Casts:
·
You as Go Gae Eun
·
Eunhyuk as
Lee Hyuk Jae,
·
Donghae as
Donghae
·
Yesung as
Kim Jong Won
·
Ryeowook
as Kim Ryeo Wook
·
LeePark as
President Park/ Park Jung Soo
·
KyuHyun as
President Cho/ Cho Kyu Hyun
·
Sungmin as
Lee Sungmin/ Presidendt Park’s bodyguard
·
Choi Siwon
as Tuan Choi/ Owner of Spy agency M
·
Shindong
as Mr. Shin (American)/ Owner of Spy agency S
·
Kangin as
sekretaris Young Won, etc
Genre: Detective (?), Mystery (?),
Action (?) (bingung ngasih genre apa #LOL#), Romance
Length: Two Shoots
Part: 1 of 2
“ Love is SPY”
$$$ @Kediaman
Mr. Shin, 03/08/2012 08:00
Ruangan
itu begitu tertata rapi. Tidak banyak perabotan disana, hanya ada satu set sofa
dan kursi serta meja kerja. Diatas meja kerja terdapat sebuah laptop dan
beberapa tumpukan file serta papan nama dengan tulisan “S SPY agency : Mr. Shin”
. Lee Hyuk Jae menunggu didepan pintu ruangan tadi.
“
Hyuk Jae-ah!” seorang namja dengan setelan rapi menghampirinya.
Hyuk
Jae memberi hormat. “ Mr. Shin!”
“Kamu
sudah lama menunggu?”
“ania
Mr. Shin” Hyuk Jae hanya menunduk.
“kaja…”
Hyuk
Jae segera membukakan pintu. Mr. Shin berjalan penuh kharisma menuju sofa yang
ada di dekat jendela. Jendela tersebut sengaja didesain dengan ukuran yang
besar agar Mr. Shin bisa melihat ke arah taman di belakang rumah.
S
SPY agency, tidak sembarangan orang yang
mengetahui keberadaanya. Orang hanya akan tahu bahwa kantor S SPY agency adalah
rumah pribadi Mr. Shin, pemilik sebuah restaurant yang cukup terkenal di Seoul.
Mereka
berdua diam sejenak. Mr. Shin sedang menikmati pemandangan diluar sana. #tok
tok tok#
“masuklah!”
Mr. Shin mempersilahkan
“
Permisi Mr. Shin, miannata saya terlambat.” Namja dengan setelan jas yang tidak
kalah rapi dengan Mr. Shin memberi hormat.
“Jong
Won-ah… kenapa kamu selalu bertingkah formal padaku?” Mr. Shin melihat ke arah Hyuk
Jae. “kamu juga, Hyuk Jae!”
“Ne…mianhae!
Saya membawa berkas yang Mr. Shin minta” Jong Won memberikan benda yang ia bawa
kepada Mr. Shin
“Hyuk
Jae-ah… ini tugas kamu selanjutnnya. Jong Won akan menemanimu, tetapi ia hanya
sebagai tangan kananmu. Ia akan membantumu dari belakang.” Mr. Shin memberi
kode agar Hyuk Jae mengambil berkas yang ia pegang. “Semuanya tertera jelas
disitu. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan saja pada Jong Won!”
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Super,
24/09/2012 07:00
“Nona
Go Gae Eun?”
“ne…
Go Gae Eun imnida”
“Senang
bertemu denganmu…Lee Donghae Imnida,
manager pemasaran” ia menjabat tangan Gae Eun. “ selamat karena anda diterima
sebagai asisten manager bagian perencanaan. Jika anda tidak keberatan, saat
makan siang nanti anda akan saya kenalakan dengan staff lainnya”
“ne…
gomapsumnida”
“oh
ya… jangan heran karena saya yang menyambut anda! President Park yang meminta
saya secara langsung. Sekali lagi selamat datang.”
“ne…
senang bertemu juga dengan anda” Gae Eun
memberi hormat.
Go
Gae Eun baru saja diterima kerja di Perusahaan Home Shopping terbesar di Korea. Tidak gampang ia bisa memasuki
perusahaan itu dengan posisi yang cukup tinggi. pengalamannya yang telah
bekerja di beberapa perusahaan besar di Amerika menjadi nilai tambah baginya,
selain juga karena keahliannya.
$$$
“annyeong
hasimnika… Go Gae Eun imnida. Saya asisten manajer perencanaan yang baru.
Semoga kita bisa bekerja sama.” Gae Eun memperkenalkan diri.
“wow…
kamu masih muda, hebat sekali bisa langsung mendapatkan jabatan yang tinggi.”
sindir Kim Ryeowook, staff bagian perencanaan.
“sudahlah
Ryeowook-ah… kita lihat saja cara dan hasil kerjanya.”
“arayoe….
Hyung” Ryeowook kembali sibuk dengan kerjaannya.
“Lee
Hyuk Jae imnida… manager perencanaan. Mari bekerja sama dengan baik. Agar kita
bisa akrab, kita bicara informal saja satu sama lain. Ara.. Gae Eun-ah?”
“ne…
manager lee!” Gae Eun memberi hormat.
“hahhh…
ternyata susah untuk tidak formal. Mejamu di sebelah sana.” Ia menunjuk sebuah
meja dekat dengan mejanya. “ selamat bekerja” Hyuk Jae pergi.
“
Gae Eun-ssi” panggil Ryeowook
“nde?”
“
kamu hanya asisten menager pengganti kan?”
“ne…
mungkin sekitar 3 atau 4 bulan. Setelah itu asisten manager sebelumnya akan
kembali lagi dari tugasnya di luar negeri.”
“bekerja
dengan benar ya? Aku akan mengawasimu!” Ryeowook meninggalkan Gae Eun.
Ponsel
Gae Eun berbunyi. Ia tersenyum ketika membaca pesan yang masuk.
$$$
@ China Restaurant, 24/09/2012 21:05
Gae
Eun turun dari bis. Ia ada janji untuk bertemu seseorang di suatu tempat. Sudah
lama ia tidak bertemu dengan orang ini. Ia sangat merindukannya. Gae Eun
memasuki sebuah restaurant Cina. Ia mencari sosok orang yang ingin ia temui.
“Gae
Eun-ah” orang itu melambaikan tangannya dari pojok ruangan.
“oppa!”
Gae Eun tampak bahagia. “Donghae oppa!” Gae Eun segera duduk setelah donghae mempersilahkannya.“oppa
jahat…. Kenapa sok ngomong formal sama aku tadi?” Gae Eun cemberut
“kamu
ini… kalau aku tiba-tiba berbicara informal dengan orang yang aku baru kenal,
mereka bisa salah paham”
“kita
kan sudah kenal lama!” kata Gae Eun
polos
“aigoo….
Masih saja kamu seperti dulu. Staff perusahaan yang lain bisa mengira kamu bisa
diterima masuk perusahaan karena aku. Ara?”
“yee…
memangnya oppa siapa? Punya pengaruh apa diperusahaan? Jangan berharap deh”
“kamu
ini masih saja kekanak-kanakan… tapi kamu hebat, bisa sukses diusia muda”
Donghae mengacak-acak rambut Gae Eun
“oppa…cukup!
