampai menggagalkan misi ini. Gae Eun dalam masalah”
“ne
Hyung! Gomawo” Hyuk Jae meninggalkan
Jong Won
“
Hyuk Jae-ah… aku berharap kamu kembali seperti dulu”
Hyuk
Jae menghentikan langkahnya. “ne hyung… arasoe”
$$$ @
Villa, 21/11/2012 16:42
“
apa yang kalian lakukan?” Hyuk Jae marah kepada kedua penjaga itu. “kenapa
kalian bisa tida tahu? Keluar sekarang”
Hyuk
Jae segera menggendong Gae Eun yang jatuh pingsan. Ia terlihat kurus karena
tidak mau makan sama sekali. Ia hanya terkadang menyentuh air minum yang
diberikan. Selebihnya tidak. Hyuk Jae kaget, Gae Eun terasa sangat ringan. Jauh
lebih ringan dibandingkan saat itu, waktu masih diperusahaan. Hyuk Jae
menidurkan Gae Eun di kasur. Badannya sangat panas. Rupanya ia demam.
“Hyung…
bisa bawa dokter ke sini? Gae Eun pingsan, sepertinya ia demam!”
“arasoe…
tunggu”
Ia
panik, apa yang harus dilakukan? Hyuk
Jae segara mencari baskom dan kain untuk mengompres Gae Eun. ia berharap itu
bisa menurunkan demamnya.
$$$
“bagaimana
dokter?” Hyuk Jae panik
“ia
hanya kekurangan gizi karena beberapa hari tidak makan. Saya sudah
memasangkannya infuse. Semoga dalam beberapa hari, ia bisa membaik”
“gomawo…
dokter” Jong Won mengantar dokter itu pulang.
Hyuk
Jae meminta izin pada Jong Won untuk menemani Gae Eun malam ini. Ia khawatir
akan terjadi apa-apa pada Gae Eun. selang infus terpasang dipergelangan tangan
Gae Eun. ia belum sadar dari tadi. wajahnya pucat sekali, tulang pipinya
terlihat sangat jelas. Walaupun begitu ia tetap terlihat manis. Gae Eun yang
manis namun penuh dengan kesedihan. Begitulah menggambarkan Gae Eun sekarang.
“oppa….oppa!”
Gae Eun mengigau. “oppa!”
Hyuk
Jae terbangun. “Gae Eun-ah?”
“oppa!
Jung Soo oppa”
“tenanglah
Gae Eun!” Hyuk Jae memegang kening Gae Eun. “kamu masih demam!”
“
Jung Soo oppa…. Sungmin oppa! Tolong aku!”
Hyuk
Jae mengompres Gae Eun lagi. “ apakah kamu benar-benar membenciku?”
“
Donghae oppa, tolong aku”
“kenapa
yang kamu ingat hanya Donghae? Apa ia begitu berarti untukmu?” Hyuk Jae berbicara pelan
“oppa…
jebal, lepaskan aku! Hyuk Jae oppa, jebal lepaskan aku!” Gae Eun masih mengigau
“ Gae Eun-ah… mianhae!” Hyuk Jae menggenggam
tangan Gae Eun erat. “ apa yang harus aku lakukan?”
$$$
Gae
Eun terbangun. Kepalanya terasa pusing sekali. Ia tidak mengingat apa-apa. Ia
hanya tahu kepalanya sangat pusing saat itu dan semuanya berubah gelap. Ia
kaget mendapati dirinya dengan infuse. Ia lebih kaget lagi menemukan Hyuk Jae
tertidur di samping kasurnya sambil menggenggam tangannya.
“Hyuk
Jae-ssi …ahh…ania!oppa ….irona” Gae Eun mengguncangkan badan Hyuk Jae perlahan.
“ah…”
Hyuk Jae segera bangun. “ Gae Eun-ah…
kamu sudah siuman? Mau makan apa?”
“oppa….kenapa
oppa tidur disini?” Gae Eun berubah, ia kembali seperti biasanya.
“oppa?”
Hyuk Jae tersenyum. “aku khawatir padamu. Aku menemukanmu pingsan kemarin”
“oppa
benar tidak bisa melepaskanku? Apakah aku melakukan kesalahan pada oppa? Apa
aku menyakiti oppa?”
“ania…
aku hanya menjalankan perintah. Aku tidak akan menyakitimu”
“tetapi
oppa mau menyakiti Jung Soo oppa kan?”
“soal
itu” Hyuk Jae tidak bisa menjawab
Gae
Eun tersenyum tulus. “oppa tahu? Apa yang Jung Soo oppa rasakan sekarang juga
aku rasakan.” Gae Eun terdiam sejenak. “ aku akan terima. Aku anggap ini
balasan buatku. Tetapi jangan sakiti Jung Soo oppa lagi. Jebal…”
“bukan
begitu Gae Eun-ah…”
“oppa
aku mau makan. Aku tidak mau mati disini sebelum bertemu Jung Soo oppa, Sungmin
oppa dan Donghae oppa”
“ara…
aku akan mengambilkannya!” Hyuk Jae berjalan dengan gontai.
$$$
“
oppa mianhae…”
Hyuk
Jae menghentikan suapannya. “kamu tidak salah apapun!”
“aku
yakin oppa benci padaku. mianhae…”
“aku
tidak membencimu” Hyuk Jae menyodorkan sesendok sup ke arah mulut Gae Eun
Gae
Eun menggeleng. “aku sudah kenyang”
“baiklah…
aku keluar”Hyuk Jae membawa nampan makanan itu keluar.
“oppa….
Mau kan oppa tinggal disini sebentar?”
“ne…
ara” Hyuk Jae menitipkan nampan itu pada penjaga didepan pintu.
Gae
Eun mencoba bangun dari tempat tidur. “oppa… mianhae!”
“weo?” Hyuk Jae membantu Gae Eun bangun dari tempat
tidur. Ia membantunya duduk di kursi dekat jendela.
“oppa
membenciku kan? Oppa tidak perlu berbuat baik padaku, lakukan saja keinginan
oppa. Aku yakin dengan begitu oppa akan merasa tenang”
“ania…
aku tidak membencimu.”
Gae
Eun menatap Hyuk Jae dalam-dalam. “lalu apa? Tidak mungkin oppa tidak
membenciku. Aku jahat pada oppa. Aku yakin oppa tidak mempercayai apapun
perkataanku sekarang”
“ania…
aku percaya”
“weo
oppa?” Gae Eun tidak mengerti
“lebih
baik kamu beristirahat!” Hyuk Jae hendak pergi
“tunggu!”
Gae Eun memegang tangan Hyuk Jae. “ gomawo oppa! Aku sangat senang bisa
mengenal oppa. Oppa melihatku sebagai seorang yoeja, bukan anak kecil. Hal itu
tidak pernah aku dapatkan dari siapapun. Seperti janjiku, aku percaya oppa
sampai sekarang. Oppa tidak akan menyakitiku kan?. Aku menyukai oppa. Aku
sungguh-sungguh menyukai oppa. Semua yang aku katakan bukan kebohongan. Gomawo
oppa! Aku harap oppa memaafkanku dan percaya lagi padaku.” Gae Eun tertawa
kecil. “sepertinya aku selalu menyusahkan orang lain. Aku selalu menyakiti
orang lain. Dan sekarang aku menyakiti oppa. Seharusnya aku mati”
Hyuk
Jae berbalik dan memeluk Gae Eun. “hentikan… aku tidak pernah menyalahkanmu.
Aku percaya padamu. Hentika…”
“oppa!”
Gae Eun menangis dalam pelukan Hyuk Jae. “mianhae oppa!”
$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 23/11/2012 12:12
President
Park terlihat sangat kacau. Sampai sekarang ia belum bisa menemukan jejak Gae
Eun. Sungmin dan Donghae belum bisa mengabarkan apapun. Tidak ada tanda-tanda
Gae Eun sedikitpun. President Park hampir menyerah, ia rasanya ingin mati.
Kenapa ia tidak bisa melindungi adiknya sendiri?
“
Hyung…” Sungmin datang, tidak kalah
kacau dengan President Park. “ah miannata”
“lupakan
sungmin-ah… ada apa? Apa kamu menemukan sesuatu tentang Gae Eun?”
“ne
hyung…. Ini dari President Cho” Sungmin memberi sebuah surat.
President
Park segera membacanya. “arrrgh…” teriaknya kesal
“
dia menculik dan menawan Gae Eun. ia menggunakan Gae Eun sebagai senjata untuk
mendapatkan seluruh perusahaan”
“berikan
semuanya… aku tidak butuh” teriaknya
“tetapi
hyung… hyung tidak bisa begini. Kita harus berpikir dengan dingin. Gae Eun
pasti tidak mau seperti ini”
“Sungmin-ah…
aku tidak peduli. Berikan apa yang dia mau. Gae Eun lebih berharga dari
perusahaan ini. Ara?” bentaknya
“arayoe
hyung…jebal, berpikirlah dengan tenang”
“apa
kamu tidak tahu? Kyu Hyun pasti menyakiti Gae Eun… Sungmin-ah! Aku mau Gae Eun
ada disisiku sekarang”
#tok….tok….tok#
Donghae memasuki ruangan.
“Sungmin-ssi!
Aku menemukannya” kata Donghae
Sungmin
tersenyum. “ Hyung… serahkan ini pada kami. Hyung harus kuat. Jangan biarkan
perusahaan ini jatuh pada President Cho”
President
Park menarik napas dalam. “baiklah…tetapi cepatlah! Gae Eun sedang menderita
sekarang. Aku dapat merasakannya”
$$$ @ Villa, 23/11/2012 20:01
Sungmin
memarkirkan mobilnya jauh dari villa itu. Ia tidak mau sampai ketahuan. Malam
ini ia dan Donghae harus menyelesaikan semuanya. Gae Eun harus segera
diselamatkan.
“Sungmin-ssi….
Anda mengawasi saja dari sini. Anda bisa menggunakan ini kan?” Donghae
memberikan sebuah pistol bius. “Ketik saya beri aba-aba, anda tumbangkan dulu
penjaga yang didepan. Kemudian habisi sisanya. Mereka ada di belakang villa.
Kemudian jemput kami di tempat mobil tadi”
“arayoe
Donghae-ssi! Apa anda tidak membutuhkan bantuan di dalam?”
“ania…
akan lebih mudah jika satu orang yang masuk.” Donghae bersiap beraksi. “ ketika
listrik mati, itu aba-abaku” Donghae memakai kacamata infrarednya. “gunakan
ini… akan sangat membantu”
“gomawo…percayakan
padaku” Sungmin menggunakan kacamata pemberian Donghae
$$$
Dalam
sekejap Donghae berhasil berhasil memasuki villa itu dan menjatuhkan beberapa
penjaga. Ia harus segera menemukan ruangan tempat Gae Eun disekap, sebelum penjaga yang lain menyadarinya. Donghae
mendobrak pintu untuk kesekian kalinya. Beruntung, ruangan yang ia dobrak berikutnya
tempat Gae Eun disekap.
“Gae
Eun-ah” Donghae melihat selang infuse melekat dilengan Gae Eun
“Donghae
oppa?” Gae Eun mencabut paksa jarum infuse dari tangannya.”ahhhh”
“Gae
Eun-ah…Kwaenchana? Cepat naik ke punggung oppa!”
“ah…
ne oppa”
Donghae
segera berlari dengan Gae Eun di punggungnya. Jong Won dan beberapa penjaga
yang lain terdengar ribut mencarinya. Donghae segera keluar dari villa itu dan menuju tempa Sungmin menunggu.
“oppa…
kwaenchana? Aku bisa berjalan sendiri”
“ania…
kamu terlihat lemah. Lihat saja kamu terasa ringan. Jangan berdebat dengan
oppa di saat seperti ini”
“ne…
oppa!”
#darrrr#
terdengar suara tembakan dari arah belakang mereka. Donghae tumbang begitu
saja. Kakinya terkena tembakan. Ia mengaduh kesakitan.
“oppa!”
Gae Eun panik.
“apa
kamu sanggup berlari?”
“ne…oppa”
Gae Eun mencoba untuk tidak panik. “Kwaenchana?”
“ne…
larilah ke sana!” Donghae menunjuk suatu arah. “ Sungmin-ssi telah menunggu”
“ania
oppa… lalu oppa bagaimana?”
“jangan
pedulikan aku… pergilah!” perintah Donghae
“ania
oppa!”
“
Gae Eun-ah… kemarilah” kata Hyuk Jae. Ialah yang menembak Donghae tadi.
“oppa
jebal!” Gae Eun memohon pada Hyuk Jae.
“kembali
ke sini!” perintahnya lagi. Ia mengarahkan pistolnya pada Donghae
“Gae
Eun-ah…pergi sana! Lari!!!” kata donghae setengah berteriak.
“
Hyuk Jae oppa, jebal! Biarkan Donghae oppa pergi… aku akan mengikutimu” mohon
Gae Eun sambil menangis
“ania…
aku tidak bisa melepaskannya!” Hyuk Jae
bersikeras.
“yakkk…
Hyuk Jae-ssi! Tembak saja aku, tetapi
lepaskan Gae Eun” ia menatap Gae Eun. “pergi sana!!!”
“oppa
ania…!” Gae Eun tidak mau melepas tangan Donghae. “ Hyuk Jae oppa!
Jebal….jangan tembak Donghae oppa”
“Gae
Eun-ah… pergi” perintah Donghae lagi. “ jebal tinggalkan aku!”
“ania
oppa” Gae Eun sesekali melirik Hyuk Jae yang masih menodongkan senjatanya pada
Donghae
“Gae
Eun-ah…. Menyingkir dari situ. Aku harus menghabisinya” kata Hyuk Jae
Gae
Eun segera menghalangi arah pistol Hyuk Jae. “ania oppa… bunuh aku saja! Jangan
sakiti Donghae oppa!”
“menyingkirlah!”
Teriak Hyuk Jae
“Gae
Eun-ah…pergi!!!” teriak Donghae juga. “pergi!!!”
“ania…
Donghae oppa, Jung Soo oppa, Sungmin oppa… kalian menderita karena aku. Dan
Hyuk Jae oppa. Aku telah menyakitimu. Aku pantas mati”
“ania…
menyingkirlah” Hyuk Jae masih menodongkan pistolnya. Ia mencari celah diantara
Gae Eun untuk menembak Donghae.
“oppa
tembak saja aku! Oppa membenciku kan?”
“ania” Hyuk Jae menurunkan pistolnya. “ aku
tidak membencimu. Pergilah!!!” ia melangkah ke arah Gae Eun dan Donghae
“Gae
Eun-ah… awas!” Donghae memperingati
“ania
oppa… Hyuk Jae oppa tidak akan
menyakitiku”
“Kalian
pergilah… aku akan mengurus sisanya” Hyuk Jae membantu Donghae berdiri. “kamu
sanggup memapahnya?”
“ne…oppa!
Ayo ikut kami. Jung Soo oppa akan melindungimu”
“ania…
aku harus disini! Pergilah” Hyuk Jae berjalan menunduk meninggalkan Gae Eun dan
Donghae
“Hyuk
Jae-ah…. Minggir!” teriak Jong Won dari
arah depannya. Ia menodongkan pistolnya kearah Gae Eun
“Hyung?
Andwae…” Hyuk Jae segera berbalik dan berlari ke arah jalur peluru pistol itu.
#darrrrr# peluru itu menembus
punggungnya
Gae
Eun kaget dan menoleh. “oppa!” teriaknya
“pergilah…
saranghae!” kata Hyuk Jae, hingga akhirnya ia rebah dan tidak bergerak.
Gae
Eun hendak menghampirinya. Tetapi Donghae mencegah. Tepat pada waktunya,
Sungmin datang menjemput. Gae Eun di tarik paksa memasuki mobil. Ia meronta
sekuat tenaga. Airmatanya mengalir dengan deras. Tatapannya tidak berpindah
dari Hyuk Jae yang kini telah tiada. Ia hanya melihat darah yang terus saja
mengalir dari tubuh Hyuk Jae hingga saat terakhir mobil yang ia tumpangi melaju
kencang meninggalkan mayat Hyuk Jae dengan Jong Won yang menaingisinya.
$$$
@ Bandara Incheon, 30/11/2012 10:23
“
kamu yakin tidak ingin tinggal dengan oppa?” tanya President Park
“ania
oppa… sepertinya aku sudah cukup merepotkan oppa!”
“apa
kamu yakin?” President Park menarik hidung Gae Eun
Gae
Eun meronta. “lepaskan oppa! Sungmin oppa… jaga Park Jung Soo ya?”
“yakkk…
beraninya memanggil namaku seperti itu”
“ne
Gae Eun-ah… aku akan menjaga Hyung” Sungmin tersenyum
“
aku berangkat oppa! Kapan-kapan kunjungi aku di Amerika”
“ne…
annyeong!” kata President Park dan Sungmin hampir bersamaan
$$$
Gae
Eun sedang mencari nomor kursinya. Beberapa kali ia harus terjepit oleh
penumpang lain yang sedang merapikan barangnya.
“akhirnya
ketemu juga” ia segera duduk dikursinya.
Tepat di dekat jendela.
“permisi…
boleh bergabung?” kata seseorang
“ah….
Ne!” jawab Gae Eun tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.
Gae
Eun masih asyik melihat keluar jendela. Ia terlihat antusias melihat cara kerja
para kru pesawat. Tanpa sengaja Gae Eun menyenggol buku penumpang disebelahnya yang ditaruh tepat
di lengan kursi.
“ah…
mianhae!” Gae Eun segera memungutnya. “ini! Mianhae” ia memberikanya tanpa
melihat wajah si empunya
“gomawo!!!”
kata orang itu
Gae
Eun seperti mengenal suara itu. Ia akhirnya melihat ke arah orang disebelahnya.
“hahhhh!!!!” ia terkejut.
“annyeong…
Gae Eun-ah” sapanya sambil tersenyum
“oppa?
Hyuk Jae oppa?” Gae Eun tidak percaya. Apa yang ia lihat hantu?
“mianhae
mengagetkanmu…” Hyuk Jae tersenyum. “tenanglah aku bukan hantu!”
“tetapi
oppa kan… sudah..” Gae Eun terbata
“apa
kamu tidak tahu? Jong Won hyung sangat menyayangiku. Ia sudah mengatur semuanya
sejak awal”
“mwo?”
“menuruti
misi itu hanyalah rekayasa. Hyung sudah merencanakan akan membunuhku dari awal.
Dengan aku mati Mr. Shin tidak akan mencariku lagi, dan aku bisa bersamamu”
“tidak
bisa dipercaya!” Gae Eun geleng-geleng kepala.
“kamu
tidak suka? Apa kamu lebih senang aku mati?”
“ania…oppa!
Aku sangat senang. Kira-kira bagaimana reaksi
Donghae oppa kalau….” Kalimat Gae Eun terpotong
“andwae…
Donghae lagi?” Hyuk Jae kesal
“ania…mianhae
oppa! Aku tidak akan membicarakan Donghae oppa lagi”
“jadi?”
Hyuk Jae bermain mata
“mwo?”
Gae Eun tidak mengerti.
“
kamu tidak mau mengatakan sesuatu?”
“ania…
semuanya sudah aku katakan” Gae Eun tersenyum nakal
“Gae
Eun-ah” Hyuk Jae kesal lagi
“
Sarangahe oppa!” Gae Eun berbisik di telinga Hyuk Jae.
“aigoo…”
Hyuk Jae mengecup bibir Gae Eun
“oppa…
pesawatnya mau berangkat” Gae Eun segera melihat ke arah jendela untuk
menyembunyika pipinya yang merah
“awas
kamu…” Hyuk Jae mengancam.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar