Oktober 21, 2012

[FanFict] Love Is SPY Part 1


Casts:
·          You as Go Gae Eun
·         Eunhyuk as Lee Hyuk Jae,
·         Donghae as Donghae
·         Yesung as Kim Jong Won
·         Ryeowook as Kim Ryeo Wook
·         LeePark as President Park/ Park Jung Soo
·         KyuHyun as President Cho/ Cho Kyu Hyun
·         Sungmin as Lee Sungmin/ Presidendt Park’s bodyguard
·         Choi Siwon as Tuan Choi/ Owner of Spy agency M
·         Shindong as Mr. Shin (American)/ Owner of Spy agency S
·         Kangin as sekretaris Young Won, etc

Genre: Detective (?), Mystery (?), Action (?) (bingung ngasih genre apa #LOL#), Romance

Length: Two Shoots

Part: 1 of 2

Author : Choi Ye Joon/ Yunn Wahyunee/ @yunsurya_elf

“ Love is SPY”

$$$ @Kediaman  Mr. Shin, 03/08/2012  08:00
Ruangan itu begitu tertata rapi. Tidak banyak perabotan disana, hanya ada satu set sofa dan kursi serta meja kerja. Diatas meja kerja terdapat sebuah laptop dan beberapa tumpukan file serta papan nama dengan tulisan “S SPY agency : Mr. Shin” . Lee Hyuk Jae menunggu didepan pintu ruangan tadi.

“ Hyuk Jae-ah!” seorang namja dengan setelan rapi menghampirinya.

Hyuk Jae memberi hormat. “ Mr. Shin!”

“Kamu sudah lama menunggu?”

“ania Mr. Shin” Hyuk Jae hanya menunduk.

“kaja…”

Hyuk Jae segera membukakan pintu. Mr. Shin berjalan penuh kharisma menuju sofa yang ada di dekat jendela. Jendela tersebut sengaja didesain dengan ukuran yang besar agar Mr. Shin bisa melihat ke arah taman di belakang rumah.

S SPY agency,  tidak sembarangan orang yang mengetahui keberadaanya. Orang hanya akan tahu bahwa kantor S SPY agency adalah rumah pribadi Mr. Shin, pemilik sebuah restaurant yang cukup terkenal di Seoul.

Mereka berdua diam sejenak. Mr. Shin sedang menikmati pemandangan diluar sana. #tok tok tok#

“masuklah!” Mr. Shin mempersilahkan

“ Permisi Mr. Shin, miannata saya terlambat.” Namja dengan setelan jas yang tidak kalah rapi dengan Mr. Shin memberi hormat.

“Jong Won-ah… kenapa kamu selalu bertingkah formal padaku?” Mr. Shin melihat ke arah Hyuk Jae. “kamu juga, Hyuk Jae!”

“Ne…mianhae! Saya membawa berkas yang Mr. Shin minta” Jong Won memberikan benda yang ia bawa kepada Mr. Shin

“Hyuk Jae-ah… ini tugas kamu selanjutnnya. Jong Won akan menemanimu, tetapi ia hanya sebagai tangan kananmu. Ia akan membantumu dari belakang.” Mr. Shin memberi kode agar Hyuk Jae mengambil berkas yang ia pegang. “Semuanya tertera jelas disitu. Kalau ada yang kurang jelas, tanyakan saja pada Jong Won!”

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 24/09/2012 07:00

“Nona Go Gae Eun?”

“ne… Go Gae Eun imnida”

“Senang bertemu denganmu…Lee  Donghae Imnida, manager pemasaran” ia menjabat tangan Gae Eun. “ selamat karena anda diterima sebagai asisten manager bagian perencanaan. Jika anda tidak keberatan, saat makan siang nanti anda akan saya kenalakan dengan staff lainnya”

“ne… gomapsumnida”

“oh ya… jangan heran karena saya yang menyambut anda! President Park yang meminta saya secara langsung. Sekali lagi selamat datang.”

“ne… senang bertemu  juga dengan anda” Gae Eun memberi hormat.

Go Gae Eun baru saja diterima kerja di Perusahaan Home Shopping terbesar di Korea. Tidak gampang ia bisa memasuki perusahaan itu dengan posisi yang cukup tinggi. pengalamannya yang telah bekerja di beberapa perusahaan besar di Amerika menjadi nilai tambah baginya, selain juga karena keahliannya.

$$$

“annyeong hasimnika… Go Gae Eun imnida. Saya asisten manajer perencanaan yang baru. Semoga kita bisa bekerja sama.” Gae Eun memperkenalkan diri.

“wow… kamu masih muda, hebat sekali bisa langsung mendapatkan jabatan yang tinggi.” sindir Kim Ryeowook, staff bagian perencanaan.

“sudahlah Ryeowook-ah… kita lihat saja cara dan hasil kerjanya.”

“arayoe…. Hyung” Ryeowook kembali sibuk dengan kerjaannya.

“Lee Hyuk Jae imnida… manager perencanaan. Mari bekerja sama dengan baik. Agar kita bisa akrab, kita bicara informal saja satu sama lain. Ara.. Gae Eun-ah?”

“ne… manager lee!” Gae Eun memberi hormat.

“hahhh… ternyata susah untuk tidak formal. Mejamu di sebelah sana.” Ia menunjuk sebuah meja dekat dengan mejanya. “ selamat bekerja” Hyuk Jae  pergi.

“ Gae Eun-ssi” panggil Ryeowook

“nde?”

“ kamu hanya asisten menager pengganti kan?”

“ne… mungkin sekitar 3 atau 4 bulan. Setelah itu asisten manager sebelumnya akan kembali lagi dari tugasnya di luar negeri.”

“bekerja dengan benar ya? Aku akan mengawasimu!” Ryeowook meninggalkan Gae Eun.

Ponsel Gae Eun berbunyi. Ia tersenyum ketika membaca pesan yang masuk.

$$$ @ China Restaurant, 24/09/2012 21:05

Gae Eun turun dari bis. Ia ada janji untuk bertemu seseorang di suatu tempat. Sudah lama ia tidak bertemu dengan orang ini. Ia sangat merindukannya. Gae Eun memasuki sebuah restaurant Cina. Ia mencari sosok orang yang ingin ia temui.

“Gae Eun-ah” orang itu melambaikan tangannya dari pojok ruangan.

“oppa!” Gae Eun tampak bahagia. “Donghae oppa!” Gae Eun segera duduk  setelah donghae mempersilahkannya.“oppa jahat…. Kenapa sok ngomong formal sama aku tadi?” Gae Eun cemberut

“kamu ini… kalau aku tiba-tiba berbicara informal dengan orang yang aku baru kenal, mereka bisa salah paham”

“kita kan sudah  kenal lama!” kata Gae Eun polos

“aigoo…. Masih saja kamu seperti dulu. Staff perusahaan yang lain bisa mengira kamu bisa diterima masuk perusahaan karena aku. Ara?”