Aku sudah berpenampilan dewasa begini, jangan perlakukan aku seperti anak
kecil” rengek Gae Eun
“bogoshopose!
(aku rindu kamu)”
“aku
juga oppa… padahal kita baru saja bertemu tadi pagi” canda Gae Eun
“kamu
ini… bekerja yang baik ya? Jangan mempermalukan oppa”
Gae
Eun mengangguk. “ oppa tidak usah khawatir! Aku tidak sepolos yang terlihat” ia
tersenyum licik
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Super,
25/09/2012 09:34
President
Park terlihat sedang sibuk memeriksa berkas- berkas yang baru saja ia terima
tadi pagi. Beberapa kali ia terlihat kesal karena ada hal yang tidak sesuai
harapannya. Tidak sesekali juga ia tersenyum melihat berkas-berkas itu.
Sepertinya ada pekerjaan yang memuaskan.
“
Sungmin-ssi…”
“ne…
President?”
“Apakah
pengganti sementara asisten manager perencanaan sudah ada?”
“ne…
ia sudah mulai bekerja hari ini.” Jawab Sungmin dengan nada suara yang sopan.
“setelah
aku menyelesaikan ini, aku ingin mengunjungi
suatu tempat!” ia memberikan Sungmin sebuah alamat. “ aku ada janji
dengan sepupu tercintaku disana!”
“baiklah
President Park”
President
Park meminum kopinya yang hampir dingin. “
Sungmin-ssi, sepertinya kopi ini kurang gula” ia tertawa sendiri. “ aku
ingin bertemu dengan asisten manager dan manager perencanaan. Banyak hal yang
ingin aku diskusikan.”
“kapan
anda ingin bertemu mereka?”
“secepatnya…”
President Park kembali meminum kopinya.
$$$
@Mall T, 25/09/2012 14:11
Sungmin
tetap siaga melihat sekelilingnya. Keamanan President Park adalah prioritas
utamanya. Mereka sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. President Park
tersenyum senang melihat beberapa produknya juga dipasarkan disana.
“annyeong
haseyo…hyung”
“ne,
annyeong!…lama tida bertemu, Kyu Hyun-ah” President Park melirik ke samping
President Cho. “oh… sekretaris Young Won, lama tidak bertemu”
Sungmin
tidak lupa memberi hormat. “ President Cho!”
“hyung…
bisakah Sungmin-ssi tidak bertindak terlalu kaku? Ia seperti robot saja”
“hahahaha”
President Park tertawa kecil. “aku selalu menyuruhnya begitu, tetapi ia
tidak mau dengar.kamu saja yang
berbicara dengannya, mungkin ia mau dengar. Benar tidak, sungmin-ssi?”
Sungmin
sekali lagi memberi hormat. “miannata… saya akan berusaha lebih keras”
“hyung…
mari kita pergi minum kopi. sekretaris Young
Won menemukan tempat yang bagus” President Cho mempersilahkan.
“aku
mau kopi yang manis! Sangat manis…” President Park kembali tersenyum. Sungmin
mengikuti dibelakangnya.
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Junior,
27/09/2012 08:19
#brakkkk#
President Cho memukul mejanya. Sekretaris Young Won hanya terdiam, tidak
berkutik. Berkas- berkas berantakan diatas meja kerja.
“
Kenapa kita bisa tertinggal jauh…hakkk?” President Cho membentak sekretaris
Young Won. “kenapa kita tidak bisa
mengungguli perusahaan milik Park Hyung?”
“President
Cho…. Sebenarnya ini masalah pemasaran. President Park memiliki banyak relasi-relasi perusahaan besar. Khususnya
perusahaan iklan dan perusahaan produk-produk terkenal. Selain itu, produk yang
dipasarkan berada di daftar teratas dari daftar produk yang dilirik konsumen”
“Hyung
sepertinya bisa membaca segala gerak-gerikku…” President Cho mencoba tenang.
“Hubungi Mr. Shin! Aku membutuhkannya sekarang!”
“baik…President!”
sekretaris Young Won pergi meninggalkan ruangan
$$$
@Perusahaan Home Shopping Super, 01/10/2012
09:34
“
Hyuk Jae-ah… Mr.Shin sudah memberi
sinyal. Kamu harus hati-hati, jangan sampai kamu ketahuan.”
“ne…
Hyung! Kita sudah sering jadi partner-kan? Apa pernah aku gagal?” Hyuk Jae
turun dari mobil.
Jong
Won segera mnurunkan kaca mobil. “yakkk… awas jangan sampai kamu jatuh cinta,
bisa berantakan semua!”
“hyung!!!
Sutttt” Hyuk Jae melihat sekeliling,
jangan sampai ada yang mendengar. “hyung!”
“hahahha…
aku cuma mengetes! Sampai jumpa dirumah” Jong Won melaju kencang menerobos kemacetan Seoul
“hyung
ini… hampir saja” seseorang memegang pundak Hyuk Jae. “omo!” ia kaget
“Hyung…
kenapa kaget sekali? Mencurigakan” Ryeo Wook menyelidiki
“ania…
kamu mengagetkan aku saja!”
“tadi
siapa hyung? Mobilnya keren..”
“itu…sepupuku,
ia baru datang dari Belanda. Tahu belanda kan?”
“yakkk…
aku tidak sebodoh itu,Hyung!” Ryeo Wook meninggalkan Hyuk Jae sendiri di depan lift. Lift terlalu
penuh sehingga ia tidak bisa ikut.
“aish…
Kim Ryeo Wook! Kenapa aku ditinggal sendiri?” ia mencoba sabar menunggu
“annyeong
manager Lee” Gae Eun memberi hormat
Hyuk
Jae hanya melirik. “ne…”
Pintu
lift terbuka. Hyuk Jae mempersilahkan Gae Eun masuk terlebih dahulu. Mereka
hanya berdua didalam lift. Hyuk Jae bingung harus berbuat apa. Mereka berdua
hanya terdiam.
“emm…
Manager Lee” Gae Eun memecah keheningan. “ miannata… dipunggung anda ada!”
“mwo?”
Hyuk Jae bingung. “ada apa?”
“miannata…”
Gae Eun mengambil benda yang ia maksud. “ ini…” Gae Eun menahan tawa melihat
tulisan di kertas itu.
“apa
ini?” Hyuk Jae membaca tulisan dikertas itu. “ AKU ADALAH MONYET JELEK. Mwo?” Hyuk Jae berteriak didalam lift. “ Ryeo
Wook-ah!!!!”
Gae
Eun masih menahan tawanya. Pintu lift terbuka. Hyuk Jae keluar saja tanpa
melihat lantai berapa itu. Setelah Hyuk Jae keluar, Gae Eun tertawa terbahak.
Perutnya terasa sakit karena menahan tawa tadi. Tiba-tiba pintu lift terbuka
lagi. Seseorang segera berlari masuk, dan
itu adalah Hyuk Jae. Gae Eun sontak diam, ia dalam masalah.
“aku
salah turun!” Hyuk Jae gemetar menahan malu.
Gae
Eun mencoba tenang. “ne… manager Lee” suaranya tidak mau keluar karena menahan
tawa.
$$$
“
saatnya makan siang! Laparnya..” Ryeo
Wook mencoba merenggangkan badannya.
“Lapar
sekali ya?” Hyuk Jae yang masih kesal menghampiri.
“Hyung
sangat tampan hari ini. Sepertinya hyung tidur nyenyak tadi malam” Ryeo Wook
nyengir kuda. “ Gae Eun-ah… ayo makan siang!” ia mencoba mengalihkan
pembicaraan.
“mianhae
Ryeo Wook-ssi… aku sudah ada janji
dengan seseorang!” Gae Eun segera keluar ruangan. Ia tidak mau kena marah Hyuk
Jae nanti.
“sudahlah
Ryeo Wook-ah.. kamu makan denganku saja.
Aku teraktir, aku berterima kasih atas kejutan tadi pagi”
“oh…
Hyung gomawo. Tapi aku juga ada janji!” Ryeo wook mencoba pergi.
“ayo…jangan
malu-malu” Hyuk Jae segera menyeret Ryeo wook.
$$$
@ D restaurant, 01/10/2012 13:09
“coba
oppa bayangkan tadi…. Sangat lucu” Gae Eun tertawa terbahak.
“hush…
nanti orangnya dengar lagi! Kamu ini bukannya prihatin malah mengejek” Donghae
menyendok makanannya.
Gae
Eun segera minum karena ia hampir tersedak. “ oppa sih tidak tahu! Julukan itu cocok sekali untuk dia.
Apalagi, ia sangat suka makan pisang. Buah ini harus selalu ada di mejanya. “
“nanti
kamu malah naksir sama dia. Biasanya orang yang selalu mengejek orang lain, ia
akan jatuh cinta ke orang itu.”
“andwae…shiroe!
Aku tidak akan begitu. Oppa tahu sendiri bagaimana aku kan?” Gae Eun mulai
kesal. “ aku tidak akan suka ke siapapun selain….”
“ara…! sudah jangan bahas itu.” Donghae terdengar
enggan membahasnya.
Gae
Eun menghela napas. “oppa masih seperti yang dulu. Oppa tidak pernah peduli
aku”
“makanlah
yang banyak…kamu harus lembur kan?” sekali lagi Donghae mengalihkan
pembicaraan.
“aku
sudah kenyang! Aku akan kembali ke kantor
saja.” Gae Eun pergi meninggalkan Donghae.
“Gae
Eun-ah… Gae Eun-ah!” Donghae berusaha mengejar.
“hyung…..”
seseorang memanggil Donghae.
“Ryeo
Wook-ah… Hyuk Jae-ssi?”
“annyeong…
ayo gabung!” Ryeo Wook mempersilahkan.
“emmm…gomawo!”
Donghae segera pergi.
“Hyung…”
Ryeo Wook tertawa terbahak.
“weo?”
Hyuk Jae berusaha memukul Ryeo Wook
“
Hyung… yoeja tadi itu Gae Eun, ternyata ia setuju dengan julukan yang aku
berikan padamu itu!” Ryeo Wook merasa bangga.
“diam
kamu… aku tahu itu. Dia tertawa terbahak
di lift tadi pagi. Tetapi, ada hubungan apa Donghae dengan Gae Eun?”
“Hyung
mau tahu saja! Mungkin mereka teman lama” Ryeo Wook tidak peduli.
“apa
iya?”
“mollayoe
(tidak tahu)”
$$$
@ Donghae’s Apartments, 03/10/2012 23:23
Donghae
sedang mengutak-atik laptopnya. Ada beberapa berkas yang perlu ia periksa dan
beberapa laporan yang harus segera ia selesaikan. Pikirannya tidak bisa fokus
saat ini. Ia terlalu banyak pikiran. Semuanya hanya tentang satu orang, Go Gae
Eun.
Dia
dan Gae Eun telah berkenal lama. Gae Eun sudah ia anggap sebagai adiknya
sendiri. Tetapi ada sesuatu yang membuat hubungannya dengan Gae Eun tidak
sedekat dulu. Masalah yang ia sendiri mencoba untuk melupakannya.
#trittttttt#
ponsel Donghae berbunyi. Ia melihat ke layar ponsel, setelah itu segera
menjawabnya.
“
yumseo… Tuan Choi” Donghae berbicara dengan nada hormat.
“Bagaimana
penyelidikanmu?”
“
Berjalan lancar, Tuan Choi. Saya telah menemukan pelakunya. Ia bekerja cukup
rapi. Saya hampir tidak menemukan bukti.” Donghae memberi laporan.
“baiklah…
aku minta laporanmu segera. Setelah ini, aku mau kamu terus memberi laporan
padaku setiap hari. Tetapi kamu tidak perlu seperti biasanya. Kamu hanya perlu
melaporkan kondisi umumnya saja.” Orang yang dipanggil Tuan Choi itu, terdengar
begitu berwibawa.
“ne,
Tuan Choi. Tetapi mengapa saya menghentikan penyelidikan?”
“aku
tidak memberhentikanmu, hanya saja aku mengurangi tugasmu. Aku tidak mau ada
yang curiga.”
“tetapi
Tuan?”
“tenang
saja… aku telah menyuruh seseorang menggantikan tugasmu. Ia tidak akan pernah
dicurigai.”
“baiklah
tuan Choi!”
“oh…
maaf aku tidak dapat memberi tahumu siapa yang aku kirim. Aku tidak mau terjadi
kontak diantara kalian dan semuanya berantakan”
“saya
mengerti Tuan Choi”
Tuan
Choi menutup teleponnya. Donghae masih berpikir keras. Siapakan yang
menggantikan tugasnya? Haruskah ia mencari tahu? Donghae mencoba bersabar dan
mempercayai Tuan Choi. Misi yang ia lakukan sekarang sangat besar. Ia tidak mau semuanya gagal hanya karena ke
ingin tahuannya.
$$$@ Perusahaan Home Shopping Super,
07/10/2012 08:31
#tok
tok tok# Sungmin memasuki ruangan bagian perencanaan.
“
manager Lee dan nona Gae Eun!”
“ne…”
Jawab Hyuk Jae. “ah… Sungmin-ssi. Ada apa?”
“
President Park memanggil anda berdua!”
“ah…
ne! gomawo sungmin-ssi”
Sungmin
segera meninggalkan ruangan. Ia tetap terlihat kaku seperti biasa. Beberapa
detik setelah itu Gae Eun datang dengan 3 buah kopi.
“Ryeo
Wook oppa… ini! Americano kan?”
“gomawo
Gae Eun-ah… aku senang kau disini!”
“mana
tidak senang… tugasmu digantikan dia kan? Asal kamu tahu, posisi Gae Eun lebih
tinggi dari pada kamu!”
“
aku tidak peduli…!” Ryeo Wook kembali konsentrasi ke pekerjaannya.
“
oppa!” Gae Eun menyodorkan segelas kopi. “ carabian dengan es kan?”
“gomawo…!
Aku senang kamu sudah bisa berbaur dengan kita. Tetapi jangan mau jadi budak
Ryeo wook”
Gae
Eun tersenyum. “ania oppa… aku senang bisa membantu. Lagian aku yang termuda
disini kan? Aku harus memberikan pelayanan terbaik kepada senior”
“ne…ne…ne!
kaja… President Park menunggu!”
$$$
President
Park duduk tenang di kursinya. Sungmin berdiri tepat didekatnya Hyuk Jae dan
Gae Eun duduk berdampingan di sofa tidak
jauh dengan tempat President Park. Mereka sedang menunggu seseorang.
#tok..tok…tok#
“miannata
President… saya telat!” Donghae terburu-buru memasuki ruangan.
“oh…tidak
apa-apa! Kita tidak sedang buru-buru santai saja.”
“ne…”
“silahkan
duduk.!”
Donghae
duduk disofa berhadapan dengan Gae Eun. Gae Eun sama sekali tidak mau melihat
kearah Donghae.
“
Gae Eun-ssi… sudah bertemu dengan Donghae-ssi? Aku rasa pasti sudah. Kalau
tidak salah, Donghae-ssi yang menyambutmu.”
“ne..president!
hanya kami memang jarang bertemu!” Donghae memberi alasan.
“Gae
Eun-ssi?”
“ah,ne
President Park!” Gae Eun mencoba terdengar meyakinkan.
“ Baiklah kalian sudah berkumpul. Sungmin-ssi….
Mari kita mulai rapatnya.”
$$$
“wahhh…
capeknya! Akhirnya bisa pulang!” Ryeo Wook menguap lebar.
“aigoo…
kenapa kamu tidak pulang saja tadi?”
Gae
Eun mengiyakan. “ betul…kita tidak pernah meminta oppa untuk membantu”
“ara…
tetapi aku juga staf diperencanaan, jadi harus tetap membantu.emmm…Ada satu hal
yang mengganjal pikiranku”
Hyuk
Jae menekan tombol lift. “ apa?”
“kenapa
Home Shopping Junior bisa mempunyai
ide yang sama persis dengan kita? beruntungnya mereka launching 2 minggu sebelum
kita. Kenapa bisa sama ya?”
“mungkin
karena perusahaan kita sepupuan sama Home
Shopping Junior!” Hyuk Jae asal tebak.
“memang
ada perusahaan yang sepupuan?” Gae Eun bingung
“eyyy…
dia tidak tahu sejarahnya.” Ryeo Wook keluar pertama dari lift.
“memang
apa hubungannya oppa?”
Ryeo
Wook tidak sabar bercerita. “ kamu tahu kan pemilik perusahaan kita, President Park…
dan…pemilik…”
“andwae…kepanjangan.”
Hyuk Jae memotong. “ intinya President Park dan President Cho itu adalah
sepupu. Kakek mereka pemilik Perusahaan Home
Shopping Super Junior. Tetapi sudah
dibagi dua. Dan perusahaan yang diberikan ke President Park lebih berhasil.
Jadinya President Cho sangat iri.”
“oh…
ada juga model masalah seperti itu. “ Gae Eun tidak percaya.
“
apa mungkin ada penghianat di perusahaan kita?” Ryeo Wook tiba-tiba
berspkekulasi.
“apa
jangan-jangan aku?” Gae Eun memasang wajah kaget.
“Ania…
kamu tidak ada muka penghianat” Ryeo Wook menanggapi candaan Gae Eun.
Hyuk
Jae tertawa. “ kalau penghianatnya yeppo kayak kamu, aku dukung deh! Aku
sembunyiin biar tidak ketahuan”
“mwo?”
Ryeo Wook dan Gae Eun hampir bersamaan.
“kalian
pulang denganku?” Ryeo Wook menawarkan. “aku bawa mobil. Tidak ada bis jam
segini”
“Oke
deh.. aku ikut!” Hyuk Jae tunjuk tangan. “ Jong Won hyung sudah tidur. Kamu
bagaimana Gae Eun? Bawa mobil?”
“ania…”
Gae Eun nyengir. “ aku belum punya mobil”
“Gae
Eun-ah…” Donghae memanggil.
“Donghae
hyung?” Ryeo Wook nyengir kuda. “Hyung…lembur juga?”
“ne…
kalian pulang duluan saja. Biar aku yang mengantar Gae Eun. Rumah kami searah”
“emmm…”
Gae Eun bingung mau menjawab apa.
“baiklah
Hyung…gomawo! Kami duluan” Ryeo Wook menarik Hyuk Jae paksa dan memasukkannya
ke dalam mobil.
“oppa…?”
Gae Eun bergumam kecil
“
kaja Gae Eun-ah” Donghae menarik tangan Gae Eun lembut.
“shiroe…
aku pulang sendiri saja!” Gae Eun ngambek
Donghae
menahan Gae Eun. “mianhae…jebal!”
“ne…
aku maafkan! Aku hanya mau pulang sendiri”
Donghae
tidak mempedulikan kata-kata Gae Eun. Ia akhirnya terpaksa menarik Gae Eun dan
memaksanya masuk mobil. Gae Eun meronta-ronta, tetapi ia diam setelah melihat
ekspresi wajah Donghae. Donghae juga masuk ke mobil.
“sebentar…”
ia memasangkan Gae Eun sabuk pengaman. “apa kamu merasa nyaman?”
“ne..”
katanya sambil mengangguk ringan. “oppa kurang istirahat? Oppa terlihat lelah
sekali.” Gae Eun khawatir, tetapi ia mencoba menyembunyikannya.
“ania…
kwaenchana!” mobil Donghae melaju dengan santai dijalan.
“biar
aku saja yang menyetir. Oppa istirahat saja!”
“ania…kwaenchana!”
Donghae tetap ngeyel. “ kamu lebih terlihat lelah. Istirahatlah!”
“terserah
oppa deh! Oppa memang tidak mau mendengarkan aku.” Gae Eun melihat keluar
jendela. “hahhhh…. Aku memang tidak
pernah dianggap ada.”
“Gae
Eun-ah… apa kamu masih marah?” Donghae khawatir
“ania…
apa yang membuat aku marah? Aku tidak pantas marah…”
“
lihat ke oppa kalau berbicara, jebal”
Gae
Eun masih menatap ke laur jendela. “ania… aku mengantuk” ia pura-pura tidur.
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Super, 08/10/2012 08:12
“
Gae Eun-ah..” Ryeo Wook tiba-tiba berbisik disamping Gae Eun
“omo…oppa!
Ada apa? Jangan ganggu, aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Kalau oppa mau
kopi, beli sendiri saja”
“ania…
aku tidak mau kopi. Emmm, Gae Eun-ah.. kamu ada hubungan apa dengan Donghae
hyung? Sepertinya kalian sudah kenal lama.”
“
Kita hanya teman, teman lama. Tidak lebih atau kurang. Dia sudah menganggap aku
sebagai dongsaengnya. Tidak lebih.” Gae
Eun tetap konsentrasi pada komputer,
“chinca?
Emmm… mencurigakan!”
“oppa
yang mencurigakan. Mau tahu sana sini. Kerja sana! Nanti Hyuk Jae oppa marah
lagi”
“arayoe…
memangnya aku tidak boleh tahu? Aku mau beli kopi, kamu mau?”
“ne
oppa.. seperti biasa ya? Gomawo”
“ne…”
Ryeo Wook meninggalkan Gae Eun sendiri.
Beberapa
menit kemudian, Hyuk Jae datang dengan terburu-buru. Ditangannya terdapat
beberapa tumpukan berkas. Mereka sangat sibuk saat ini, karena harus segera
menyusun rencana ulang perusahaan.
“
Gae Eun-ah…mianhae! Ada tambahan pekerjaan ini, kamu mengerjakan seperempat
saja.” Hyuk Jae membagi berkas itu.
“ania
oppa! Kita bagi rata.percaya padaku”
“bukan
masalah aku tidak percaya kamu. Kamu sanggup harus lembur lagi?” Hyuk Jae
khawatir.
“ne…oppa!
Aku sanggup. Aku masih muda, tidak mungkin capek hanya karena lembur beberapa
hari”
“gomawo!”
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Super, 12/10/2012 23:29
Hyuk
Jae terlihat sedang sibuk. Ia harus bekerja dengan hati-hati. Ia tidak mau
sampai ketahuan. Beberapa kali ia tampak
kesal dan hampir berteriak karena tidak bisa menyusup ke sistem perusahaan.
Perusahaan Home Shopping Super memang
memiliki sistem keamanan akses data perusahaan yang ketat. Walaupun ia telah
bekerja disana, tidak semua akses bisa ia buka. Setiap bagian memiliki akses
yang terbatas.
Hampir
1 bulan yang lalu ia berhasil membobol sistem perusahaan. tetapi karena ia juga
sistem perusahaan telah diperbaharui. Ponsel Hyuk Jae berbunyi.
“yumseo…
hyung!”
“bagaimana?
Kamu berhasil masuk?”
“ania
hyung… sistemnya sudah diperbaharui lagi dan semakin ketat. Aku rasa aku tidak
bisa membobolnya dengan cepat. Aku butuh waktu.”
“aku
rasa sebaiknya begitu. Kita juga tidak mau dicurigai. Jangan sampai mereka
berpendapat kalau ada mata-mata di dalam perusahaan”
“ne…
hyung!”
“
apa kau butuh bantuanku?”
“ne…hyung!
Sebaiknya kita bicarakan dirumah! Oh…tolong jemput aku di tempat biasa nanti”
Hyuk Jae menutup teleponnya.
#klekkk…#
ada yang membuka pintu. Hyuk Jae segera mematikan monitor komputernya.
“oppa?”
Gae Eun mencoba menyesuaikan matanya diruangan yang gelap.
“oh…
Gae Eun-ah, kamu mengagetkanku!”
“oppa
sedang apa masih disini? Lembur juga?” Gae Eun duduk di kursinya dan menaruh
setumpuk berkas di mejanya.
“ah…ne!
tapi aku sudah selesai!” Hyuk Jae segera bersiap pulang. “ kamu tidak pulang?”
“aku
sudah pulang tadi. Tapi kembali lagi…hehe! Aku tidak bisa tidur kalau kerjaan
belum beres.” Gae Eun tersenyum polos.
“ah…ne!
aku duluan.. kalau ada apa-apa hubungi aku.”
“ne
oppa!” Gae Eun memulai bekerja lagi.
Hyuk
Jae bernapas lega karena yang datang adalah Gae Eun. Ia tidak mungkin
mencurigainya. Hyuk Jae segera pergi sebelum yang lain datang.
“oppa…”
Gae Eun sudah berada di meja kerja Hyuk Jae. “ komputer oppa masih nyala… aku
pinjam ya? Sekalian…” Gae Eun sudah menyalakan monitor komputer Hyuk Jae
Hyuk
Jae yang sudah didepan pintuku kaget dan segera berlari menuju mejanya. Ia
bertindak gegabah.
“oppa?
Nege boyae?(apa ini?)” Gae Eun telah melihat semuanya
“animida…”
Hyuk Jae harus segera mencari alasan.
“oppa
lupa password untuk masuk sistem perusahaan?” kata Gae Eun polos.
Hyuk
Jae segera memanfaatkan ketidaktahuan Gae Eun. “ne… aku lupa. Kamu tahu
sendiri, sistemnya baru diperbaharui.”
“oh…
kenapa oppa tidak tanya ke bagian keamanan sistem?”
“besok….
Tadi aku lupa!”
“ne…oppa!”
Hyuk
Jae meninggalkan Gae Eun. Yoeja itu memang sangat polos. Ia jadi penasaran,
berapakah umurnya. Kenapa yoeja itu masih saja sepolos itu?
$$$
Pagi-pagi
sekali Hyuk Jae sudah bersiap ke kantor.
Ia harus memastikan kalau tidak ada yang mengutak-atik komputernya lagi. Ia
juga mau memastikan apakah Gae Eun sudah mematikan komputernya. Karena akan
beda ceritanya jika Ryeo Wook yang menemukan keadaan tadi malam.
Hyuk
Jae memasuki ruangannya. Sinar matahari dengan leluasa memasuki ruangan. Ia melihat sekeliling, tidak ada orang. Kemudian
ia menuju mejanya. Hyuk Jae kaget ketika melihat tumpuan gelas kopi di meja Gae
Eun. Sepertinya Gae Eun terlalu mengantuk, tetapi ia memaksakan diri untuk
lembur. Hyuk Jae membereskan meja Gae
Eun.
“nugu?
(siapa)?”
Hyuk
Jae kaget. “mwo? Gae Eun-ah?”
“oppa?
Oppa sudah datang?” Gae Eun segera merapikan dirinya. “aku kesiangan!”
“Gae
Eun-ah… kamu tidur disini? Semalaman?”
“aku
rasa begitu oppa!” Gae Eun mencoba berdiri, tetapi tiba-tiba ia oleng.
Hyuk
Jae segera menangkapnya. “Kwaenchana?”
“ne..oppa!”
“chinca?”
Hyuk Jae menyadari tubuh Gae Eun terasa panas. “kamu demam! Kita ke rumah sakit
saja.”
“kwaenchana
oppa! Hari ini aku harus menyerahkan laporan ini ke bagian gudang!”
“ania…
biar aku saja atau Ryeo Wook. Kamu lebih baik ke rumah sakit”
“tapi
oppa…” Gae Eun terlihat berkeringat dan
suaranya gemetar.
“kaja…
kita ke rumah sakit.” Hyuk Jae memutuskan untuk menggendong Gae Eun.
“oppa
kwaenchana.. baiklah aku akan ke rumah sakit. Tetapi turunkan aku.”
Hyuk
Jae tetap saja menggendong Gae Eun
sampai di lift. Suasana kantor masih sepi, karena ini masih terlalu
pagi.
“turunkan
aku oppa! Sampai kapan oppa mau menggendongku? Aku masih kuat berjalan.
Jebal..oppa!”
Akhirnya
Hyuk Jae mengalah dan menurunkan Gae
Eun. “kwaenchana?”
“ne
oppa…” Gae Eun mencoba tersenyum.
Pintu
lift terbuka. Hyuk Jae hanya bisa memapah Gae Eun. ia terlihat begitu lemah
tetapi menolak untuk di gendong Hyuk Jae.
Donghae
masuk dari pintu depan. Ia melihat Hyuk Jae dan Gae Eun. ketika melihat ke arah
Gae Eun, ia menyadari kalau ada sesuatu yang buruk. Ia segera menghampiri
mereka.
“Gae
Eun-ah..” kata Donghae dengan nada khawatir. “kamu kenapa?”
“ah….
Donghae-ssi! Ia lembur sampai tidur di kantor. Sepertinya ia kelelahan, aku
akan mengantarnya ke rumah sakit.”
“mwo?
Tidur di kantor? Gae Eun-ah…kwaenchana?” Donghae mencoba membantu memapah Gae
Eun
“ne…oppa!
Kwaenchana! Aku tidak mau ke rumah sakit, tetapi Hyuk Jae oppa memaksa. Oppa tahu aku takut jarum suntik kan?” Gae Eun
mencoba tersenyum
“takut
jarum suntik?” Hyuk Jae kaget. “beneran takut jarum suntik?”
“ne…”
Gae Eun mengiyakan dan tertawa kecil. Tiba-tiba terasa ada yang mengalir di
atas bibirnya.
“
Gae Eun-ah… hidung kamu berdarah.” Hyuk Jae segera mengambil sapu tanangannya.
“Kwaenchana…
aku sudah sering seperti ini!”
“kaja…
kita ke rumah sakit.” Donghae tanpa basa-basi segera menggendong Gae Eun.
“oppa!”
Gae Eun menolak tetapi tidak ada tenaga untuk meronta.
Hyuk
Jae hanya melongo. Ia yang awalnya akan mengantar Gae Eun ke rumah sakit malah
ditinggalkan. Ia menjadi kesal melihat Gae Eun di gendong Donghae. Kenapa
Donghae begitu perhatian dengan Gae Eun? tatapan Donghae tadi tidak seperti
seorang kakak yang perhatian kepada adiknya. Hyuk Jae kesal sendiri memikirkan
itu.
$$$
@Gae Eun’s Apartment, 15/10/2012 06:35
Gae
Eun baru saja keluar dari gedung apartementnya. Ia sudah merasa baikan sekarang
dan harus segera bekerja kembali. Ia tidak enak dengan Hyuk Jae dan Ryeo Wook yang menggantikan tugasnya.
Terlihat
dikejauhan Donghae melambaikan tangannya. Gae Eun sebenarnya masih kesal
dengannya, tetapi ia mencoba untuk melupakan masalah kemarin. Donghae
mempersilahkannya masuk ke mobil. Gae Eun berdebar melihat senyuman Donghae
pagi ini. Donghae memang tidak berubah dari dulu. Ia tetap ramah dan perhatian
padanya.
“oppa
sudah makan?” Gae Eun memulai pembicaraan.
“ne…
oppa sudah sarapan dengan sereal”
“cuma
itu? Oppa bisa sakit nanti. Seharusnya oppa sarapan dengan makanan yang lebih
bergizi” Gae Eun mengomeli
“oppa
mana sempat memasak. Oppa cuma tinggal sendiri. Oppa juga tidak pandai masak.
Kamu tahu sendiri kan?”
“
yoejachingu oppa mana? Tega sekali tidak mengurus oppa” Gae Eun mencoba
memancing.
“oppa
tidak punya yoejachingu. Kamu sudah tahu kan?” Donghae mencium keusilan Gae Eun
“oh…
begitu” Gae Eun tidak jadi melanjutkan rencananya karena Donghae sepertinya
menyadari.
“Hyuk
Jae terlihat sangat dekat denganmu! Apakah ada hubungan khusus?”
Gae
Eun tersenyum nakal. “ aku tidak tahu oppa! Hyuk Jae oppa selalu baik padaku”
Gae Eun pura-pura polos
“
Gae Eun-ah…kamu jangan terlalau dekat dengannya karena….(#karena dia mata-mata
perusahaan#)” Donghae mencoba menasehati.
“karena
apa oppa?”
“karena
ia tidak baik buatmu!”
“tetapi
Hyuk Jae oppa baik. Ia selalu mendengarkan aku, aku mulai menyukainya”
Donghae
menatap Gae Eun tajam. Ia tidak menyangka Gae Eun akan menjawab seperti itu.
“Gae Eun-ah…?”
“na…joahe!
Hyuk Jae oppa, Johaehantagu (menyukainya)!” Gae Eun pura-pura melihat ke luar
jendela.
Donghae tidak bisa berkata apa-apa. Ia sama sekali
tidak berhak melarang Gae Eun dekat dengan Hyuk Jae. Ia tidak punya alasan.
Tidak mungkin ia mengatakan kalau Hyuk Jae itu mata-mata yang mau menjatuhkan
perusahaan, karena ia juga mata-mata.
Gae
Eun segera turun dari mobil. Ia melihat Hyuk Jae dan Ryeo Wook di kejauhan.
“oppa…gomawo!” ia berlari meninggalkan Donghae.
“
Gae Eun-ah… bisakah kamu jangan menyukai namja itu?” Donghae bergumam sendiri.
“
Gae Eun-ah… kamu sudah sembuh?” Ryeo Wook menyambut dengan hangat.
“ne…oppa!
Senang rasanya bisa kembali bekerja.” Gae Eun tersenyum bahagia.
“kamu
lemah sekali sih? Baru lembur beberapa hari langsung sakit” Ryeo Wook mengejek.
“ini
kali pertama aku lembur dikantor!” Gae Eun mencoba membela diri.
“pertama
kali?” Hyuk Jae penasaran. “Bukannya diriwayat kerjamu, kamu sudah pernah
bekerja dengan perusahaan-perusahaan besar di amerika?”
“ne…
aku memang bekerja. Tetapi dari rumah, dan aku tidak dikejar deadline.” ia
memasuki lift dan yang lain mengikuti.
“dari
rumah?” Ryeo Wook tidak percaya.
“ia
selain dirumah aku terkadang mengerjaknnya di kampus atau saat hangout dengan chingudeul… aku akan
mengerjakan pekerjaan kantor setiap ada waktu luang.” Gae Eun pertama kali
masuk ruangan
“Tunggu
dulu… kamu bekerja saat masih kuliah?” Ryeo Wook makin tidak percaya
“ne..oppa!
sebagian kecil mahasiswa disana memang begitu, dan aku salah satunya.”
“sebenarnya
umur kamu berapa?” Hyuk Jae ikut bertanya.
“Sekarang
aku 23 tahun… aku baru selesai kuliah 1 tahun yang lalu”
“Chinca?”
Ryeo Wook dan Hyuk Jae hampir berbarengan.
“ne…
weo?”
“kamu
pasti bercanda!” Ryeo Wook tetap tidak percaya.
“ia
tidak bercanda, Ryeo Wook-ah” Hyuk Jae sudah didepan komputernya.
“apa
hyung?” Ryeo Wook menghampiri dan terkejut ketika melihat biodata Gae Eun di
akses karyawan perusahaan.
Gae
Eun hanya tersenyum melihat ekspresi kedua namja di depannya. “ percaya?”
$$$
@ Perusahaan Home Shopping Super, 20/10/2012 11:12
#brakkk#
Ryeo Wook menggebrak meja kerjanya. Ia terlihat sangat kesal. Gae Eun kaget
luar biasa, ia sedikit takut melihat Ryeo Wook yang sedang marah. Hyuk Jae
sedang tidak ada diruangan. Ia baru saja keluar karena ada urusan.
“ahh…
menyebalkan!!! Bagaimana bisa pengiriman barang kita diboikot begini? Tidak
bisa dipercaya”
“
benarkah itu oppa? Oppa tahu dari mana?”
“Gae
Eun-ah… kamu ngapain saja? Semua karyawan perusahaan ribut membicarakan masalah
ini.” Ryeo Wook geregetan.
“ada
masalah apa?” Hyuk Jae segera masuk ke ruangan karena mendengar keributan
diluar.
“Hyung
juga tidak tahu?”
“ne…
ada apa?”
Ryeo
Wook memegang tengkuknya karena kesal. “ Hyung, Gae Eun-ah dengarkan!
Pengiriman barang kita ke gudang diboikot. Kalian tahu, bagian gudang dan
pemasaran sudah mengosongkan isi gudang karena akan ada barang yang datang
kemarin. Tetapi sampai sekarang, barangnya belum datang. Setelah dikonfirmasi
ke pihak supplier, mereka akan mengirim barang 3 hari lagi. Bagaimana ini?”
“mwo?”
Hyuk Jae dan Gae Eun bersamaan.
“
kalau begitu penjualan akan turun?” Gae Eun sadar akan konsekuensinya
“
yang lebih buruk lagi, kita sebagai bagian perencanaan akan kena getahnya ini.
Aku heran kenapa bisa laporan yang ke bagian gudang, pemasaran sama supplier
berbeda? Bukannya kamu yang mengurus
masalah laporan, Gae Eun-ah?”
“ne…oppa!
Tetapi aku yakin kalau laporannya sama. aku sangat yakin”
“Hyung…
ini semua salah Gae Eun. gara-gara dia nama kita juga jadi jelek”
“sudahlah
Ryeo Wook-ah… belum tentu ini salah Gae Eun”
“terus
siapa? Ini akibatnya memperkerjakan orang yang tidak kompeten. Kenapa dia yang
menggantikan asisten manager? Kenapa bukan aku? Lihat hasil kerjanya,
berantakan. Kita tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelum dia masuk”
“mianhae
oppa.. tetapi aku…” Gae Eun mencoba membela diri
“apa?
Kalau salah jangan banyak membantah! Sekarang biar aku yang urus semuanya. Jangan pernah kamu mengurus masalah
ini!”
“Ryeo
Wook-ah…sudahlah! Belum tentu ini salah Gae Eun!” Hyuk Jae tetap tenang.
“ahhhhh…
hyung ajari saja dia. Aku akan mengurus semuanya!” Ryeo Wook meninggalkan
mereka berdua.
Gae
Eun merasa sesak didada. Ia juga kesal pada dirinya, mungkin saja ini adalah
salahnya. “mianhae…oppa” Gae Eun juga keluar dan meninggalkan Hyuk Jae sendiri.
$$$
President
Park sedang berpikir keras diruangannya. Sungmin tidak terlihat menemaninya
karena ia menyuruhnya untuk melakukan sesuatu tadi. #tok…tok..tok# Donghae
masuk bersamaan dengan Sungmin.
“President…” Donghae dan Sungmin memberi hormat
“kalian
sudah melakukannya?” tanya President Park tenang
“ne…President!”
Sungmin memberikan President Park 3 buah berkas.
“dia
bekerja cukup rapi! Tetapi ada sedikit kesalahan yang berhasil kami temukan!”
Donghae melaporkan.
“Donghae-ssi…
tolong laporkan ini pada Tuan Choi. Tuan Choi akan mengurus selanjutnya”
“baiklah…”
Donghae meninggalkan ruangan
“Sungmin-ssi…
ternyata ia bekerja dengan cukup baik. Tidak salah kita mempercayakan ini
padanya. Keputusan yang tepat kita tidak
menyerahkan semuanya pada Donghae-ssi.
Musuh kita tidak bodoh, ia akan cepat menyadari kalau Donghae-ssi hanya bekerja
sendiri sampai saat ini.”
“Benar
President Park… mereka memakan umpannya”
$$$
“Yumseo
hyung…. Semua berjalan lancar. Sampai sekarang mereka masih kelabakan.”
“bagus…
pekerjaanmu memang rapi!” Jong Won merasa bangga punya junior yang hebat.
“asisten managermu cukup bermanfaat, aku yakin ia yang disalahkan sekarang.
Betul bukan?”
Hyuk
Jae melihat Gae Eun duduk sendiri di taman dekat perusahaan. ia segera
menghampirinya dan mengabaikan Jong Won.
“Hyuk
Jae-ah… kamu masih disitu?”
“ahh..
ne hyung! Aku ada urusan sebentar!” ia menutuo teleponnya.
Gae
Eun tertunduk. Pundaknya terlihat naik turun. Hyuk Jae melihat sesuatu yang
bening menetes dari arah matanya. Gae Eun segera menutup mukanya dan mencoba
menahan tangis.
“Gae
Eun-ah…” Hyuk Jae segera memberikan sapu tangannya.
Gae
Eun yang menyadari ada seseorang didekatnya segera menghentikan tangisnya.
“nde”
“Gunakan
ini..” Hyuk Jae masih menawari. “ usap air matamu dengan ini.”
Gae
Eun menolak. “ania…gomawo! Aku tidak mau mengotori sapu tangan oppa!”
“tidak
apa-apa!” Hyuk Jae akhirnya mengusapkan airmata Gae Eun. “uljima…yoeja secantik
dirimu tidak cocok menangis ditempat sepi seperti ini. Kalau kamu merasa kesal,
cerita saja pada oppa”
Gae
Eun segera menunduk. “gomawo… aku harus segera pulang!” Gae Eun berdiri dan
memberi hormat.
“Gae
Eun-ah…tunggu!” Hyuk Jae segera mengejar. “tunggu sebentar”
“ada
apa oppa?”
“kamu
demam lagi?” Hyuk Jae menaruh telapak tangannya di kening Gae Eun. “lihat pipi
kamu merah sekali. Apa kamu demam?”
“ania
oppa…” dengan sopan Gae Eun memindahkan tangan Hyuk Jae dari keningnya.
“kwaenchana!”
“kaja…
aku antar kamu pulang. Kebetulan aku membawa mobil sekarang” Hyuk Jae mengajak
paksa.
$$$
@kantor Spy agency M, 21/10/2012 20:02
“baiklah
Tuan Choi… dalam waktu dekat aku akan melakukan eksekusi”
Tuan
Choi duduk dengan tegap di meja kerjanya. Sudah lama ia menunggu kabar dari
Donghae. Donghae adalah agen terbaiknya. Sekarang ini ia ditugaskan untuk
menemukan mata-mata yang dimasukkan ke dalam Perusahaan Home Shopping Super.
“kerja
bagus Donghae-ssi! Tunggu sinyal dariku dan kamu bisa mengakhirinya”
“Tuan
Choi… boleh aku bertanya?”
“Silahkan!”
“Sampai
saat ini anda belum memberitahu saya siapakah partner saya dalam misi ini.
Apakah saya benar-benar tidak boleh tahu?”
“ada
alasan tertentu yang menyebabkan saya tidak memberitahu anda. President Park
sendiri yang meminta saya untuk tidak membongkar identitas partner anda. Tetapi
tenang, anda akan tahu pada akhirnya.”
“ne…Tuan
Choi! Saya akan menuruti perintah anda!”
$$$ @ D restaurant, 24/10/2012 13:00
“makan yang banyak…” kata Hyuk Jae
sambil tertawa.
Gae Eun tertawa juga. “andwae oppa!
Aku bisa gemuk nanti! Shiroe…”
“hahahaha… takut sekali gemuk? Yang
penting gemuk tapi tetap yeppo kan?”
“ania oppa…!” ponsel Gae Eun berbunyi.
“yumseo…?”
Hyuk Jae mempersilahkan Gae Eun untuk
menerima telepon. “jawab saja!”
“emmm… ne! saya mengerti, secepatnya
akan saya kirim. Ajushi tenang saja!” Gae Eun menutup telepon.
“nanti malam aku antar pulang ya?”
“oke…oppa! Oppa tidak mau tahu siapa
yang menelepon aku?”
“ania…” Hyuk Jae cuek
“aishhh..” Gae Eun kesal. “nappenum!”
Hyuk Jae tertawa. “jangan marah! Oke
oppa tanya. Gae Eun-ah…siapa yang menelepon tadi?”
“ajushiku… dia cerewet sekali. Setiap
keinginanya harus segera aku turuti”
“ooooh…”
“mwo? Ahhh…oppa tidak asyik!”
“mianhae! Manja sekali sih?” Hyuk Jae
mencubit pipi Gae Eun.
“Sakit..oppa”
$$$ @Perusahaan Home Shopping Super,
24/10/2012 22:05
Hyuk
Jae dengan sopan mempersilahkan Gae Eun memasuki lift. Hyuk Jae memang orang
yang santai, ia selalu bisa membuat Gae Eun tertawa. Ia juga sangat perhatian
dan selalu mau menuruti keinginan Gae Eun.
Donghae
terlihat menunggu di loby perusahaan, loby terlihat sepi. Sudah beberapa hari
ini ia tidak terlihat dikantor. Ia harus keluar kota untuk menyelesaikan
beberapa urusan. Baru saat ini ia sempat untuk menemui Gae Eun. ada banyak hal
yang ingin ia bicarakan. Ia juga harus meluruskan kesalahpahaman diantara
mereka.
“Gae
Eun-ah…” Donghae menghalangi jalan Hyuk Jae dan Gae Eun
“oppa?
Ada apa?” Gae Eun mencoba terdengar santai
“ikut
dengan oppa!” Donghae memegang pergelangan tangan Gae Eun
“shiroe!”
Gae Eun menolak.
“Donghae-ssi…
jangan memaksa”
“ada
yang mau aku bicarakan denganmu!” Donghae tetap memaksa
“bicarakan
saja disini!” Gae Eun kesal
“Hyuk
Jae-ssi…bisa kamu tinggalkan kami?”
“ah
ne…” Hyuk Jae segera keluar dari loby. Ia sengaja tidak pergi terlalu jauh. Ia
juga penasaran dengan pembicaraan mereka.
“oppa
ada apa? Aku mau segera pulang!”
“aku
hanya mau memperingatimu. Jangan dekat dengan Hyuk Jae.”
“weo?”
“aku
tidak bisa bilang kenapa. Tapi tolong ikuti permintaan oppa, sekali saja!”
“hahhh”
Gae Eun mencoba sabar. “aku selalu mengikuti kemauan oppa. Dari 5 tahun yang lalu,
aku menuruti kemauan oppa. Pernahkan oppa menuruit kemauanku? Atau sekedar
mendengar kannya? Tidak pernah…”
“Gae
Eun-ah?” Donghae bingung harus memulai dari mana.
“weo?
Aku menuruti kemauan oppa untuk belajar ke Amerika. Aku mempercayai kalau oppa
akan datang mengunjungiku ke sana, itu janji
oppa. Oppa ingat? Jika aku ke amerika seperti keinginan oppa, oppa akan mencoba untuk melihatku
sebagai seorang yoeja bukan adik perempuan oppa yang polos dan manja!”
“Gae
Eun-ah…mianhae”
“oppa
harus tahu sekarang. Aku tidak lagi menyukai oppa seperti dulu. Aku benci oppa.
Oppa egois. Oppa tahu? Berharap dan menunggu oppa menepati janji tidaklah enak.
Semakin lama aku menunggu, aku semakin benci pada oppa. Aku sempat berharap
ketika aku kembali ke Korea, oppa akan menyadari bahwa oppa telah melanggar
janji. Tetapi sepertinya, oppa memang tidak ingat sama sekali karena aku bukan
apa-apa” emosi Gae Eun meledak.
“oke…aku
terima kamu membenciku. Tetapi aku mohon jangan berteman dengan Hyuk Jae”
“teman?
Hyuk Jae oppa bukan sekedar teman, aku menyukainya. Sangat menyukainya.” Gae
Eun memutuskan pergi.
Donghae
menahannya. “ saranghae, Gae Eun-ah! jebal…mianhae”
“mwo?”
Gae Eun tidak percaya dengan apa yang ia
dengar. “mianhae oppa… semuanya sudah terlambat. Aku tidak akan percaya begitu
saja pada kata-kata oppa. Semuanya tidak segampang yang oppa kira. Ini tidak
semudah itu”
Gae
Eun meninggalkan Donghae sendiri. Sesak dadanya menahan airmata. Akhirnya ia
bisa meluapkan kekesalannya kepada Donghae. Hyuk Jae mendengar semuanya.
Perasaanya sangat senang, entah apa
karena Gae Eun lebih memilih dia, atau karena ia bisa mengalahkan Donghae?
“Gae
Eun-ah?” Hyuk Jae menyetir dengan perlahan
“ne
oppa?”
“apa
benar kamu menyukaiku?”
“mwo?”
Gae Eun segera menunduk menahan malu
“aku
tidak sengaja mendengar semuanya tadi. Apa itu hanya gertakan untuk
Donghae-ssi?”
“mollyoe!” pipi Gae Eun terasa panas.
………………….
To be continied …………………………..
Tinggalkan
jejak yow? Bisa ”like” atau
“comment”…gomawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar