November 02, 2012

[Finclet] The Lilys' Tears



“hiks….” Aku  mulai menangis, lagi.

Sudut taman sekolah yang merupakan tempat paling tidak disukai murid-murid disekolahku menjadi tempat favoriteku  sekarang. Duduk menyendiri dengan suasana yang hening adalah hal yang selalu aku lakukan di sudut taman itu.

Tangisku  makin menjadi. Aku menangis tanpa suara, sangat hening. Airmataku tidak mau berhenti mengalir. Aku semakin  susah bernapas. Semua  hal itu tidak dapat aku hentikan, karena hanya  dengan menangis akhirnya aku  bisa  lega. Untuk sementara.

Aku menarik napasku, mencoba mengaturnya kembali. Aku mencoba untuk tenang agar tangisku dapat berhenti. Aku menarik napas dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Cukup  efektif, untuk sementara.

“hahhhhhh…” aku menghela napas. aku bersiap untuk menghapus airmata yang tersisa dipipiku.

“ini…” seseorang menyodorkanku sekotak tissue. “gunakan ini!” ulangnya.