“yee… memangnya oppa siapa? Punya pengaruh apa diperusahaan? Jangan berharap deh”

“kamu ini masih saja kekanak-kanakan… tapi kamu hebat, bisa sukses diusia muda” Donghae mengacak-acak rambut Gae Eun

“oppa…cukup! Aku sudah berpenampilan dewasa begini, jangan perlakukan aku seperti anak kecil” rengek Gae  Eun

“bogoshopose! (aku rindu kamu)”

“aku juga oppa… padahal kita baru saja bertemu tadi pagi” canda Gae Eun

“kamu ini… bekerja yang baik ya? Jangan mempermalukan oppa”

Gae Eun mengangguk. “ oppa tidak usah khawatir! Aku tidak sepolos yang terlihat” ia tersenyum licik

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 25/09/2012 09:34

President Park terlihat sedang sibuk memeriksa berkas- berkas yang baru saja ia terima tadi pagi. Beberapa kali ia terlihat kesal karena ada hal yang tidak sesuai harapannya. Tidak sesekali juga ia tersenyum melihat berkas-berkas itu. Sepertinya ada pekerjaan yang memuaskan.

“ Sungmin-ssi…”

“ne… President?”

“Apakah pengganti sementara asisten manager perencanaan sudah ada?”

“ne… ia sudah mulai bekerja hari ini.” Jawab Sungmin dengan nada suara yang sopan.

“setelah aku menyelesaikan ini, aku ingin mengunjungi  suatu tempat!” ia memberikan Sungmin sebuah alamat. “ aku ada janji dengan sepupu tercintaku disana!”

“baiklah President Park”

President Park meminum kopinya yang hampir dingin. “  Sungmin-ssi, sepertinya kopi ini kurang gula” ia tertawa sendiri. “ aku ingin bertemu dengan asisten manager dan manager perencanaan. Banyak hal yang ingin aku diskusikan.”

“kapan anda ingin bertemu mereka?”

“secepatnya…” President Park kembali meminum kopinya.

$$$ @Mall T, 25/09/2012 14:11

Sungmin tetap siaga melihat sekelilingnya. Keamanan President Park adalah prioritas utamanya. Mereka sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. President Park tersenyum senang melihat beberapa produknya juga dipasarkan disana.

“annyeong haseyo…hyung”

“ne, annyeong!…lama tida bertemu, Kyu Hyun-ah” President Park melirik ke samping President Cho. “oh… sekretaris Young Won, lama tidak bertemu”

Sungmin tidak lupa memberi hormat. “ President Cho!”

“hyung… bisakah Sungmin-ssi tidak bertindak terlalu kaku? Ia  seperti robot saja”

“hahahaha” President Park tertawa kecil. “aku selalu menyuruhnya begitu, tetapi ia tidak  mau dengar.kamu saja yang berbicara dengannya, mungkin ia mau dengar. Benar tidak, sungmin-ssi?”

Sungmin sekali lagi memberi hormat. “miannata… saya akan berusaha lebih keras”

“hyung… mari kita pergi  minum kopi. sekretaris Young Won menemukan tempat yang bagus” President Cho mempersilahkan.

“aku mau kopi yang manis! Sangat manis…” President Park kembali tersenyum. Sungmin mengikuti dibelakangnya.

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Junior, 27/09/2012 08:19

#brakkkk# President Cho memukul mejanya. Sekretaris Young Won hanya terdiam, tidak berkutik. Berkas- berkas berantakan diatas meja kerja.

“ Kenapa kita bisa tertinggal jauh…hakkk?” President Cho membentak sekretaris Young Won. “kenapa  kita tidak bisa mengungguli perusahaan milik Park Hyung?”

“President Cho…. Sebenarnya ini masalah pemasaran. President Park memiliki banyak  relasi-relasi perusahaan besar. Khususnya perusahaan iklan dan perusahaan produk-produk terkenal. Selain itu, produk yang dipasarkan berada di daftar teratas dari daftar produk yang dilirik konsumen”

“Hyung sepertinya bisa membaca segala gerak-gerikku…” President Cho mencoba tenang. “Hubungi Mr. Shin! Aku membutuhkannya sekarang!”

“baik…President!” sekretaris Young Won pergi meninggalkan ruangan

$$$ @Perusahaan Home Shopping Super, 01/10/2012 09:34

“ Hyuk Jae-ah…  Mr.Shin sudah memberi sinyal. Kamu harus hati-hati, jangan sampai kamu ketahuan.”

“ne… Hyung! Kita sudah sering jadi partner-kan? Apa pernah aku gagal?” Hyuk Jae turun dari mobil.

Jong Won segera mnurunkan kaca mobil. “yakkk… awas jangan sampai kamu jatuh cinta, bisa berantakan semua!”

“hyung!!! Sutttt”  Hyuk Jae melihat sekeliling, jangan sampai ada yang mendengar. “hyung!”

“hahahha… aku cuma mengetes! Sampai jumpa dirumah” Jong Won melaju  kencang menerobos kemacetan Seoul

“hyung ini… hampir saja” seseorang memegang pundak Hyuk Jae. “omo!” ia kaget

“Hyung… kenapa kaget sekali? Mencurigakan” Ryeo Wook menyelidiki

“ania… kamu mengagetkan aku saja!”

“tadi siapa hyung? Mobilnya keren..”

“itu…sepupuku, ia baru datang dari Belanda. Tahu belanda kan?”

“yakkk… aku tidak sebodoh itu,Hyung!” Ryeo Wook meninggalkan  Hyuk Jae sendiri di depan lift. Lift terlalu penuh sehingga ia tidak bisa  ikut.

“aish… Kim Ryeo Wook! Kenapa aku ditinggal sendiri?” ia mencoba sabar menunggu

“annyeong manager Lee” Gae Eun memberi hormat

Hyuk Jae hanya melirik. “ne…”

Pintu lift terbuka. Hyuk Jae mempersilahkan Gae Eun masuk terlebih dahulu. Mereka hanya berdua didalam lift. Hyuk Jae bingung harus berbuat apa. Mereka berdua hanya terdiam.

“emm… Manager Lee” Gae Eun memecah keheningan. “ miannata… dipunggung anda ada!”

“mwo?” Hyuk Jae bingung. “ada apa?”

“miannata…” Gae Eun mengambil benda yang ia maksud. “ ini…” Gae Eun menahan tawa melihat tulisan  di kertas itu.

“apa ini?” Hyuk Jae membaca tulisan dikertas itu. “ AKU ADALAH MONYET JELEK.  Mwo?” Hyuk Jae berteriak didalam lift. “ Ryeo Wook-ah!!!!”

Gae Eun masih menahan tawanya. Pintu lift terbuka. Hyuk Jae keluar saja tanpa melihat lantai berapa itu. Setelah Hyuk Jae keluar, Gae Eun tertawa terbahak. Perutnya terasa sakit karena menahan tawa tadi. Tiba-tiba pintu lift terbuka lagi. Seseorang segera berlari masuk, dan  itu adalah  Hyuk Jae.  Gae Eun sontak diam, ia dalam masalah.

“aku salah turun!” Hyuk Jae gemetar menahan malu.

Gae Eun mencoba tenang. “ne… manager Lee” suaranya tidak mau keluar karena menahan tawa.

$$$

“ saatnya makan   siang! Laparnya..” Ryeo Wook mencoba merenggangkan badannya.

“Lapar sekali ya?” Hyuk Jae yang masih kesal menghampiri.

“Hyung sangat tampan hari ini. Sepertinya hyung tidur nyenyak tadi malam” Ryeo Wook nyengir kuda. “ Gae Eun-ah… ayo makan siang!” ia mencoba mengalihkan pembicaraan.

“mianhae Ryeo Wook-ssi…  aku sudah ada janji dengan seseorang!” Gae Eun segera keluar ruangan. Ia tidak mau kena marah Hyuk Jae nanti.

“sudahlah Ryeo Wook-ah.. kamu makan denganku saja.  Aku teraktir, aku berterima kasih atas kejutan tadi pagi”

“oh… Hyung gomawo. Tapi aku juga ada janji!” Ryeo wook mencoba pergi.

“ayo…jangan malu-malu” Hyuk Jae segera menyeret Ryeo wook.

$$$ @ D restaurant,  01/10/2012 13:09

“coba oppa bayangkan tadi…. Sangat lucu” Gae Eun tertawa terbahak.

“hush… nanti orangnya dengar lagi! Kamu ini bukannya prihatin malah mengejek” Donghae menyendok makanannya.

Gae Eun segera minum karena ia hampir tersedak. “ oppa sih tidak  tahu! Julukan itu cocok sekali untuk dia. Apalagi, ia sangat suka makan pisang. Buah ini harus selalu ada di mejanya. “

“nanti kamu malah naksir sama dia. Biasanya orang yang selalu mengejek orang lain, ia akan jatuh cinta ke orang itu.”

“andwae…shiroe! Aku tidak akan begitu. Oppa tahu sendiri bagaimana aku kan?” Gae Eun mulai kesal. “ aku tidak akan suka ke siapapun selain….”

“ara…!  sudah jangan bahas itu.” Donghae terdengar enggan membahasnya.

Gae Eun menghela napas. “oppa masih seperti yang dulu. Oppa tidak pernah peduli aku”

“makanlah yang banyak…kamu harus lembur kan?” sekali lagi Donghae mengalihkan pembicaraan.

“aku sudah kenyang! Aku akan kembali ke kantor  saja.” Gae Eun pergi meninggalkan Donghae.

“Gae Eun-ah… Gae Eun-ah!” Donghae berusaha mengejar.

“hyung…..” seseorang memanggil Donghae.

“Ryeo Wook-ah… Hyuk Jae-ssi?”

“annyeong… ayo gabung!” Ryeo Wook mempersilahkan.

“emmm…gomawo!” Donghae segera pergi.

“Hyung…” Ryeo Wook tertawa terbahak.

“weo?” Hyuk Jae berusaha memukul Ryeo Wook

“ Hyung… yoeja tadi itu Gae Eun, ternyata ia setuju dengan julukan yang aku berikan padamu itu!” Ryeo Wook merasa bangga.

“diam kamu… aku  tahu itu. Dia tertawa terbahak di lift tadi pagi. Tetapi, ada hubungan apa Donghae  dengan Gae Eun?”

“Hyung mau tahu saja! Mungkin mereka teman lama” Ryeo Wook tidak peduli.

“apa iya?”

“mollayoe (tidak tahu)”

$$$ @ Donghae’s Apartments, 03/10/2012 23:23

Donghae sedang mengutak-atik laptopnya. Ada beberapa berkas yang perlu ia periksa dan beberapa laporan yang harus segera ia selesaikan. Pikirannya tidak bisa fokus saat ini. Ia terlalu banyak pikiran. Semuanya hanya tentang satu orang, Go Gae Eun.

Dia dan Gae Eun telah berkenal lama. Gae Eun sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Tetapi ada sesuatu yang membuat hubungannya dengan Gae Eun tidak sedekat dulu. Masalah yang ia sendiri mencoba untuk melupakannya.

#trittttttt# ponsel Donghae berbunyi. Ia melihat ke layar ponsel, setelah itu segera menjawabnya.

“ yumseo… Tuan Choi” Donghae berbicara dengan nada hormat.

“Bagaimana penyelidikanmu?”

“ Berjalan lancar, Tuan Choi. Saya telah menemukan pelakunya. Ia bekerja cukup rapi. Saya hampir tidak menemukan bukti.” Donghae memberi laporan.

“baiklah… aku minta laporanmu segera.  Setelah  ini, aku mau kamu terus memberi laporan padaku setiap hari. Tetapi kamu tidak perlu seperti biasanya. Kamu hanya perlu melaporkan kondisi umumnya saja.” Orang yang dipanggil Tuan Choi itu, terdengar begitu berwibawa.

“ne, Tuan Choi. Tetapi mengapa saya menghentikan penyelidikan?”

“aku tidak memberhentikanmu, hanya saja aku mengurangi tugasmu. Aku tidak mau ada yang curiga.”

“tetapi Tuan?”

“tenang saja… aku telah menyuruh seseorang menggantikan tugasmu. Ia tidak akan pernah dicurigai.”

“baiklah tuan Choi!”

“oh… maaf aku tidak dapat memberi tahumu siapa yang aku kirim. Aku tidak mau terjadi kontak diantara kalian dan semuanya berantakan”

“saya mengerti Tuan Choi”

Tuan Choi menutup teleponnya. Donghae masih berpikir keras. Siapakan yang menggantikan tugasnya? Haruskah ia mencari tahu? Donghae mencoba bersabar dan mempercayai Tuan Choi. Misi yang ia lakukan sekarang sangat besar. Ia  tidak mau semuanya gagal hanya karena ke ingin tahuannya.

$$$@ Perusahaan Home Shopping Super, 07/10/2012 08:31

#tok tok tok# Sungmin memasuki ruangan bagian perencanaan.

“ manager Lee dan nona Gae Eun!”

“ne…” Jawab Hyuk Jae. “ah… Sungmin-ssi. Ada apa?”

“ President Park memanggil anda berdua!”

“ah… ne! gomawo sungmin-ssi”

Sungmin segera meninggalkan ruangan. Ia tetap terlihat kaku seperti biasa. Beberapa detik setelah itu Gae Eun datang dengan 3 buah kopi.

“Ryeo Wook oppa…  ini! Americano kan?”

“gomawo Gae Eun-ah… aku senang kau disini!”

“mana tidak senang… tugasmu digantikan dia kan? Asal kamu tahu, posisi Gae Eun lebih tinggi dari pada kamu!”

“ aku tidak peduli…!” Ryeo Wook kembali konsentrasi ke pekerjaannya.

“ oppa!” Gae Eun menyodorkan segelas kopi. “ carabian dengan es kan?”

“gomawo…! Aku senang kamu sudah bisa berbaur dengan kita. Tetapi jangan mau jadi budak Ryeo wook”

Gae Eun tersenyum. “ania oppa… aku senang bisa membantu. Lagian aku yang termuda disini kan? Aku harus memberikan pelayanan terbaik kepada senior”

“ne…ne…ne! kaja… President Park menunggu!”

$$$

President Park duduk tenang di kursinya. Sungmin berdiri tepat didekatnya Hyuk Jae dan Gae Eun duduk berdampingan di  sofa tidak jauh dengan tempat President Park. Mereka sedang menunggu seseorang. #tok..tok…tok#

“miannata President… saya telat!” Donghae terburu-buru memasuki ruangan.

“oh…tidak apa-apa! Kita tidak sedang buru-buru santai saja.”

“ne…”

“silahkan duduk.!”

Donghae duduk disofa berhadapan dengan Gae Eun. Gae Eun sama sekali tidak mau melihat kearah Donghae.

“ Gae Eun-ssi… sudah bertemu dengan Donghae-ssi? Aku rasa pasti sudah. Kalau tidak salah, Donghae-ssi yang menyambutmu.”

“ne..president! hanya kami memang jarang bertemu!” Donghae memberi alasan.

“Gae Eun-ssi?”

“ah,ne President Park!” Gae Eun mencoba terdengar meyakinkan.

  Baiklah kalian sudah berkumpul. Sungmin-ssi…. Mari kita mulai rapatnya.”

$$$

“wahhh… capeknya! Akhirnya bisa pulang!” Ryeo Wook menguap lebar.

“aigoo… kenapa kamu tidak pulang saja tadi?”

Gae Eun mengiyakan. “ betul…kita tidak pernah meminta oppa untuk membantu”

“ara… tetapi aku juga staf diperencanaan, jadi harus tetap membantu.emmm…Ada satu hal yang mengganjal pikiranku”

Hyuk Jae menekan tombol lift. “ apa?”

“kenapa Home Shopping Junior bisa mempunyai ide yang sama persis dengan kita? beruntungnya mereka launching 2 minggu sebelum kita. Kenapa bisa sama ya?”

“mungkin karena perusahaan kita sepupuan sama Home Shopping Junior!” Hyuk Jae asal tebak.

“memang ada perusahaan yang sepupuan?” Gae Eun bingung

“eyyy… dia tidak tahu sejarahnya.” Ryeo Wook keluar pertama dari lift.

“memang apa hubungannya oppa?”

Ryeo Wook tidak sabar bercerita. “ kamu tahu kan pemilik perusahaan kita, President Park… dan…pemilik…”

“andwae…kepanjangan.” Hyuk Jae memotong. “ intinya President Park dan President Cho itu adalah sepupu. Kakek mereka pemilik Perusahaan Home Shopping  Super Junior. Tetapi sudah dibagi dua. Dan perusahaan yang diberikan ke President Park lebih berhasil. Jadinya President Cho sangat iri.”

“oh… ada juga model masalah seperti itu. “ Gae Eun tidak percaya.

“ apa mungkin ada penghianat di perusahaan kita?” Ryeo Wook tiba-tiba berspkekulasi.

“apa jangan-jangan aku?” Gae Eun memasang wajah kaget.

“Ania… kamu tidak ada muka penghianat” Ryeo Wook menanggapi candaan Gae Eun.

Hyuk Jae tertawa. “ kalau penghianatnya yeppo kayak kamu, aku dukung deh! Aku sembunyiin biar tidak ketahuan”

“mwo?” Ryeo Wook dan Gae Eun hampir bersamaan.

“kalian pulang denganku?” Ryeo Wook menawarkan. “aku bawa mobil. Tidak ada bis jam segini”

“Oke deh.. aku ikut!” Hyuk Jae tunjuk tangan. “ Jong Won hyung sudah tidur. Kamu bagaimana Gae Eun? Bawa mobil?”

“ania…” Gae Eun nyengir. “ aku belum punya mobil”

“Gae Eun-ah…” Donghae memanggil.

“Donghae hyung?” Ryeo Wook nyengir kuda. “Hyung…lembur juga?”

“ne… kalian pulang duluan saja. Biar aku yang mengantar Gae Eun. Rumah kami searah”

“emmm…” Gae Eun bingung mau menjawab apa.

“baiklah Hyung…gomawo! Kami duluan” Ryeo Wook menarik Hyuk Jae paksa dan memasukkannya ke dalam mobil.

“oppa…?” Gae Eun bergumam kecil

“ kaja Gae Eun-ah” Donghae menarik tangan Gae Eun lembut.

“shiroe… aku pulang sendiri saja!” Gae Eun ngambek

Donghae menahan Gae Eun. “mianhae…jebal!”

“ne… aku maafkan! Aku hanya mau pulang sendiri”

Donghae tidak mempedulikan kata-kata Gae Eun. Ia akhirnya terpaksa menarik Gae Eun dan memaksanya masuk mobil. Gae Eun meronta-ronta, tetapi ia diam setelah melihat ekspresi wajah Donghae. Donghae juga masuk ke mobil.

“sebentar…” ia memasangkan Gae Eun sabuk pengaman. “apa kamu merasa nyaman?”

“ne..” katanya sambil mengangguk ringan. “oppa kurang istirahat? Oppa terlihat lelah sekali.” Gae Eun khawatir, tetapi ia mencoba menyembunyikannya.

“ania… kwaenchana!” mobil Donghae melaju dengan santai dijalan.

“biar aku saja yang menyetir. Oppa istirahat saja!”

“ania…kwaenchana!” Donghae tetap ngeyel. “ kamu lebih terlihat lelah. Istirahatlah!”

“terserah oppa deh! Oppa memang tidak mau mendengarkan aku.” Gae Eun melihat keluar jendela. “hahhhh….  Aku memang tidak pernah dianggap ada.”

“Gae Eun-ah… apa kamu masih marah?” Donghae khawatir

“ania… apa yang membuat aku marah? Aku tidak pantas marah…”

“ lihat ke oppa kalau berbicara, jebal”

Gae Eun masih menatap ke laur jendela. “ania… aku mengantuk” ia pura-pura tidur.

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 08/10/2012 08:12

“ Gae Eun-ah..” Ryeo Wook tiba-tiba berbisik disamping Gae Eun

“omo…oppa! Ada apa? Jangan ganggu, aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Kalau oppa mau kopi, beli sendiri saja”

“ania… aku tidak mau kopi. Emmm, Gae Eun-ah.. kamu ada hubungan apa dengan Donghae hyung? Sepertinya kalian sudah kenal lama.”

“ Kita hanya teman, teman lama. Tidak lebih atau kurang. Dia sudah menganggap aku sebagai dongsaengnya. Tidak lebih.”  Gae Eun tetap konsentrasi pada komputer,

“chinca? Emmm… mencurigakan!”

“oppa yang mencurigakan. Mau tahu sana sini. Kerja sana! Nanti Hyuk Jae oppa marah lagi”

“arayoe… memangnya aku tidak boleh tahu? Aku mau beli kopi, kamu mau?”

“ne oppa.. seperti biasa ya? Gomawo”

“ne…” Ryeo Wook meninggalkan Gae Eun sendiri.

Beberapa menit kemudian, Hyuk Jae datang dengan terburu-buru. Ditangannya terdapat beberapa tumpukan berkas. Mereka sangat sibuk saat ini, karena harus segera menyusun rencana ulang perusahaan.

“ Gae Eun-ah…mianhae! Ada tambahan pekerjaan ini, kamu mengerjakan seperempat saja.” Hyuk Jae membagi berkas itu.

“ania oppa! Kita bagi rata.percaya padaku”

“bukan masalah aku tidak percaya kamu. Kamu sanggup harus lembur lagi?” Hyuk Jae khawatir.

“ne…oppa! Aku sanggup. Aku masih muda,  tidak  mungkin capek hanya karena lembur beberapa hari”

“gomawo!”

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 12/10/2012 23:29

Hyuk Jae terlihat sedang sibuk. Ia harus bekerja dengan hati-hati. Ia tidak mau sampai ketahuan.  Beberapa kali ia tampak kesal dan hampir berteriak karena tidak bisa menyusup ke sistem perusahaan. Perusahaan Home Shopping Super memang memiliki sistem keamanan akses data perusahaan yang ketat. Walaupun ia telah bekerja disana, tidak semua akses bisa ia buka. Setiap bagian memiliki akses yang terbatas.

Hampir 1 bulan yang lalu ia berhasil membobol sistem perusahaan. tetapi karena ia juga sistem perusahaan telah diperbaharui. Ponsel Hyuk Jae berbunyi.

“yumseo… hyung!”

“bagaimana? Kamu berhasil masuk?”

“ania hyung… sistemnya sudah diperbaharui lagi dan semakin ketat. Aku rasa aku tidak bisa membobolnya dengan cepat. Aku butuh waktu.”

“aku rasa sebaiknya begitu. Kita juga tidak mau dicurigai. Jangan sampai mereka berpendapat kalau ada mata-mata di dalam perusahaan”

“ne… hyung!”

“ apa kau butuh bantuanku?”

“ne…hyung! Sebaiknya kita bicarakan dirumah! Oh…tolong jemput aku di tempat biasa nanti” Hyuk Jae menutup teleponnya.

#klekkk…# ada yang membuka pintu. Hyuk Jae segera mematikan monitor komputernya.

“oppa?” Gae Eun mencoba menyesuaikan matanya diruangan yang gelap.

“oh… Gae Eun-ah, kamu mengagetkanku!”

“oppa sedang apa masih disini? Lembur juga?” Gae Eun duduk di kursinya dan menaruh setumpuk berkas di mejanya.

“ah…ne! tapi aku sudah selesai!” Hyuk Jae segera bersiap pulang. “ kamu tidak pulang?”

“aku sudah pulang tadi. Tapi kembali lagi…hehe! Aku tidak bisa tidur kalau kerjaan belum beres.” Gae Eun tersenyum polos.

“ah…ne! aku duluan.. kalau ada apa-apa hubungi aku.”

“ne oppa!” Gae Eun memulai bekerja lagi.

Hyuk Jae bernapas lega karena yang datang adalah Gae Eun. Ia tidak mungkin mencurigainya. Hyuk Jae segera pergi sebelum yang lain datang.

“oppa…” Gae Eun sudah berada di meja kerja Hyuk Jae. “ komputer oppa masih nyala… aku pinjam ya? Sekalian…” Gae Eun sudah menyalakan monitor komputer Hyuk Jae

Hyuk Jae yang sudah didepan pintuku kaget dan segera berlari menuju mejanya. Ia bertindak gegabah.

“oppa? Nege boyae?(apa ini?)” Gae Eun telah melihat semuanya

“animida…” Hyuk Jae harus segera mencari alasan.

“oppa lupa password untuk masuk sistem perusahaan?” kata Gae Eun polos.

Hyuk Jae segera memanfaatkan ketidaktahuan Gae Eun. “ne… aku lupa. Kamu tahu sendiri, sistemnya baru diperbaharui.”

“oh… kenapa oppa tidak tanya ke bagian keamanan sistem?”

“besok…. Tadi aku lupa!”

“ne…oppa!”

Hyuk Jae meninggalkan Gae Eun. Yoeja itu memang sangat polos. Ia jadi penasaran, berapakah umurnya. Kenapa yoeja itu masih saja sepolos itu?

$$$

Pagi-pagi sekali Hyuk  Jae sudah bersiap ke kantor. Ia harus memastikan kalau tidak ada yang mengutak-atik komputernya lagi. Ia juga mau memastikan apakah Gae Eun sudah mematikan komputernya. Karena akan beda ceritanya jika Ryeo Wook yang menemukan keadaan tadi malam.

Hyuk Jae memasuki ruangannya. Sinar matahari dengan leluasa memasuki ruangan.  Ia melihat sekeliling, tidak ada orang. Kemudian ia menuju mejanya. Hyuk Jae kaget ketika melihat tumpuan gelas kopi di meja Gae Eun. Sepertinya Gae Eun terlalu mengantuk, tetapi ia memaksakan diri untuk lembur.  Hyuk Jae membereskan meja Gae Eun.

“nugu? (siapa)?”

Hyuk Jae kaget. “mwo? Gae Eun-ah?”

“oppa? Oppa sudah datang?” Gae Eun segera merapikan dirinya. “aku kesiangan!”

“Gae Eun-ah… kamu tidur disini? Semalaman?”

“aku rasa begitu oppa!” Gae Eun mencoba berdiri, tetapi tiba-tiba ia oleng.

Hyuk Jae segera menangkapnya. “Kwaenchana?”

“ne..oppa!”

“chinca?” Hyuk Jae menyadari tubuh Gae Eun terasa panas. “kamu demam! Kita ke rumah sakit saja.”

“kwaenchana oppa! Hari ini aku harus menyerahkan laporan ini ke bagian gudang!”

“ania… biar aku saja atau Ryeo Wook. Kamu lebih baik ke rumah sakit”

“tapi oppa…” Gae Eun  terlihat berkeringat dan suaranya gemetar.

“kaja… kita ke rumah sakit.” Hyuk Jae memutuskan untuk menggendong Gae  Eun.

“oppa kwaenchana.. baiklah aku akan ke rumah sakit. Tetapi turunkan aku.”

Hyuk Jae tetap saja menggendong Gae Eun  sampai di lift. Suasana kantor masih sepi, karena ini masih terlalu pagi.

“turunkan aku oppa! Sampai kapan oppa mau menggendongku? Aku masih kuat berjalan. Jebal..oppa!”

Akhirnya Hyuk Jae mengalah dan menurunkan  Gae Eun. “kwaenchana?”

“ne oppa…” Gae Eun mencoba tersenyum.

Pintu lift terbuka. Hyuk Jae hanya bisa memapah Gae Eun. ia terlihat begitu lemah tetapi menolak untuk di gendong Hyuk Jae.

Donghae masuk dari pintu depan. Ia melihat Hyuk Jae dan Gae Eun. ketika melihat ke arah Gae Eun, ia menyadari kalau ada sesuatu yang buruk. Ia segera menghampiri mereka.

“Gae Eun-ah..” kata Donghae dengan nada khawatir. “kamu kenapa?”

“ah…. Donghae-ssi! Ia lembur sampai tidur di kantor. Sepertinya ia kelelahan, aku akan mengantarnya ke rumah sakit.”

“mwo? Tidur di kantor? Gae Eun-ah…kwaenchana?” Donghae mencoba membantu memapah Gae Eun

“ne…oppa! Kwaenchana! Aku tidak mau ke rumah sakit, tetapi Hyuk Jae oppa memaksa. Oppa  tahu aku takut jarum suntik kan?” Gae Eun mencoba tersenyum

“takut jarum suntik?” Hyuk Jae kaget. “beneran takut jarum suntik?”

“ne…” Gae Eun mengiyakan dan tertawa kecil. Tiba-tiba terasa ada yang mengalir di atas bibirnya.

“ Gae Eun-ah… hidung kamu berdarah.” Hyuk Jae segera mengambil sapu tanangannya.

“Kwaenchana… aku sudah sering seperti ini!”

“kaja… kita ke rumah sakit.” Donghae tanpa basa-basi segera menggendong Gae Eun.

“oppa!” Gae Eun menolak tetapi tidak ada tenaga untuk meronta.

Hyuk Jae hanya melongo. Ia yang awalnya akan mengantar Gae Eun ke rumah sakit malah ditinggalkan. Ia menjadi kesal melihat Gae Eun di gendong Donghae. Kenapa Donghae begitu perhatian dengan Gae Eun? tatapan Donghae tadi tidak seperti seorang kakak yang perhatian kepada adiknya. Hyuk Jae kesal sendiri memikirkan itu.

$$$ @Gae Eun’s Apartment, 15/10/2012 06:35

Gae Eun baru saja keluar dari gedung apartementnya. Ia sudah merasa baikan sekarang dan harus segera bekerja kembali. Ia tidak enak dengan Hyuk Jae dan  Ryeo Wook yang menggantikan tugasnya.

Terlihat dikejauhan Donghae melambaikan tangannya. Gae Eun sebenarnya masih kesal dengannya, tetapi ia mencoba untuk melupakan masalah kemarin. Donghae mempersilahkannya masuk ke mobil. Gae Eun berdebar melihat senyuman Donghae pagi ini. Donghae memang tidak berubah dari dulu. Ia tetap ramah dan perhatian padanya.

“oppa sudah makan?” Gae Eun memulai pembicaraan.

“ne… oppa sudah sarapan dengan sereal”

“cuma itu? Oppa bisa sakit nanti. Seharusnya oppa sarapan dengan makanan yang lebih bergizi” Gae Eun mengomeli

“oppa mana sempat memasak. Oppa cuma tinggal sendiri. Oppa juga tidak pandai masak. Kamu tahu sendiri kan?”

“ yoejachingu oppa mana? Tega sekali tidak mengurus oppa” Gae Eun mencoba memancing.

“oppa tidak punya yoejachingu. Kamu sudah tahu kan?” Donghae mencium keusilan Gae Eun

“oh… begitu” Gae Eun tidak jadi melanjutkan rencananya karena Donghae sepertinya menyadari.

“Hyuk Jae terlihat sangat dekat denganmu! Apakah ada hubungan khusus?”

Gae Eun tersenyum nakal. “ aku tidak tahu oppa! Hyuk Jae oppa selalu baik padaku” Gae Eun pura-pura polos

“ Gae Eun-ah…kamu jangan terlalau dekat dengannya karena….(#karena dia mata-mata perusahaan#)” Donghae mencoba menasehati.

“karena apa oppa?”

“karena ia  tidak baik buatmu!”

“tetapi Hyuk Jae oppa baik. Ia selalu mendengarkan aku, aku mulai menyukainya”

Donghae menatap Gae Eun tajam. Ia tidak menyangka Gae Eun akan menjawab seperti itu. “Gae Eun-ah…?”

“na…joahe! Hyuk Jae oppa, Johaehantagu (menyukainya)!” Gae Eun pura-pura melihat ke luar jendela.

Donghae  tidak bisa berkata apa-apa. Ia sama sekali tidak berhak melarang Gae Eun dekat dengan Hyuk Jae. Ia tidak punya alasan. Tidak mungkin ia mengatakan kalau Hyuk Jae itu mata-mata yang mau menjatuhkan perusahaan, karena ia juga mata-mata.

Gae Eun segera turun dari mobil. Ia melihat Hyuk Jae dan Ryeo Wook di kejauhan. “oppa…gomawo!” ia berlari meninggalkan Donghae.

“ Gae Eun-ah… bisakah kamu jangan menyukai namja itu?” Donghae bergumam sendiri.

“ Gae Eun-ah… kamu sudah sembuh?” Ryeo Wook menyambut dengan hangat.

“ne…oppa! Senang rasanya bisa kembali bekerja.” Gae Eun tersenyum bahagia.

“kamu lemah sekali sih? Baru lembur beberapa hari langsung sakit” Ryeo Wook mengejek.

“ini kali pertama aku lembur dikantor!” Gae Eun mencoba membela diri.

“pertama kali?” Hyuk Jae penasaran. “Bukannya diriwayat kerjamu, kamu sudah pernah bekerja dengan perusahaan-perusahaan besar di amerika?”

“ne… aku memang bekerja. Tetapi dari rumah, dan aku tidak dikejar deadline.” ia memasuki lift dan yang lain mengikuti.

“dari rumah?” Ryeo Wook tidak percaya.

“ia selain dirumah aku terkadang mengerjaknnya di kampus atau saat hangout dengan chingudeul… aku akan mengerjakan pekerjaan kantor setiap ada waktu luang.” Gae Eun pertama kali masuk ruangan

“Tunggu dulu… kamu bekerja saat masih kuliah?” Ryeo Wook makin tidak percaya

“ne..oppa! sebagian kecil mahasiswa disana memang begitu, dan aku salah satunya.”

“sebenarnya umur kamu berapa?” Hyuk Jae ikut bertanya.

“Sekarang aku 23 tahun… aku baru selesai kuliah 1 tahun yang lalu”

“Chinca?” Ryeo Wook dan Hyuk Jae hampir berbarengan.

“ne… weo?”

“kamu pasti bercanda!” Ryeo Wook tetap tidak percaya.

“ia tidak bercanda, Ryeo Wook-ah” Hyuk Jae sudah didepan komputernya.

“apa hyung?” Ryeo Wook menghampiri dan terkejut ketika melihat biodata Gae Eun di akses karyawan perusahaan.

Gae Eun hanya tersenyum melihat ekspresi kedua namja di depannya. “ percaya?”

$$$ @ Perusahaan Home Shopping Super, 20/10/2012 11:12

#brakkk# Ryeo Wook menggebrak meja kerjanya. Ia terlihat sangat kesal. Gae Eun kaget luar biasa, ia sedikit takut melihat Ryeo Wook yang sedang marah. Hyuk Jae sedang tidak ada diruangan. Ia baru saja keluar karena ada urusan.

“ahh… menyebalkan!!! Bagaimana bisa pengiriman barang kita diboikot begini? Tidak bisa dipercaya”

“ benarkah itu oppa? Oppa tahu dari mana?”

“Gae Eun-ah… kamu ngapain saja? Semua karyawan perusahaan ribut membicarakan masalah ini.” Ryeo Wook geregetan.

“ada masalah apa?” Hyuk Jae segera masuk ke ruangan karena mendengar keributan diluar.

“Hyung juga tidak tahu?”

“ne… ada apa?”

Ryeo Wook memegang tengkuknya karena kesal. “ Hyung, Gae Eun-ah dengarkan! Pengiriman barang kita ke gudang diboikot. Kalian tahu, bagian gudang dan pemasaran sudah mengosongkan isi gudang karena akan ada barang yang datang kemarin. Tetapi sampai sekarang, barangnya belum datang. Setelah dikonfirmasi ke pihak supplier, mereka akan mengirim barang 3 hari lagi. Bagaimana ini?”

“mwo?” Hyuk Jae dan Gae Eun bersamaan.

“ kalau begitu penjualan akan turun?” Gae Eun sadar akan konsekuensinya

“ yang lebih buruk lagi, kita sebagai bagian perencanaan akan kena getahnya ini. Aku heran kenapa bisa laporan yang ke bagian gudang, pemasaran sama supplier berbeda?  Bukannya kamu yang mengurus masalah laporan, Gae Eun-ah?”

“ne…oppa! Tetapi aku yakin kalau laporannya sama. aku sangat yakin”

“Hyung… ini semua salah Gae Eun. gara-gara dia nama kita juga jadi jelek”

“sudahlah Ryeo Wook-ah… belum tentu ini salah Gae Eun”

“terus siapa? Ini akibatnya memperkerjakan orang yang tidak kompeten. Kenapa dia yang menggantikan asisten manager? Kenapa bukan aku? Lihat hasil kerjanya, berantakan. Kita tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelum dia masuk”

“mianhae oppa.. tetapi aku…” Gae Eun mencoba membela diri

“apa? Kalau salah jangan banyak membantah! Sekarang biar aku yang urus  semuanya. Jangan pernah kamu mengurus masalah ini!”

“Ryeo Wook-ah…sudahlah! Belum tentu ini salah Gae Eun!” Hyuk Jae tetap tenang.

“ahhhhh… hyung ajari saja dia. Aku akan mengurus semuanya!” Ryeo Wook meninggalkan mereka berdua.

Gae Eun merasa sesak didada. Ia juga kesal pada dirinya, mungkin saja ini adalah salahnya. “mianhae…oppa” Gae Eun juga keluar dan meninggalkan Hyuk Jae sendiri.

$$$

President Park sedang berpikir keras diruangannya. Sungmin tidak terlihat menemaninya karena ia menyuruhnya untuk melakukan sesuatu tadi. #tok…tok..tok# Donghae masuk bersamaan dengan Sungmin.

“President…”  Donghae dan Sungmin memberi hormat

“kalian sudah melakukannya?” tanya President Park tenang

“ne…President!” Sungmin memberikan President Park 3 buah berkas.

“dia bekerja cukup rapi! Tetapi ada sedikit kesalahan yang berhasil kami temukan!” Donghae melaporkan.

“Donghae-ssi… tolong laporkan ini pada Tuan Choi. Tuan Choi akan mengurus selanjutnya”

“baiklah…” Donghae meninggalkan ruangan

“Sungmin-ssi… ternyata ia bekerja dengan cukup baik. Tidak salah kita mempercayakan ini padanya. Keputusan yang tepat kita tidak  menyerahkan semuanya pada Donghae-ssi.  Musuh kita tidak bodoh, ia akan cepat menyadari kalau Donghae-ssi hanya bekerja sendiri sampai saat ini.”

“Benar President Park…  mereka memakan umpannya”

$$$

“Yumseo hyung…. Semua berjalan lancar. Sampai sekarang mereka masih kelabakan.”

“bagus… pekerjaanmu memang rapi!” Jong Won merasa bangga punya junior yang hebat. “asisten managermu cukup bermanfaat, aku yakin ia yang disalahkan sekarang. Betul bukan?”

Hyuk Jae melihat Gae Eun duduk sendiri di taman dekat perusahaan. ia segera menghampirinya dan mengabaikan Jong Won.

“Hyuk Jae-ah… kamu masih disitu?”

“ahh.. ne hyung! Aku ada urusan sebentar!” ia menutuo teleponnya.

Gae Eun tertunduk. Pundaknya terlihat naik turun. Hyuk Jae melihat sesuatu yang bening menetes dari arah matanya. Gae Eun segera menutup mukanya dan mencoba menahan tangis.

“Gae Eun-ah…” Hyuk Jae segera memberikan sapu tangannya.

Gae Eun yang menyadari ada seseorang didekatnya segera menghentikan tangisnya. “nde”

“Gunakan ini..” Hyuk Jae masih menawari. “ usap air matamu dengan ini.”

Gae Eun menolak. “ania…gomawo! Aku tidak mau mengotori sapu tangan oppa!”

“tidak apa-apa!” Hyuk Jae akhirnya mengusapkan airmata Gae Eun. “uljima…yoeja secantik dirimu tidak cocok menangis ditempat sepi seperti ini. Kalau kamu merasa kesal, cerita saja pada oppa”

Gae Eun segera menunduk. “gomawo… aku harus segera pulang!” Gae Eun berdiri dan memberi hormat.

“Gae Eun-ah…tunggu!” Hyuk Jae segera mengejar. “tunggu sebentar”

“ada apa oppa?”

“kamu demam lagi?” Hyuk Jae menaruh telapak tangannya di kening Gae Eun. “lihat pipi kamu merah sekali. Apa kamu demam?”

“ania oppa…” dengan sopan Gae Eun memindahkan tangan Hyuk Jae dari keningnya. “kwaenchana!”

“kaja… aku antar kamu pulang. Kebetulan aku membawa mobil sekarang” Hyuk Jae mengajak paksa.

$$$ @kantor Spy agency M, 21/10/2012 20:02
“baiklah Tuan Choi… dalam waktu dekat aku akan melakukan eksekusi”

Tuan Choi duduk dengan tegap di meja kerjanya. Sudah lama ia menunggu kabar dari Donghae. Donghae adalah agen terbaiknya. Sekarang ini ia ditugaskan untuk menemukan mata-mata yang dimasukkan ke dalam Perusahaan Home Shopping Super.

“kerja bagus Donghae-ssi! Tunggu sinyal dariku dan kamu bisa mengakhirinya”

“Tuan Choi… boleh aku bertanya?”

“Silahkan!”

“Sampai saat ini anda belum memberitahu saya siapakah partner saya dalam misi ini. Apakah saya benar-benar tidak boleh tahu?”

“ada alasan tertentu yang menyebabkan saya tidak memberitahu anda. President Park sendiri yang meminta saya untuk tidak membongkar identitas partner anda. Tetapi tenang, anda akan tahu pada akhirnya.”

“ne…Tuan Choi! Saya akan menuruti perintah anda!”

$$$ @ D restaurant, 24/10/2012 13:00

“makan yang banyak…” kata Hyuk Jae sambil tertawa.

Gae Eun tertawa juga. “andwae oppa! Aku bisa gemuk nanti! Shiroe…”

“hahahaha… takut sekali gemuk? Yang penting gemuk tapi tetap yeppo kan?”

“ania oppa…!” ponsel Gae Eun berbunyi. “yumseo…?”

Hyuk Jae mempersilahkan Gae Eun untuk menerima telepon. “jawab saja!”

“emmm… ne! saya mengerti, secepatnya akan saya kirim. Ajushi tenang saja!” Gae Eun menutup telepon.

“nanti malam aku antar pulang ya?”

“oke…oppa! Oppa tidak mau tahu siapa yang menelepon aku?”

“ania…” Hyuk Jae cuek

“aishhh..” Gae Eun kesal. “nappenum!”

Hyuk Jae tertawa. “jangan marah! Oke oppa tanya. Gae Eun-ah…siapa yang menelepon tadi?”

“ajushiku… dia cerewet sekali. Setiap keinginanya harus segera aku turuti”

“ooooh…”

“mwo? Ahhh…oppa tidak asyik!”

“mianhae! Manja sekali sih?” Hyuk Jae mencubit pipi Gae Eun.

“Sakit..oppa”

$$$ @Perusahaan Home Shopping Super, 24/10/2012 22:05

Hyuk Jae dengan sopan mempersilahkan Gae Eun memasuki lift. Hyuk Jae memang orang yang santai, ia selalu bisa membuat Gae Eun tertawa. Ia juga sangat perhatian dan selalu mau menuruti keinginan Gae Eun.

Donghae terlihat menunggu di loby perusahaan, loby terlihat sepi. Sudah beberapa hari ini ia tidak terlihat dikantor. Ia harus keluar kota untuk menyelesaikan beberapa urusan. Baru saat ini ia sempat untuk menemui Gae Eun. ada banyak hal yang ingin ia bicarakan. Ia juga harus meluruskan kesalahpahaman diantara mereka.

“Gae Eun-ah…” Donghae menghalangi jalan Hyuk Jae dan Gae Eun

“oppa? Ada apa?” Gae Eun mencoba terdengar santai

“ikut dengan oppa!” Donghae memegang pergelangan tangan Gae Eun

“shiroe!” Gae Eun menolak.

“Donghae-ssi… jangan memaksa”

“ada yang mau aku bicarakan denganmu!” Donghae tetap memaksa

“bicarakan saja disini!” Gae Eun kesal

“Hyuk Jae-ssi…bisa kamu tinggalkan kami?”

“ah ne…” Hyuk Jae segera keluar dari loby. Ia sengaja tidak pergi terlalu jauh. Ia juga penasaran dengan pembicaraan mereka.

“oppa ada apa? Aku mau segera pulang!”

“aku hanya mau memperingatimu. Jangan dekat dengan Hyuk Jae.”

“weo?”

“aku tidak bisa bilang kenapa. Tapi tolong ikuti permintaan oppa, sekali saja!”

“hahhh” Gae Eun mencoba sabar. “aku selalu mengikuti kemauan oppa. Dari 5 tahun yang lalu, aku menuruti kemauan oppa. Pernahkan oppa menuruit kemauanku? Atau sekedar mendengar kannya? Tidak pernah…”

“Gae Eun-ah?” Donghae bingung harus memulai dari mana.

“weo? Aku menuruti kemauan oppa untuk belajar ke Amerika. Aku mempercayai kalau oppa akan datang mengunjungiku ke sana, itu janji  oppa. Oppa ingat? Jika aku ke amerika seperti keinginan  oppa, oppa akan mencoba untuk melihatku sebagai seorang yoeja bukan adik perempuan oppa yang polos dan manja!”

“Gae Eun-ah…mianhae”

“oppa harus tahu sekarang. Aku tidak lagi menyukai oppa seperti dulu. Aku benci oppa. Oppa egois. Oppa tahu? Berharap dan menunggu oppa menepati janji tidaklah enak. Semakin lama aku menunggu, aku semakin benci pada oppa. Aku sempat berharap ketika aku kembali ke Korea, oppa akan menyadari bahwa oppa telah melanggar janji. Tetapi sepertinya, oppa memang tidak ingat sama sekali karena aku bukan apa-apa” emosi Gae Eun meledak.

“oke…aku terima kamu membenciku. Tetapi aku mohon jangan berteman dengan  Hyuk Jae”

“teman? Hyuk Jae oppa bukan sekedar teman, aku menyukainya. Sangat menyukainya.” Gae Eun memutuskan pergi.

Donghae menahannya. “ saranghae, Gae Eun-ah! jebal…mianhae”

“mwo?” Gae Eun  tidak percaya dengan apa yang ia dengar. “mianhae oppa… semuanya sudah terlambat. Aku tidak akan percaya begitu saja pada kata-kata oppa. Semuanya tidak segampang yang oppa kira. Ini tidak semudah itu”

Gae Eun meninggalkan Donghae sendiri. Sesak dadanya menahan airmata. Akhirnya ia bisa meluapkan kekesalannya kepada Donghae. Hyuk Jae mendengar semuanya. Perasaanya sangat senang, entah apa  karena Gae Eun lebih memilih dia, atau karena ia bisa  mengalahkan Donghae?

“Gae Eun-ah?” Hyuk Jae menyetir dengan perlahan

“ne oppa?”

“apa benar kamu menyukaiku?”

“mwo?” Gae Eun segera menunduk menahan malu

“aku tidak sengaja mendengar semuanya tadi. Apa itu hanya gertakan untuk Donghae-ssi?”

“mollyoe!”  pipi Gae Eun terasa panas.

…………………. To be continied …………………………..
Tinggalkan jejak yow? Bisa ”like”  atau “comment”…gomawo

Tidak ada komentar: