Casts: You as Lee Yoon Min
Ryeo Wook as Kim Ryeo Wook
Sungmin as Lee Sungmin (Yoon Min’s brother)
Yesung as Kim Jong Won
Other Casts: Taemin
as Lee Taemin (Yoon Min’s Cousin)
Heechul as Kim Heechul
D.O as Do Kyung Soo
Leeteuk as Dokter Park
Kyu Hyun as Evil King
Author: Choi Ye Joon/
Yunn Wahyunee/ @yunsurya_elf
Genre: Horor, comedy,
sad
Length: One Shoot
Oh My Ghost
~ Lee Yoon Min POV~
Malam yang indah di Busan. Aku
dan keluarga sedang dalam perjalanan
menuju restaurant favorite kami untuk makan malam. Ini semua ide oppaku,
Lee Sungmin, untuk makan malam diluar dalam rangka merayakan ulang tahunku yang
ke 19. Appa mengemudikan mobil kesayangannya dengan perlahan. Oemma terlihat sangat cantik malam ini dengan gaun kremnya
yang simple. Aku dan oppa duduk di kursi belakang.
“oppa…hadiah aku mana?” pintaku
dengan manja
“nanti… kalau kamu sudah resmi di terima di universitas di
Seoul”
“itu beda lagi oppa! Kado ulang
tahun beda dengan kado selamat masuk universitas” aku cemberut.
“sudahlah Yoon Min-a! oppamu
sudah rela pulang untuk merayakan ulang tahunmu. Seharusnya kamu berterima kasih” ibu menasehati
“betul kata oemmamu… oppamu baru
saja mulai bekerja. Uangnya belum banyak” appa ikut-ikutan
“ara!” aku tetap cemberut
“sudah jangan cemberut gitu…
nanti jelek loh” Sungmin oppa menggeletikiku
Aku paling tidak tahan di
gelitiki. “oppa…geli”
Appa dan oemma tertawa melihat
tingkah kami berdua. Keluarga kami memang sangat harmonis. Aku sangat beruntung mempunyai oppa yang sangat
perhatian dan menyayangiku. Walaupun kami berbeda umur cukup jauh, yaitu sampai
7 tahun, ia tidak pernah malu untuk bermain denganku sampai sekarang. Oemma dan
apa juga sangat bangga punya anak seperti oppa yang sangat bertanggung jawab.
#dugggg# kepalaku terbentur
jendela pintu mobil ketika sedang diglelitiki oppa. “aduhhh…” aku memegang
kepalaku.
“oh….mianhae!” Sungmin oppa khawatir
“kwaenchana?” oemma menoleh ke
belakang. “tidak berdarah kan?”
Appa ikut khawatir ketika
mendengarku hampir menangis menahan sakit. “kwaenchana” ia menengok ke belakang.
“anak ini… cengeng sekali sih? Baru begini saja” Sungmin oppa jadi
enggan membantu.
Tiba-tiba dari arah depan mobil kami ada cahaya yang
menyilaukan. Suara klakson mobil juga terdengar keras.
“appa… awas!” teriakku pada appa
yang masih melihat ke arahku sambil
tertawa.
Dalam hitungan detik semuanya
berubah gelap. Aku hanya berdengar suara
yang sangat berisik. Suara sesuatu yang bertabrakan. Sayup-sayup terdengar
suara oemma dan appa yang menyebut namaku dan nama Sungmin oppa. Aku merasakan
Sungmin oppa memelukku erat, melindungiku.
~ Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
Yoon Min tertawa terbahak melihat tingkah sungmin yang sangat konyol.
Ia tidak tahu mengapa oppanya bertingkah konyol hari ini. Kekonyolan sungmin
berakhir ketika appa mereka keluar dari rumah dengan sebuah koper besar. Yoon
min mengenal koper itu, itu milik sungmin.
“oppa pamit dulu!” katanya
“oppa mau kemana?” Yoon min mulai meneteskan air mata
Appa mengelus kepala Yoon min lembut. “sungmin oppa mau melanjutkan
SMAnya di Seoul. Yoon min jangan khawatir, ia akan tinggal dengan ajushi dan
ajumma disana. Yoon min jangan menangis”
“oppa… oppa jangan pergi” Yoon min menangis menjadi-jadi
“dongsaengku tersayang!” sungmin memeluk yoon min “oppa akan pulang
kalau liburan. Tenang saja” sungmin pun pergi dengan appanya.
Oemma memeluk yoon min erat, agar ia tidak berlari mengejar sungmin.
“oppa…oppa” teriaknya
“oppa….oppa!” Yoon min terbangun.
Ia baru saja bermimpi. “hahhhh….ada apa
denganku?” yoon min mengucek-ucek matanya.
Setelah sekian lama merenung, ia
memutuskan untuk membersihkan dirinya. ia memiliki banyak rencana yang belum
terlaksana dan semuanya harus ia tuntaskan hari ini. Ia tidak mau lama-lama
menundanya.
~ Author POV END~
$$$
~ Kim Ryeo Wook POV~
Aku turun dari bis dengan susah
payah. Barang bawaanku membuat aku kerepotan. Beberapa orang dibelakangku juga
ikut kesal karena aku menghalangi jalannya. Aku seorang asisten dosen disebuah
universitas swasta di Seoul. Selain menjadi asisten dosen, aku juga
seorang asisten koki di sebuah bakery.
Semuanya aku lakukan bukan karena uang, tetapi mencari pengalaman.
Impianku adalah menjadi seorang baker handal. Oleh sebab itu aku harus
bekerja keras agar bisa mendapat beasiswa S2 ke Paris. Sudah beberapa kali aku
mencoba untuk mendapatkannya, tetapi gagal dan aku tidak akan pernah menyerah.
Orang tuaku bukannya tidak mampu untuk menyekolahkanku sampai ke Paris, hanya
saja mereka tidak menyetujui keinginanku ini.
“ Hyung….” Panggil seseorang
“oh… Kyung Soo-ya” aku segera
meletakkan barang bawaanku dan memeluk kyung soo. “kamu ternyata
bersungguh-sungguh ingin mengikutiku?”
“ania… aku kuliah disini!”
“oh… itu maksduku. Kamu kuliah
disini karena ada aku kan?”
“ania… aku tidak tahu kalau hyung
ada disini!” kyung soo nyengir. “hyung… aku bantu ya?”
“oh…gomawo!”
Aku merasa bersyukur kyung soo
mau membantuku. Aku hampir menyerah membawa semuanya, tubuhku tidaklah kekar
sehingga mampu membawa benda-benda berat ini. Sepanjang perjalanan menuju
ruanganku, aku menanyai kyung soo berbagai macam hal. Tetapi aku terdiam ketika
melihat sesosok yoeja sedang menangis di anak tangga pertama menuju lantai
dimana ruanganku berada. Gedung tempat ruanganku berada memang sangat jarang di
masuki mahasiswa di universitas ini.
“Hyung… ada apa?” Kyung soo kaget
melihat aku yang tertegun. “hyung!” panggilnya lagi
“ah… nde?” aku melirik ke sosok itu lagi. “ kaja!” aku
mendorong kyung soo untuk ke arah berlawanan
“mau kemana hyung? Bukannya kata
hyung lewat sini?” kyung soo berjalan begitu saja ke arah tangga itu.
“Kyung soo-ya!” aku mencoba
menghalangi tetapi gagal
Kyung soo berjalan tepat mengarah
pada yoeja yang sedang menangis itu. Dan kyung soo melewatinya begitu saja,
lebih tepatnya menembusnya. Aku memincingkan mata, berharap apa yang aku lihat
salah. Ternyata makhluk itu lagi, aku menghela napas.
“Hyung…kenapa bengong?”
“nde? Tunggu!”
Aku memberanikan diri untuk melakukan hal yang
sama dengan kyung soo, tetapi berusaha untuk tidak menembus yoeja itu. Mataku
tidak lepas dari yoeja itu. Ia juga terus mengawasi kemanapun aku pergi. Ketika
aku berada di atasnya aku berusaha untuk tidak menoleh.
“Hyung… aneh sekali sih?” Kyung
soo terlihat tidak sabar menungguku.
“mianhae…” aku berlari kecil.
Didalam benakku aku penasaran, masihkan yoeja itu disana?
Aku dan kyung soo memasuki ruanganku. Ruangan itu
cukup rapi, aku bangga akan hal itu. Setelah menaruh barang-barangku kyung soo
berpamitan hendak masuk kelas. Beberapa menit kemudian aku sendirian lagi. Aku
menghempaskan diri di kursiku dan
melihat ke arah jandela.
#tok---tok---tok# terdengar ada
yang mengetok pintu. Mungkinkah kyung soo? Aku melangkah dengan mantap untuk
membukakan pintu. Aku terkejut luar
biasa ketika mendapati bukan kyung soo yang mengetuk pintu, tetapi yoeja itu.
Aku menarik napas panjang.
“ada apa?” kataku terbata.
Yoeja itu hanya menangis. Aku
melihat darah menetes dari arah pipinya. Apa ia nangis darah? Aku tidak
terlalu yakin, karena hampir sebagian
mukanya ditutupi oleh rambutnya yang sebahu dan ia selalu menunduk.
“ada apa?” aku mencoba terdengar
yakin
Dengan kecepatan kilat, yoeja itu mendekatkan mukanya padaku. aku kaget
setengah mati. Muka yoeja itu sangat mengenaskan, bola matanya tidak ada sama
sekali. Terdapat beberapa belatung disana. Bagian pipinya juga tidak lebih
baik. Ada bekas sayatan benda tajam yang masih menganga disana, lengkap dengan
belatungnya juga. Begitu kejam orang yang melakukan itu padanya. Aku mencoba
tenang, jangan sampai aku berteriak.
“oh… ternyata aku tidak bisa
membantu. Pergilah!” kataku dengan tenang
Yoeja itu kembali terisak. Ia pun
meninggalkan aku sendiri lagi. Aku segera menutup pintu rapat dan mengambil tissue. Keringatku sudah membasahi
badanku.
~ Ryeo Wook POV END~
$$$
~ Lee Yoon Min POV~
aku terdiam di depan pintu
ruangan itu. Aku menarik napas dalam dan kemudian menghembuskannya perlahan.
Setangkai bunga matahari lengkap dengan vasnya aku genggam erat. Aku berusaha
untuk tenang, aku harus tenang. Akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka pintu
ruangan itu. Ruangan itu didominasi warna putih dan biru. Terlihat begitu
tenang. Aku meletakkan bunga yang aku
bawa di sebuah meja kecil dekat jendela.
“oppa!” kataku dengan penuh
senyum. “aku datang lagi! Maaf telat… tadi aku kesiangan” aku tertawa sendiri.
“ besok aku sudah mulai kuliah! Aku menunggu janji oppa. Aku akan terus
menunggu!” dadaku terasa sesak. “ oppa tidak akan melanggarnya kan? Tidak
masalah kapan oppa akan menepatinya. Aku akan menunggu” setetes air mata
mengalir dipipiku. Aku segera mengusapnya. “oppa… aku kesal harus bertemu
dengan Dokter park lagi. Ia terlalu cerewet. Ia selalu menasehatiku ini itu.
Hari ini aku akan ke kampus untuk pertama kalinya. Tidak jauh dari sini kok!
Aku juga akan pindah tidak jauh dari sini. Oppa tenang saja, aku akan rajin
kesini sekarang” aku tersenyum.
#srekkkk# seseorang membuka
pintu.
“ah… nona yoon min” katanya
“oh… perawat? Ada apa?” kataku
dengan wajah sedikit kesal karena terintrupsi
“aku hanya mau mengontrol pasien
sungmin.” Katanya sambil memeriksa berbagai alat terpasang di tubuh sungmin
oppa.
“perawat” kataku dengan nada
sedih. “sudah satu bulan oppa disini. Apakah ia tidak bisa bangun sekarang?
Harus sampai kapan ia begini?” aku meneteskan air mata.
“sabar nona yoon min. suatu
keajaiban pasien sungmin bisa hidup dalam kecelakaan itu” kata perawat itu
mencoba menghiburku.
“tetapi kenapa oppa harus koma?”
aku mengusap air mataku lagi.
Perawat itu bingung mendengar
pertanyaanku. “permisi… saya harus mengontrol pasien yang lain” ia pergi
meninggalku dan sungmin oppa.
Sudah sebulan lebih sejak aku dan
sungmin oppa pindah ke seoul. Awalnya sungmin oppa dirawat di rumah sakit di
busan. Tetapi ia harus dipindahkan ke seoul karena rumah sakit seoul mempunyai
peralatan yang lengkap untuk membantu sungmin oppa tetap hidup. Sungmin oppa
mengalami koma, sedangkan appa dan oemma meninggalkan dunia akibat kecelakaan
di hari ulang tahunku itu. Ajaibnya atau mungkin sialnya, aku selamat. Aku
hanya di rawat dirumah sakit selama 2 minggu karena kakiku mengalami patah
ringan dan terluka akibat terkena pecahan kaca. Selebihnya, aku mengalami shock
dan harus selalu menemui psikiater.
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
Ryeo wook sedang sibuk mengurus
administrasinya. Ia adalah langganan psikiater di rumah sakit seoul. Ia telah
berlangganan sejak umur 8 tahun. Sejak saat itu ia merasa dirinya gila, walapun
orangtuanya hanya menganggap ia
istimewa.
Yoon min keluar dengan lesu dari
ruangan dokter park, psikiaternya. Dokter park memang baik, tetapi sering
membuat yoon min kesal dengan leluconnya yang basi.
“yoon min-a… kamu jangan lemas
begitu. Semangat! Oke?” dokter park mengantar yoon min sampai pintu keluar
ruangan.
“ne… gomawo dokter!” yoon min
memberi salam dengan enggan dan pergi.
“ dokter…” ryeo wook berlari ke
arah dokter park setelah yoon min pergi. “dokter park”
“wah… Ryeo wook-ah! pasien
kesayangan abushi” katanya sambil menjabat tangan ryeo wook
“eyyy… hyung. Hari ini aku tidak
konsultasi ya?”
“weo?”
“ada keperluan mendadak. Besok
saja!”
“yaaaa… aku akan bilang ke abushi
kalau begitu. Pasien kesayangannya tidak mau konsultasi denganku”
“ania hyung… aku janji besok.
Sekarang aku sibuk! Aku janji” ryeo wook memasang muka memelas.
“ara!oh ya… tuan kim memintamu
pulang!”
“ne hyung… gomawo” ryeo wook
berlari meninggalkan dokter park.
Ryewook sudah lama tidak pulang
ke rumah, sekitar 1 tahun. Ia kesal pada kedua orangtuanya yang selalu
menyindir dirinya. mereka tidak bisa terima dengan keputusanya untuk
menjadi baker professional. Orangtuanya menginginkan dia untuk menjadi
dokter atau semacamnya. Ryeowook membenci itu, karena ia akan selalu melihat
mahluk-mahluk menyebalkan itu.
$$$
Yoon min berjalan dengan gontai. Pikirannya entah
melayang kemana. Menemui psikiater tidak memberikannya solusi. Psikiater itu
tidak bisa menghidupkan appa dan oemmanya serta menyadarkan sungmin yang sedang
koma. Yoon min pasrah dan ingin menyerah. Ia tidak sanggup harus hidup seperti
ini.
Traffic light untuk pejalan kaki berwarna
hijau. Para pejalan kaki segera berlari menyebrangi jalan. Yoon min masih berdiri,
terpaku. Ia belum sadar sama sekali dari lamunannya. Seorang pemuda menabraknya
dan kemudian berlari menyebrang tanpa mempedulikannya. Yoon min buyar dari
lamunannya. Tanpa melihat tragic light ia menyembrang begitu saja. Terdengar
suara klakson mobil, ia tidak peduli dan terus menyebrang.
“yaaa… awas!” ia ditarik menepi.
“kwaenchana?”
“ah ne…” kata yoon min datar.
“gomawo!”
“kamu chingu-nya dokter park
kan?”
“ania… aku pasiennya” yoon min
akhirnya menegakkan kepalanya dan sedari tadi terus menunduk.
“oh… sama aku juga! Kim Ryeo Wook
imnida” ryeo wook mengulurkan tangannya dan tersenyum.
“ lee yoon min imnida!” yoon min
membalas uluran tangan ryeo wook.
“kamu mau ke mana? Hati-hati
kalau menyebrang!” ryeo wook melihat ke arah traffic light untuk pejalan kaki.
“aku akan ke universitas A”
katanya
“kaja… aku juga akan ke sana!”
ryeo wook menggandeng tangan yoon min dan menyebrang jalan bersama.
Yoon min hanya diam. Ia tidak
peduli sekelilingnya. Pikirannya sedang kacau balau sekarang.
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
“ Yoon min-a!” kata sepupuku
“mwo taemin-ah?” aku sibuk
membereskan barang-barangku.
“kamu yakin mau tinggal disini?
Bukannya lebih enak kalau tinggal dengan kami?”
“aku tidak mau merepotkanmu,
ajushi dan ajumma. Lagian dari sini lebih dekat ke kampus” aku tetap saja tidak
melihat ke arah lawan bicara.
“yoon min-ah… kamu masih
memikirkan sungmin hyung kan? Kamu pindah ke sini biar lebih dekat ke rumah
sakit juga kan? Aku tahu keadaan hyung, kamu harusnya tegar dong. Jangan
terpuruk terus. Mana lee yoon min yang ceria dulu? Setahuku kamu sangat manja,
mana bisa kamu tinggal sendirian di sini?”
Aku mulai kesal mendengar
ocehannya. “ taemin-ah… kalau kamu keberatan membantu aku ya sudah! Aku akan
mengerjakannya sendiri. Asal kamu tahu, aku bukan yoon min yang manja seperti
dulu.” Aku kembali sibuk bekerja.
“mianhae… hanya saja… kenapa?”
“apa?” aku berkacak pinggang. “
sudahlah… kamu pulang saja. Aku akan mengurus sisanya. Nanti malam aku akan
pulang setelah semua ini beres agar aku bisa menempatinya besok”
“ara” taemin pergi
meninggalkanku.
Butuh waktu seharian untuk
membereskan barang-barangku di rumah atap kecil yang akan menjadi tempat
tinggalku selama aku di seoul. Badanku pegal-pegal, sangat melelahkan. Akhirnya
aku mengurungkan niat untuk pulang ke rumah taemin malam ini untuk mengambil
beberapa baju dan barang-barangku yang tersisa.
Setelah mandi dan makan malam aku
memutuskan untuk segera tidur. Besok pagi aku harus mulai kuliah dan aku tidak
mau terlambat. Selelah apapun aku, memejamkan mata dan tertidur pulas tidaklah
gampang. Aku mencoba bersenandung kecil, berharap bisa mengantuk.
Sontak aku membuka mata, aku
hampir mulai tertidur. Tetapi sesuatu mengusikku. Aku mencoba mencari sesuatu
yang menggangguku itu. Aku melihat sekeliling, tidak ada sama sekali. Apakah
ada maling? Aku memberanikan diri untuk mengecek diluar.
#kleek# pintu rumahku terbuka.
Aku mencoba mengeluarkan kepalaku dan mencari sekeliling. Tidak ada apapun atau
siapapun. Semuanya sepi sunyi dan remang-remang. #kresek# terdengar suara dari
dalam rumah. Aku segera menutup pintu. Suara itu berasal dari kamar tidurku
tadi. Apakah itu kucing? Aku sangat penasaran sekaligus takut.
“siapa?” kataku. Tidak ada yang
menjawab. “ siapa? Ini tidak lucu!” kataku lagi.
Akhirnya aku memutuskan
menyalakan lampu. Nihil, tidak ada apa-apa. Itu mungkin hanya perasaanku. Aku
hanya ketakutan. Aku memang tidak pernah tinggal sendiri. Seperti kata taemin,
aku memang anak manja. Aku tidak bisa lepas dari appa, oemma dan sungmin oppa.
$$$
Aku duduk sendiri di halte bis.
Sepagi ini belum ada seorang pun yang terlihat. Digenggamanku terdapat sebotol
air mineral. Setelah 15 menit menunggu, sebuah bis pun datang. Beruntung sekali
bis itu memiliki rute ke arah rumah sakit. Tidak lupa aku menyapa supir bisnya.
Ia tersenyum hangat padaku. bis itu masih kosong. Aku memilih duduk di kursi
belakang. Aku hanya ingin sendiri.
Lalu lintas di jalan-jalan raya
seoul masih sepi berbeda dengan taman-taman kecil yang dipenuhi orang yang
berolah raga. Tatapanku selalu mengarah ke luar jendela sejak aku menaiki bis.
#kret# terdengar suara orang yang menggesekkan jarinya di kaca. Aku menoleh ke
arah orang itu. Penampilannya sangat kacau, jelas terlihat walaupun aku hanya
melihat punggungnya. Rambutnya seperti tidak pernah disisir. Kemeja putihnya
juga terlihat kucel dan ada noda disana sini.
Kenapa orang seperti itu di
izinkan naik ke bis? Bisa-bisa tidak ada penumpang yang mau masuk. Di halte bis
berikutnya adalah tujuanku, aku harus turun. Aku berniat menegur supir bis
karena mengizinkan orang seperti itu naik bis.
“ajushi….” Panggilku.
“ah… keluarnya lewat pintu belakang nona!” katanya sopan
“arayoe… aku hanya mau bilang,
kenapa ajushi mengizinkan seseorang yang kotor dan dekil sepeti itu masuk bis.
Kelihatannya ia orang gila.”
“orang gila? Nona… hanya nona
yang naik ke bis ini dari tadi”
Aku tertawa kecil. “ajushi lucu
sekali… terus itu siapa?” aku menunjuk ke tempat duduk orang itu tadi. “lah…
tadi ada orang! Apa ia sudah turun?”
“nona masih ngantuk ya? Tidak ada
yang naik dari tadi… cuma nona” supir bis itu terlihat kesal.
Aku turun dari bis dengan perasaan
tidak tenang. Apakah ada masalah dengan mataku? Jelas-jelas aku melihat
seseorang selain aku di dalam bis tadi. Aku masih penasaran. Bis itu melaju
meninggalkan aku. Aku melihat ke arah bis.
“omo!!!” aku kaget setengah mati
Orang yang tadi aku lihat ada di
dalam bis itu. Ia melihatku dari jendela. Orang itu namja dengan rambut panjang
ikal dan tidak pernah di sisir. Yang membuat aku lebih kaget adalah mukanya
yang menyeramkan. Mukanya hampir tidak berbentuk. Aku segera meminum air yang
aku bawa.
“aku pasti salah lihat! Itu hanya
imajinasiku” aku mencoba menenangkan diriku.
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Kim Ryeo Wook POV~
“mau apa sih?” aku mengomel
“aku boleh ikut ya?” rengeknya
“ikut? Bukannya hyung memang
selalu mengikuti aku? Terus mengganggu aku”
“ aku janji kali ini aku tidak
akan mengganggu”
“ne…” aku terpaksa mengiyakan
Hari ini aku harus menggantikan
dosen untuk mengajar dikelas. Ini kali pertama aku di beri kesempatan untuk
melakukannya. Sejak pagi aku mempersiapkan diri. Jangan sampai aku membuat
kesalahan dan mendapatkan malu. Sepanjang perjalanan menuju ruang kelas mulutku
komat kamit. Berusaha menghapalkan kalimat demi kalimat yang harus aku ucapkan.
“kamu kenapa?” tanyanya lagi.
“jangan ganggu hyung… aku sedang
konsentrasi” aku memejamkan mata.
“Hyung….” Panggil seseorang dan
itu membuat aku lupa semuanya. “Hyung…!!!”
“Kyung soo-ya!” aku geregetan
“mau kemana? Mau aku temani? Atau
ada yang bisa aku bantu?”
“mwo? eyyyy… aku mau ke kelas.
Kamu tidak ada kelas?” jawabku
“yaaaa… dia bersama aku!!!!”
“Kim Jong Won…diam!!!” aku
berteriak kesal
“mwo? Hyung berbicara dengan
aku?” kyung soo bingung
“ania… aku tidak bilang apa-apa! Hari
ini aku akan mengajar. Aku sangat nervous” curhatku
“wahhh…daebak! Hyung ada
kemajuan. Aku ada kelas sih, tapi kayaknya yang mengajar hyung deh”
“chinca? Kaja!!!” aku merangkul
kyung soo
Jong Won terlihat cemberut. Aku
berusaha untuk tidak mempedulikannya. Tidak ada yang mengenal Jong Won di dunia
ini selain aku. Lebih tepatnya hanya aku yang bisa melihatnya. Kim Jong Won
adalah seorang hantu. Ia yang dulu menyelamatkankku ketika kemampuanku yang
unik ini menggangguku. Ia selalu mengusir hantu-hantu buruk rupa yang selalu
berada di sekitarku. Wujudnya tidaklah mengerikan, ia seperti manusia pada
umumnya dan ia sangat baik padaku.
$$$
Semuanya beres, mengajar tidaklah sulit. Beruntung juga karena ada
kyung soo yang membuat aku lebih rileks. Selain itu jong woo hyung beberapa kali membisikkan aku kata-kata yang
harus aku ucapkan. Sekarang aku sedang duduk di halte bis. Aku harus kerumah
sakit seperti janjiku pada dokter park.
“Ryeo Wook-ah!” Jong Won
merangkulku.
“ne hyung… ada apa?”
“kamu sangat pendiam akhir-akhir
ini! Kamu tidak pernah cerita apa-apa lagi pada hyungmu ini”
“mianhae hyung…. Aku sedang
sibuk!” mataku terpaku pada layar laptop.
“Ryeo Wook-ah…lihat-lihat ada
yoeja yeppo! Lihat cepat” jong won hyung terdengar antusias
Aku mencoba untuk tidak terusik.
“hyung…jangan ganggu”
“wahhh…dia mendekat. Aku harus
ambil posisi!” jong won hyung melepas rangkulannya
~Kim Ryeo Wook POV END~
$$$
~Author POV~
Jong won sudah mengambil posisi.
Ia berniat duduk sedikit lebih jauh dari ryeo wook, berharap yoeja itu akan
duduk di pangkuannya. Sebenarnya lebih tepat menembusnya. Ryeo wook sudah
mencium niat jong won, tetapi ia mencoba tidak peduli.
Yoeja yang dimaksud jong won
adalah yoon min. ia berjalan dengan gontai. Terlihat kalau ia sedang banyak
pikiran. Sebuah ponsel ia genggam erat. Jelas terlihat juga kalau yoon min
tidak terlalu perduli dengan penampilannya. Ia hanya menggunakan kaos putih
dengan sweater berwarna biru dan celana jins hitam.
“permisi dompet anda jatuh!” yoon
min memungut sebuah dompet di dekat tempat duduk jong won.
“dompet? Itu bukan…” ryeo wook
berpaling dari laptopnya
Yoon min menyerahkan dompet yang
ia temukan kepada jong won. Ryeo wook dan jong won kaget. Yoon min bisa melihat
jong won. Ryeo wook tersenyum, tiba-tiba ia merasa senang.
“ne…gomawo!” jawab jong won
terbata.
“sama-sama…” yoon min tersenyum
“yoon min-ssi?” panggil ryeo wook
“nde?” yoon min mencoba
mengingat. “ah… namja yang waktu itu. Annyeong”
“namja yang waktu itu?hahaha”
jong won tertawa terbahak. “namja yang waktu itu? Ia tidak ingat namamu.
Hahahahaha”
“hyung….diam!” ryeo wook merasa malu.
“ryeo wook-ssi kenal orang ini?”
yoon min bingung. Ia pikir mereka berdua tidak saling kenal.
“ah… ne! dia hyungku” #merong#
ditujukan pada jong won, ternyata yoon min ingat namanya.
“oh…ne!” yoon min kembali
termenung
Jong won mencoba mencerna kata-kata
yoon min tadi. “orang?orang? yaaaa…aku bukan or…” #bekk#
Mulut jong won segera dibungkam
oleh ryeo wook. Jong won meronta-ronta. Ia sama sekali tidak terima dibilang
‘orang’, karena ia bukan ‘orang’. Yoon min heran melihat tingkah kedua namja di
sampingnya. Sangat aneh dan ke kanak-kanakan.
“mianhae…. Hyungku memang aneh”
ryeo wook mencoba menjelaskan
“lepaskan!!!” suara jong won
tertahan. “aku tidak bisa bernapas”. Ia tidak bisa bernapas???
Beberapa menit kemudian sebuah bis
tiba. Beberapa penumpang turun dari bis. Yoon min permisi pada ryeo wook dan
jong won untuk pergi. Ryeo wook mengiyakan dengan anggukan dan senyuman,
sedangkan jong won masih dibekap mulutnya dan meronta. Yoon min pun masuk ke
dalam bis.
“aaahhh” ryeo wook menjerit. Jong
won mengigit tangannya. “sakit hyung!”
“hey lihat…. Kamu seperti orang
gila membekap mulutku. Semua orang melihat tuh”
“mwo?” ryeo wook melihat
sekeliling. Ternyata benar, penumpang bis yang tadi turun melihatnya dengan ekspresi
yang mengejek. “mianhae” katanya spontan
“phabo….” Jong won menjitak
kepala ryeo wook. “ yoeja tadi bisa melihatku juga. Sepertinya ia belum
menyadari kemampuannya.”
“hyung….tidak mungkin! Cuma
kebetulan, atau jangan-jangan hyung sengaja membuat dia melihat hyung?”
“yaaa… kamu kira segampang itu?”
jong won hilang begitu saja.
“eyyyy….”
$$$
“ yoon min-ah” panggil sungmin
“oppa… oppa” yoon min tidak bisa menjangkau sungmin
“yoon min-ah” sungmin mengulurkan tangannya
“oppa! Tunggu” yoon min tetap tidak bisa menjangkau sungmin. Lama
kelamaan sungmin semakin menjauh. “oppa!!!” teriak yoon min
“yoon min!” teriak sungmin untuk terakhir kalinya. Setelah itu ada
sesuatu yang membekap mulutnya dan membawa ia pergi, hilang di kegelapan.
“oppa!!!” yoon min menangis
“nona” perawat mengguncangkan
badan yoon min pelan. “nona bangunlah!”
“oh…” yoon min terbangun.
“sungmin oppa?”
“ania… ini saya nona. Sebaiknya
anda pulang, sudah malam. Biar saya yang mengurus pasien sungmin!”
Yoon min menatap wajah sungmin. Ia terlihat sangat tenang.
Sebuah alat bantu pernapasan dan berbagai alat lainnya terpasang di tubuhnya.
Yoon min sebenarnya tidak tega melihat sungmin seperti itu. Tetapi hanya ini
cara satu-satunya agar sungmin tetap hidup.
“baiklah” kata yoon min pada perawat.
“ oppa… aku pulang dulu. Besok aku ke sini lagi.emmmm…aku janji akan membawakan
bunga matahari yang banyak. Tidur yang nyenyak oppa.” Yoon min mencium pipi sungmin. “annyeong
oppa… jaljayoe!”
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
Aku memeluk lututku dilantai dan
bersandar pada tempat tidur. Jam menunjukkan pukul 1 pagi, aku belum bisa
tidur. Aku masih memikirkan arti mimpiku belakangan ini dan kejadian-kejadian aneh yang aku
alami. Apakah ini suatu pertanda? Tetapi aku tidak tahu pertanda akan apa.
Aku mulai mengantuk dan
memutuskan untuk tidur. Sebuah selimut aku posisikan untuk menutup seluruh
badanku. Sesekali aku menguap, ini pertanda aku harus segera tidur. Kucoba
memejamkan mata dan tertidur.
#klekkk,,,,serrrrrrr# terdengar
suara dari arah dapur. Suara kompor gas dinyalakan dengan api yang besar. Aku
mencoba untuk mengabaikannya, mungkin hanya perasaanku saja. #cekklak….cekklak#
gantian suara seseorang memotong wortel atau sejenisnya, begitu
pemikiranku. Akhirnya aku memutuskan
untuk mencoba mendengar suara-suara itu lebih jelas. Berharap suara itu tidak
berasal dari dapurku.
Beberapa menit hening kembali,
hingga terdengar suara lantai yang di gosok #sreeek srekkk sreeek#. Aku semakin
penasaran. Apakah yang menimbulkan suara seperti itu? Aku mengurungkan niat
untuk tidur dan akan mengecek semuanya.
Aku mencoba mencari sakelar
lampu, tetapi percuma lampunya tidak mau menyala. Apa listriknya padam?
Pikirku. Beruntung aku punya senter di
laci meja belajarku. Dengan perlahan-lahan aku berjalan menuju dapur,
mencari sumber suara yang berisik itu.
Pintu rumahku terbuka? Siapa yang
melakukannya? Apa ada maling masuk? Begitu banyak pertanyaan yang melintas
dipikiranku ketika menemukan pintu rumah terbuka lebar. Aku segera berlari
keluar dan mencari-cari sesuatu atau mungkin seseorang. Diluar sangat gelap,
lampu-lampu kota terlihat menyala dengan indahnya dilihat dari sini. Tetapi
entah mengapa lingkungan sekitar rumahku sangat sepi.
#krekk…krekkk…krekk# suara itu
terdengar lagi. Sekarang berasal dari
samping rumah. Dibimbing cahaya senter aku memberanikan diri menuju samping
rumah. Aku menemukan sosok seseorang disitu. Ia seorang anak kecil. Ia sedang
jongkok dan entah memainkan apa.
“saengi… saengi…. Sedang apa?
Kenapa malam-malam disini? Pulang sana!!!” kataku lembut
“emmmm…” erang anak itu. Ia
namja.
“kamu tersesat? Noona antar
pulang ya?”
“emmmmm”
“kaja…noona antar. Jangan takut!”
aku memegang pundak anak itu.
Sontak anak itu memegang tanganku
yang ada dipundaknya. Kuku-kukunya sangat tajam dengan ujung kuku yang kotor
sekali. Aku sempat merasa jijik. Tangan anak itu juga sangat kotor, penuh
dengan tanah.
“kaja…kwaenchana!” kataku lagi
Anak kecil yang sedari tadi
membelakangiku itu akhirnya menoleh. Aku menjerit mendapati muka anak itu yang
tanpa mata kanan dan leher yang hampir putus. Aku mencoba berlari, tetapi ia
memegang tanganku erat. Aku meronta-ronta. Menarik tanganku dengan kuat, tetapi
tenaga anak itu lebih kuat. Aku menyadari ia bukan anak sembarangan. Kemudian
aku putuskan untuk memukul anak itu dengan senter yang aku bawa. Ia sama sekali
tidak bergeming. Sekarang ia berniat untuk mengigit tanganku.
“yaaaaaa” teriakku lagi
Gigi anak itu sangat tajam,
menyerupai gigi hiu. Sekali lagi aku menarik tanganku dari genggamannya sembari
terus memukulkan senterku ke kepalanya. Tanganku pun di lepaskannya, tepat
setelah kepalanya menggelinding di lantai. Sesegera mungkin aku berlari ke
dalam rumah. Aku mengunci pintu rapat-rapat.
“apa tadi itu?” aku tidak percaya
sama sekali.
Nafasku tidak beraturan, rasanya
seperti habis lari marathon. Aku berlari ke kamar dan menguncinya rapat juga.
Senter yang tadi aku bawa entah ada dimana sekarang. Mungkin tertinggal di luar
tadi, tetapi aku tidak peduli. Sekarang selimut itu menutupi seluruh badanku.
Napasku masih belum teratur.
#hahhh….hahhh…hahhh# dibelakangku
ada suara napas yang lebih tersengal-sengal dariku. Bulu kudukku merinding. Aku berdoa semoga itu
hanya perasaanku saja. Suara napas itu semakin kencang. Aku menelan ludah. Rasa penasaran menggelayutiku.
#plukkk# sebuah lengan merangkulku dari belakang. Aku belum berani membuka
selimutku. Tangan itu membuka selimut yang menutupi kepalaku.
“aaaaaaaakk!!!” teriakku lagi
ketika sebuah muka menyeramkan tepat di depan mukaku.
Sekali lagi muka itu tanpa mata
dan dari lubang matanya mengalir darah serta bersarang belatung yang
menggeliat. Mulutnya juga terbuka lebar. Sekitar semangkuk lintah keluar dari
sana dengan sup darahnya yang kental dan berbau amis. Aku segera melemparkan
bantal ke muka menyeramkan itu. Sialnya bantal itu tembus begitu saja. Aku
segera bangun dan berlari menjauhi kasurku. Aku menutup mukaku dengan kedua
tangan dan tangisku meledak.
“hey kalian….pergi sana!”
terdengar suara seorang namja.
“emmmm…” beberapa suara yang lain
hanya terdengar seperti itu. Dan semuanya sepi
“kwaenchana?” tanya suara namja
itu
“pergi…pergi!” teriakku tanpa
berani membuka mata.
“yoon min-ssi! ini aku jong won,
kim jong won, yang tadi bersama ryeo wook”
“haaa?” perlahan aku membuka
mata.
~ Kim Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
“haaa?” perlahan yoon min membuka
mata.
“ini aku, tenang saja… mereka
semua sudah pergi”
Aku membuka mata. “huuuh!” yoon
min menghela napas. “aku harus pindah! Rumah ini berhantu…” kata yoon min
“percuma…mereka akan mengikutimu.”
Jong won melihat sekeliling. “hyung….hyung!” panggilnya
“ne…tunggu dulu!” sesuatu menembus
tembok. “ada apa?”
Yoon min berteriak sekuat tenaga.
“ Jong won-ssi….apa itu?” ia memejamkan mata
“hyung…kenapa tembus tembok sih?
Dia jadi takutkan” jong won kesal
“mianhae…bukannya kamu juga
tembus tembok tadi?”
“morago?” yoon min tidak percaya
dengan apa yang ia dengar. “kalian apa?”
“hey… yang sopan tanyanya.
Seharusnya kalian siapa, bukan apa. Perkenalkan, negae Kim Heechul imnida.
Mulai dari sekarang hingga seterusnya aku akan selalu ada di sampingmu
kemanapun kamu pergi”
“mwo?” yoon min tidak takut lagi.
“maksudnya apa?”
“yoon min-ssi! Kamu sadar kan
kalau kita bukan sepertimu?” jong won mencoba menjelaskan
“mwo? Jong won-ssi, kamu juga seperti
dia?” yoon min menunjuk heechul
Heechul kesal. “yaaaa jong won.
Kamu meminta bantuanku untuk melindungi anak kurang sopan santun kayak begini?”
“anak? Anak kurang sopan santun?”
yoon min tidak terima
“kalian berdua dengarkan aku
dulu” jong won naik pitam. “ yoon min-ssi… aku dan hyung bukan manusia. Kami
hantu, tetapi tidak seperti mereka yang tadi. Kami bertugas untuk mengusir
hantu-hantu seperti mereka dari sekelilingmu…”
“stop!!!” yoon min membekap mulut
jong won. “ aku pasti bermimpi. Tidak ada yang namanya hantu. Aku harus tidur.
Aku pasti mimpi”
Tanpa ragu yoon min merebahkan
dirinya dikasur dan menyelimuti dirinya. ia memejamkan matanya rapat-rapat.
Berusaha untuk tertidur.
“jong won-ah… kaja!” heechul
menarik jong won dan meninggalkan yoon
min.
$$$
Yoon min terbangun oleh suara jam
alarmnya. Ia menggeliat, malas untuk bangun. Dengan malas juga ia berjalan ke
kamar mandi. Keadaannya sangat kacau, begitu yang terlihat di cermin.
“hoaammm” ia menguap. “ aku mimpi
buruk tadi malam? Kenapa rasanya nyata sekali?” ia mengambil sikat gigi dan mulai menyikat
giginya.
“kamu tidak mimpi!” jong won
menyodorkan pasta gigi. “pake ini biar bersih”
“gomawo!” yoon min belum
menyadari. “ apa ia aku tidak mimpi? Tidak masuk akal” ia tetap menyikat giginya
“ngeyel… semalam bukan mimpi”
“tunggu!!!” yoon min menatap jong
won dengan mulut menganga. “aaaaaaaa” teriaknya. Ia melempar jong won dengan
sikat gigi
“mianhae!” jong won menghilang.
“aku sudah gila! Aaaaaa” yoon min
berteriak lagi.
$$$
“siang dokter park!” yoon min
memasuki ruangan dengan ragu
“oh… yoon min-ssi! Aku senang
kamu datang dengan sukarela ke sini. Ada yang bisa saya bantu?” dokter park
tersenyum.
Yoon min segera duduk. “dokter…
sepertinya aku mulai gila. Aku mulai melihat hal-hal aneh dan mengerikan.
Yahhh….orang pada umumnya menyebut hal tersebut hantu. Seumur hidupku aku tidak
pernah melihat hantu. Hantu tidak ada kan, dok? Apa aku mulai gila?” yoon min
meledak.
“ania…. Kamu tidak gila. Mungkin
ini hanya salah satu efek psikologis dari kecelekaan itu.emmmm…. aku punya
pasien yang memiliki gejala yang sama denganmu. Ia mengalami halusinasi
berlebihan sejak ia berumur 8 tahun. Sampai sekarang ia belum bisa mengontrol
halusinasinya, tetapi ia cukup membaik.ia merasa dirinya bisa melihat hantu
sepertimu.”
“ berhalusinasi?” yoon min
mengerutkan keningnya. “ jadi apa yang harus aku lakukan dokter park?”
“aku akan memberikanmu obat
penenang. Kamu hanya harus berusaha untuk menghilangkan trauma itu dari dalam
pikiranmu. Aku rasa dengan begitu, halusinasimu yang berlebihan itu akan hilang.
Kamu harus mencoba untuk menghapus halusinasi itu.mungkin tidak gampang, tetapi
bisa dihentikan”
~Author POV END~
$$$
~Kim Ryeo Wook POV~
“ hyung ini gila?” aku marah
besar. “ bagaimana hyung bisa muncul begitu saja di depan dia?”
“kalau aku tidak muncul, ia bisa
mati ketakutan. Kamu bukannya berterima kasih!”
“ha? Maksudnya?” aku belum
mengerti
Jong won hyung menarik napas
dalam (?) “ bukannya kamu meminta bantuanku untuk menemukan pelindung buat dia?
Kebetulan heechul hyung mau. Ia tidak ada kerjaan. Lupa?”
#plok# aku menepuk jidatku. “iya,
aku lupa. Tetapi cara hyung tidak harus begitu kan?”
“sudahlah lupakan… heechul hyung
sudah teranjur marah. Ia tidak mau membantu.”
“mwo!” aku pusing sendiri. “
sudahlah…. Aku mau ke rumah sakit sekarang”
~ Kim Ryeo Wook POV END~
$$$
~ Lee Yoon Min POV~
“oppa” aku memegang tangan
sungmin oppa erat. “ kapan oppa akan sadar? Aku mulai gila disini. Aku rasa aku
bisa melihat hantu. Wujud mereka sangat buruk. Aku sangat takut, oppa. Oppa
bangunlah… jebal! Aku berjanji tidak akan menyusahkan oppa. Tapi tolong
bangunlah. Apa oppa tidak merasa nyaman harus terus menggunakan alat-alat ini?
Apa oppa tidak kasihan padaku?” aku menatap wajah sungmin oppa lekat-lekat.
Seseorang membuka pintu. “ yoon
min-ah?”
“ taemin?” aku menoleh ke arah
pintu. “ada apa ke sini?”
“tidak boleh? Sungmin hyung kan
hyung aku juga! Aku juga kesini karena kamu pasti disini”
“ada apa?”
“oemma dan abushi ingin kamu
pulang”
“ajushi dan ajumma? Ada apa?”
“tidak tahu. Pulang saja!”
jawabnya jutek
“aku tidak janji. Mungkin minggu
depan aku pulang!”
“ terserah kamu deh!” taemin
menaruh bunga matahari yang ia bawa pada vas
buang di dekat jendela. “yoon min noona!”
“weo? Kenapa tiba-tiba kamu
memanggil aku noona? Bukannya kamu tidak pernah mau.” Aku bingung
Taemin menghela napas. “tidakkah
noona kasihan melihat kondisi hyung?”
“tentu saja. Oppa pasti sangat
menderita sekarang!”
“tidakkah lebih baik kalau kita
merelakan hyung saja. Aku rasa itu yang terbaik” taemin melihat ke luar jendela
“maksud kamu?”
“ kita lepaskan saja semua alat
bantu itu. Biarkan hyung pergi dengan tenang”
Aku tidak percaya dengan apa yang
aku dengar. “morago? Kamu mau membunuh oppa?”
“ania noona…” taemin melihat ke
arahku. “ aku rasa ini cara agar hyung tidak menderita, dengan menahannya
disini itu berarti kita menyiksa dia. Coba noona pikirkan”
“andwae… oppa akan meninggal
dunia dengan tidak adanya alat-alat ini.
Kamu gila… lee taemin, kamu gila!” teriakku. “ aku tidak mau oppa meninggal
dunia. Kamu tahu? oppa tidak boleh meninggalkan aku.”
“noona… dengarkan aku dulu. Aku
rasa ini yang diinginkan hyung”
“ania…” aku menangis. “ pergi
kamu dari sini.jangan pernah datang kesini”
“noona…jebal dengarkan aku”
“kamu jahat… oppa tidak akan
meninggalkan aku kemanapun.”
Taemin hanya diam. Ia tidak tahu harus berkata apa.
Aku menangis tertunduk. Semua yang
dikatakan taemin tidak masuk akal.
“mianhae…” taemin memelukku.
“oppa tidak akan meninggalkanku”
suaraku tertahan
“mianhae… aku tidak bermaksud
menyatakan hyung harus meninggal dunia.”
$$$
Aku terus saja terdiam di kursi
belakang bis. Aku tidak sendiri di dalam bis itu. Ada supir, beberapa penumpang
manusia dan non manusia. Aku berusaha untuk mengabaikan mereka, para non
manusia. Aku pura-pura tidak melihat mereka. sesekali mereka melirik ke arahku
dan tatapan kami bertemu. Aku segera
memalingkan muka dan pura-pura tidak tahu, lagi.
“hahhhh” aku menghela napas
“emmmm” salah satu makhluk itu tiba-tiba
ada di dekatku.
Aku menahan napas dan memalingkan
muka. Bau dari makhluk ini menyengat dihidungku. Mual rasanya, bau yang sangat
busuk. Aku melirik sejenak, ia semakin menempelkan dirinya padaku. kulitnya
terlihat ungu-ungu dan berlubang. Sesuatu berwarna putih menggeliat-liat.
Belatung bersarang di dagingnya. Aku rasa bau busuk itu berasal dari dagingnya
yang membusuk.
Bis berhenti di tempat tujuanku.
Aku segera menyingkir dari makhluk itu.
Beberapa makhluk sejenisnya melihat ke arahku.
Sekali lagi aku mencoba mengabaikan mereka. lega rasanya turun dari bis
itu. Mereka tidak mengikuti aku.
“yoon min-ssi” seseorang memegang
pundakku.
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
“omo!!!” yoon min terkejut.
“mianhae… ini aku” ryeo wook
mencoba menenangkan
“ahhh…ryeo wook-ssi! Kamu
mengagetkanku. Rumah kamu disekitar sini?”
Ryeo wook terlihat berpikir.
“emmmm…. Ne” bohongnya
“ooh… oke! Aku pulang dulu”
“bareng yuuk! Rumah kita searah…”
“chinca? Oke” yoon min berjalan
di depan ryeo wook
“yoon min-ssi… tidak ada yang mau
kamu tanyakan?”
“ania…weo?” yoon min bingung
Ryeo wook bingung harus berkata
apa. “ jong won hyung?”
“weo?” yoon min tidak mau
membahas itu.
“emmm… baiklah” ryeo wook hanya
mengekor dari belakang
Sepanjang perjalanan ryeo wook
dan yoon min hanya terdiam. Mereka tidak tahu harus melakuakan apa atau
membicarakan apa. Sebenarnya yang tidak tahu harus melakukan apa adalah ryeo
wook.
“ ryeo wook-ssi… aku dengar dari
dokter park, katanya….” Yoon min tidak melanjutkan.
“kenapa?” ryeo wook antusias
“animmida!” yoon min kembali
berjalan dan mengurungkan niatnya ingin bertanya.
Ryeo wook terlihat waspada. Ia melihat kesekeliling, perasaannya tidak enak.
Ia sadar yoon min dalam bahaya. Sejak yoon min turun dari bis, ia sudah melihat
kalau yoon min banyak diikuti hantu-hantu itu.
Buktinya didalam bis tadi ada cukup banyak hantu.
Ryeo wook melihat ada sekelebat
bayangan. Ia mempercepat langkahnya agar
sejajar dengan yoon min. sebenarnya ia juga takut, tetapi setidaknya ia lebih
berpengalaman. Kelebatan bayangan itu terlihat lagi. Yoon min tidak menyadarinya. Disaat seperti
ini jong won tidak ada. Sejak tadi pagi ia menghilang dan tidak muncul lagi.
#klejep#
“aaaaaa” yoon min dan ryeo
wook berteriak hampir bersamaan.
“pergi!!!” ryeo wook berniat
mengusir hantu yang baru saja muncul.
Yoon min yang ketakutan
bersembunyi dibelakang punggung ryeo wook. “
ryeo wook-ssi…”
“pergi!!!” ryeo wook mencoba
untuk tidak takut.
Sama seperti hantu sebelumnya.
Wujudnya menyeramkan, ada darah dimana-mana. Dileher hantu itu terlihat ada sesuatu yang menjuntai. Sesuatu itu
adalah kerongkongan hantu itu yang keluar.
Ryeo wook memberanikan diri. Ia pernah melihat yang lebih mengerikan
dari ini.
“aaaaa” yoon min berteriak lagi.
Hantu yang lain mulai keluar.
Yoon min segera berpindah ke pelukan ryeo wook setelah salah satu hantu jahil
itu menarik tasnya. Ryeo wook yang juga kaget, reflex memeluk yoon min.
“kwaenchana….” Ryeo wook mencoba
menenangkan yoon min. “pergi kalian!!!”
Semakin banyak hantu yang datang.
Mereka mengerubuti ryeo wook dan yoon min. persis seperti film-film zombie atau
mayat hidup, tetapi ini kumpulan hantu (apa bedanya?). Beberapa diantara mereka
terdengar menangis, ada juga yang meminta tolong. Sangat memilukan.
“yaaaaa…pergi!” jong won muncul
di depan ryeo wook
Hantu-hantu itu mulai pergi. Jong
won memukul mereka satu persatu agar mau pergi. Segampang mengedipkan mata,
mereka menghilang.
“hey kalian… enak ya pelukan?”
jong won sewot
Yoon min yang akalnya kembali normal
segera mendorong ryeo wook. “emmmmm”
“hyung…kenapa baru datang?” ryeo
wook mengalihkan pembicaraaan.
“ tadi ada meeting!”
“meeting?” nada bicara yoon min
terdengar menyindir.
“tidak percaya dia?” jong won
menunjuk yoon min
“wahhh… sepertinya aku mimpi
lagi? Huuuuh… aku harus tidur. Aku
mulai tidur sambil berjalan!”yoon min pergi begitu saja.
Ryeo wook menahan yoon min. “ yoon
min-ssi… ini bukan mimpi”
“hahahahaha… lucu!” yoon min
tertawa dibuat-buat. Ia menarik tangannya
dari ryeo wook dan pergi, lagi.
“mungkin ini benar-benar mimpi.”
Celetuk jong won. “tidak mungkin kamu dan yoon min-ssi berpelukan. Ini pasti
mimpi”
Ryeo wook terbengong. “ hyung….
Maksdunya apa?”
“wahhhh…mustahil yoon min-ssi mau
memelukmu. Hahahahaha”
“hyung… maksudnya apa?” ryeo wook
mengejar jong won yang berjalan, maksudnya melayang, dengan cepat.
$$$
Ryeo wook kacau hari ini. Sejak
semalam ia tidak bisa tidur. Beberapa kali dosen yang ia asisteni marah karena
ia tidak mendengar permintaanya dengan baik. Tidak jarang para mahasiswa
tertawa melihatnya yang di marahi. Jong won dan kyung soo hanya bisa
geleng-geleng kepala.
Saat makan siang di sebuah kafe.
“ hyung kenapa?” tanya kyung soo
Jong won menjawab. “ itu karena dia sedang GA TO THE LAU”sebenarnya percuma
dia berbicara, kyung soo tidak bisa mendengarnya.
“hyung sedang jatuh cinta?” tebak kyung soo
“betul sekali…” lagi-lagi jong
won menjawab.
Kyung soo melihat ekspresi ryeo
wook. “wah… sudah aku duga!”
“hahahahahaha” jong won tertawa.
“ ryeo wook jatuh cinta dengan yoon min hanya karena berpelukan satu kali.”
“hyung pasti sudah memeluknya.iya
kan? Dan berawal dari itu hyung jatuh cinta padanya.” omongan kyung soo dan
jong won nyambung terus. Padahal kenyataannya kyung soo tidak tahu kalau jong
won itu ada.
“yaaaaa” ryeo wook yang sedari
tadi diam naik pitam. “ kenapa omongan kalian berdua bisa nyambung sih? Pada
mau tahu saja.”
“kalian berdua? Hyung cuma sama
aku kan?” kyung soo bingung. “ hyung jadi aneh cuma gara-gara jatuh cinta”
“aku tidak jatuh cinta pada
siapapun” bantah ryeo wook
“alah… kamu jatuh cinta sama yoon
min kan?” jong won memojokkan
“aku tidak jatuh cinta sama yoon
min. titik”
“mwo?” kyung soo tertawa. “hyung
jatuh cinta sama yoon min-ssi. Aku kenal dia. Kami satu kelas di marketing. Lee yoon min kan? Aku
pernah melihat hyung dengan dia”
Ryeo wook menelan ludah. Jong won
berhasil mengerjainya. “bukan kyung soo-a… bukan maksudku. Tadi itu…..” ia
bingung harus menjelaskan bagaimana.
“wookie jatuh cinta… jatuh cinta
pada yoon min.wooooo…” jong won bernyanyi. “jatuh cinta bikin wookie gila…
hahay”
“diam…” ryeo wook tidak tahan.
“kim jong won…diam” bentaknya
Kyung soo hanya bengong. “siapa
hyung?” ia melihat sekeliling. Jelas-jelas hanya mereka berdua.
“hyung…kwaenchanayoe?” ia khawatir
“kwaenchana… aku hanya kurang
tidur” ryeo wook sadar akan kelakuannya.
Jong won tertawa
terpingkal-pingkal. “hahahahahaha”
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
Aku berjalan dengan langkah
gembira hari ini. Aku tidak tahu apa sebabnya. Seingatku, ketika aku bangun
pagi ini aku merasa sangat senang. Tujuanku sore ini adalah ke sebuah bakery. Aku berencana untuk makan roti
dan kue dengan sungmin oppa malam ini. Ada banyak hal yang mau aku ceritakan
padanya.
Sesampai di bakery, aku disambut aroma roti dan kue-kue yang sangat harum. Aku
sangat suka itu. Sekarang tinggal aku merasa bingung harus memilih roti dan kue yang mana. Semuanya terlihat enak dan
menggugah selera. Pandangan mataku hanya tertuju pada roti dan kue-kue itu.
#dug# aku menabrak seseorang.
“miannata…” kataku.
“ah… ne!”
“emmm… ada jenis kue baru tidak
hari ini?” tanyaku pada orang itu. Ia sepertinya koki disini.
“oh… ada rainbow cup cake! Ini
silahkan…”
Aku mengambil cup cake yang ia
sodorkan. “gomapsumnida! Ini pasti enak”
“ne… ini kreasi terbaru saya.
Kalau anda suka, suatu kehormatan bagi saya.”
Aku terus memperhatikan cupe cake
yang cantik itu. “aku pasti suka”
Untuk pertama kalinya kami berdua
saling menatap. Sedari tadi tatapan kami hanya tertuju pada kue-kue dan
roti-roti itu.
“ryeo wook-ssi?” pipiku berubah
merah
“oh… yoon min-ssi, ternyata kamu.
Pantesan aku merasa mengenal suaramu”
“ahhh….miahae aku tidak
mengenalimu. Kamu koki disini?”
“yah… baru-baru ini aku diangkat
sebagai koki. Awalnya aku hanya asisten koki.” Katanya terbata.
Aku terdiam juga. Ada yang aneh
dengan diriku. “emmm… aku suka semua roti dan kue yang ada disini.”
“oh…bagus sekali!” ryeo wook
terlihat tidak tertarik.
“baiklah… aku harus segera
pergi!”
“oh…ne!” ia juga pergi meninggalkan
aku.
$$$
Apa yang terjadi padaku? kenapa
aku merasa sakit hati ryeo wook mengabaikan aku? Biasanya ia tidak pernah
begitu padaku, apa anggapan aku saja? Tidak ada yang bisa menjawab semua
pertanyaanku.
Aku duduk diatas ranjang sungmin
oppa. Tepat di bawah kakinya. Beberapa remah kue dan roti berserakan di atas
tubuh sungmin oppa. Aku pasti akan kena marah kalau perawat cerewet itu masuk.
“oppa… !”panggilku, berharap ia
akan terbangun dan menjawab. “hahhh… percuma sekali”
Aku berniat menginap dirumah
sakit malam ini. Besok aku libur kuliah, lebih tepatnya meliburkan diri. Entah
kenapa aku ingin selalu ada di dekat sungmin oppa belakangan ini. Ada perasaan
bahwa aku sebaiknya selalu menghabiskan waktuku dengannya, kalau tidak aku
mungkin akan menyesal. Aku takut ketika aku tidak ada disisinya ia terbangun
dan kecewa karena aku tidak menemaninya.
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
Yoon min terlihat bingung. Ia berada disuatu tempat yang tidak ia
kenali. Tempat itu begitu gelap, hanya ada cahaya dari luar tempat itu yang
menerobos masuk melewati fentilasi udara. Yoon min berjingkrak-jingkrak,
mencoba melihat keluar. Tetapi percuma, ia tidak cukup tinggi untuk mencapai
fentilasi udara. Tidak terlihat ada jendela atau pintu di tempat itu.
Yoon mencoba mencari jalan keluar. Ia berpegang pada tembok dan
menyusuri lorong gelap dan pengap itu. Tidak terdengar apa-apa, sangat sepi.
Cahaya yang masuk ke tempat itu semakin berkurang. Yoon min tidak bisa melihat
apapun. Ia merasa seperti orang buta. Setelah beberapa menit melangkah, ia
menemukan sebuah pintu.
Perlahan ia membukanya, terdengar suara berdecit dari engsel pintu itu.
Ia menemukan sebuah ruangan dengan cahaya yang berasal dari sebuah lilin.
Jendela di ruangan itu sudah ditutup rapat dengan paku. Suasananya sangat tidak
enak, pengap. Yoon min melihat ke sekeliling.
“nuguseyoe(siapa)?” yoon min melihat sosok seseorang. Tidak ada
jawaban. “permisi…ini dimana ya? Pintu keluarnya dimana?”
Orang itu menunjuk ke sebuah pintu. Yoon min heran, padahal sedari tadi
ia tidak melihat pintu disitu. Tanpa mempedulikan orang itu lagi, yoon min
segera berlari ke arah pintu. Yoon min
terkejut menemukan sungmin terikat disebuah kursi. Ia masih menggunakan baju pasien rumah sakit.
“oppa…? Apa yang oppa lakukan
disini?” yoon min segera mendekati.
“pergi, jangan mendekat yoon min-ah… sebaiknya kamu pergi” kata sungmin
lirih
Yoon min tertawa kecil. “oppa…ini tidak lucu.” Sedikit lagi ia akan berada didepan sungmin.
“pergi!!!!” bentak sungmin. Sebuah bayangan menghalangi yoon min untuk
mendekat
“aaaaa!” teriak yoon min yang kaget melihat sosok yang menghalanginya.
“cepat lari sana!”
“oppa!!!!” yoon min didorong hingga jatuh oleh bayangan itu.
“oppa….oppa!!!”
Yoon min tidak bisa mendengar lagi suara sungmin. Ia tetap bisa
melihanya seperti berteriak memanggilnya, tetapi tidak ada suara yang keluar.
Bayangan itu menyeret sungmin bersama kursinya ke bagian gelap ruangan itu.
Dalam hitungan detik sungmin menghilang. Yoon menangis sejadi-jadinya.
$$$
“ yoon min-ah….irona!” taemin
mencoba membangunkan yoon min yang tertidur. “ yoon min-ah…irona”
“oppa!!” yoon min mengigau.
“oppa”
“irona!” taemin mengoyangkan
badan yoon min pelan.
Yoon min terbangun. Napasnya
tersengal. “ taemin? Sejak kapan kamu disini?” ia segera merapikan diri.
“kamu tidak kuliah?”
“ania…”
“kamu kenapa? Mimpi buruk? Sejak
1 jam yang lalu aku disini, kamu terus mengigau memanggil sungmin hyung”
“emmmm…soal itu. Aku hanya mimpi
buruk”
“oemma dan appa juga datang”
taemin memberi tahu dengan hati-hati
Yoon min mengerutkan kening.
“tumben… ada apa?”
“kamu akan tahu nanti!” taemin
pergi begitu saja. Sebelum sampai dipintu ia berbalik. “sebaiknya rapikan
dirimu” ia tertawa kecil.
“yakkkk… apa yang lucu?” yoon min
kesal.
“ini!!!” taemin menunjuk pipinya.
“mwo?” yoon min melakukan hal
yang sama dan mendapati pipinya blepotan oleh krim dari kue yang ia makan semalam.
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
Aku mimpi buruk lagi. Mimpi yang
sama untuk kesekian kalinya. Mimpi buruk yang terasa sangat nyata. Mimpi dimana
aku bertemu sungmin oppa, tetapi ia lenyap begitu saja. Siapakah bayangan itu?
Kenapa ia selalu menjauhkan aku dari sungmin oppa?
“apa maksud mimpi itu?” kataku pada
cermin di toilet wanita.
Tiba-tiba lampu diatas cermin itu
mati. “yakkk… ada apa ini?” aku mengomel.
10 detik kemudian lampu itu nyala
lagi. Aku menghela napas lega. Hampir aku mati ketakutan. Aku kembali sibuk
merapikan diriku. Setelah selesai menyikat gigi, aku mencuci muka. Lampu itu
mati lagi.
“aigooo… ngajakin berantem lampu
ini” aku kesal.
Aku berniat keluar saja dari
toilet. #plukkk# salah satu produk perwatan wajahku
jatuh. Perlahan aku mencoba mencarinya di dekat kakiku dengan suasana
yang gelap gulita. Cukup susah menemukannya, tetapi aku berhasil. Tepat ketika aku menemukannya, lampu nyala
kembali.
“huuuu…nyala juga” aku kembali
berdiri. “omo!” aku kaget.
Tepat dibelakangku ada sebuah
sosok. Aku sedikit takut, tetapi mencoba mengabaikan. Sosok itu memakai jubah serba hitam, dari ujung kaki hingga kepalanya. Tidak
menyeramkan seperti hantu-hantu yang biasa aku lihat. Hanya saja dengan kemisteriusannya, aku sangat penasaran.
“kamu yang selalu ada dimimpiku
kan?” aku mencoba mendekatinya dan ia menghilang.
Aku keluar dari toilet itu dengan
penuh rasa penasaran. Kenapa ia menampakkan dirinya? apakah mimpi itu bukan mimpi? Suara seorang anak kecil menangis tersedu dan
membuyarkan lamunanku. Aku mancari asal suara. Tepat beberapa meter didepanku,
seorang anak perempuan menangis terduduk dilantai.
Aku berniat mendekatinya. Tetapi
#klejeb# seseorang muncul begitu saja
didekat anak itu. Aku mulai menyadari, ada sesuatu yang aneh lagi. Aku urungkan niat untuk
mendekat, dan tetap berdiri tanpa bergerak ditempat semula.
“hey kau!” kata orang itu padaku.
“a…ku?”
“iya… sepertinya aku
mengenalmu?ahhh… kamu yeoja yang dikatakan jong won itu”
“nde?”
“kemarilah…bantu aku”
Aku menurut begitu saja. “kamu
siapa?”
“ kim heechul… bantu akan
membujuk anak ini untuk ikut denganku”
“kemana?”
“jangan banyak tanya! Lakukan
saja…kita tidak punya waktu. Kalau kita telat, tamat riwayat anak ini”
Kata-kata heechul membuatku
kaget. “baiklah” aku duduk dilantai dan menatap anak perempuan itu. “saengi…
ikut ajushi itu yuk!”
“shiroe… aku tidak mau ikut ajushi
itu” rengeknya
“ajushi?” heechul melotot
“eonni akan menemanimu.. kaja,
jangan takut. Ajushi itu baik kok, walaupun raut mukanya
seperti orang jahat”
“mwo?” heechul kesal.
“benar oenni janji akan ikut?”
“ne…kaja”
$$$
“masuk sana!” perintah heechul
“aku yang masuk?” tanyaku
“ania… tetapi anak ini. Dengarkan
oppa!”
“oppa?” anak itu bingung.
“baiklah…ajushi! Kamu masuk ke
ruangan ini, kemudian ketika kamu melihat ada anak perempuan yang mirip
denganmu. Kamu tidurlah diatasnya.”
“aku mau bertemu oemma” rengek anak perempuan itu
“kalau kamu melakukan apa yang
oppa…ah…. Ajushi katakan, kamu akan bertemu oemma kembali”
“benarkah?”
“ia… cepat! Waktumu tidak banyak”
“sampai jumpa…eonnie” anak itu
menembus pintu
“ne…” kataku datar. Aku tidak
kaget sama sekali. Aku sudah menduga. “ajushi… apa tujuan kamu menyuruh anak
itu melakukan hal tadi?”
“agar dia tetap hidup. Arwah
seperti anak tadi itu arwah tersesat. Anak itu sebenarnya sedang koma karena
habis menjalani operasi tumor otak. Susah sekali menemukannya, ia selalu kabur.
Kalau telat sedikit tadi, ia bisa mati”
“kalau telat?”
“arwah yang sudah lebih dari 123
hari meninggalkan tubuhnya tidak akan bisa kembali. Rantai kehidupanya akan
hilang.”
“rantai kehidupan?”
“kamu banyak tanya! Ada sebuah
rantai yang melekat didada seorang arwah, kalau rantai itu hilang, berarti
mati. Seperti aku, lihat?” ia menunjukkan
bagian dadanya. “untuk kasus orang koma, ia masih bisa hidup sebelum
rantai itu hilang dan sebelum jasadnya dibiarkan mati”
“begitu?” yoon min berpikir
sejenak. “kalau begitu bagaimana dengan sungmin oppa?” heechul sudah hilang
begitu saja.
$$$
Taemin terlihat menunggu di depan
ruangan sungmin oppa. Ia terlihat sedih.
“kenapa kamu diluar?” kataku dan
mencoba membuka pintu.
Taemin menghalangi. “andwae…yoon
min-a”
“kamu kenapa? Aku mau masuk…”
“jangan dulu!” taemin menghalangi
Aku mendengar suara seseorang
didalam ruangan sungmin oppa.aku tahu itu suara ajushi dan ajumma.
“ajushi dan ajumma ada didalam.
Minggir aku mau masuk!”
“ne…” kata taemin tetapi tetap
menghalangiku masuk.
“kamu kenapa sih?” aku mendengar suara di dokter yang mengurus
sungmin oppa. “ada pak dokter juga?”
“yoon min-ah… tunggu diluar saja”
“minggir…. Minggir!” bentakku,
aku sudah sangat kesal. Aku tending tulang kering taemin.
“aarrrrg” teriaknya
“minggir!” aku mendorongnya
hingga terjatuh. “ajushi, ajumma!” kataku.
Aku melihat dokter sedang
berusaha melepaskan semua alat bantu dibadan sungmin oppa. Ajushi dan ajumma
terlihat kaget melihatku.
“dokter mau melakukan apa?” aku
segera berlari ke arah sungmin oppa dengan
berlinang air mata. “dokter sudah gila?”
Aku mendorong dokter sekuat
tenaga. Suster yang membantunya juga aku singkirkan dari dekat sungmin oppa. Semua alat yang tadi mau
dilepaskan oeh dokter, aku pastikan tidak akan lepas.
“kalian semua gila? Apa yang mau
kalian lakukan?” teriakku
“chagiya… dengarkan ajumma. Sudah
cukup sungmin menderita. Biarkan ia
pergi dengan tenang”
“shiroe… oppa belum mati. Kalian
mau membunuhnya? Jika ini masalah biaya,
aku akan membayar semuanya. Jangan sentuh sungmin oppa”
“yoon min-ah… sudah hampir 2 ½
bulan lebih sungmin seperti ini. Dokter sudah bilang tidak ada harapan lagi.
Sungmin tidak akan pernah bangun. Kamu tahu sendiri kan?” ajumma mencoba
menjelaskan
“mwo?” airmata yoon min tidak
terbendung. “kalian semua keluar dari
sini. Keluar… jangan sentuh
oppa!”
Ajushi, ajumma, dokter dan
perawat itu akhirnya mengalah dan memutuskan untuk keluar. Aku menangis tersedu memeluk sungmin oppa.
#klek# taemin masuk. “ yoon
min-ah”
“buat apa kamu masuk kesini?
Keluar…!” aku mendorongnya keluar.
“noona… dengarkan aku.”
“andwae… oppa tidak akan mati.
Tidak akan!!!”
“arayoe… tetapi oemma dan appa
sudah memutuskan untuk menunggu satu minggu lagi sebelum melepaskan semua alat
bantu itu. Mereka akan memaksa, apapun yang terjadi”
“kalian…. Aku benci kalian semua.
Keluar….” Teriakku.
“noona!!!” taemin memohon.
“kamu keluar… oppa belum mati.
Kenapa kalian mau membunuhnya?” aku
tiba-tiba lemas.
Taemin segera memelukku.
“noona…mianhae! Aku juga tidak mau hyung pergi”
“aku benci kalian” aku menangis
terisak didalam pelukan taemin.
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
“mau kalian apa sih?” yoon min
marah besar. “sampai kapanpun aku tidak akan mengizinkan kalian menyentuh oppa!
“yoon min-ah…dengarkan dulu” kata
ajushi
Yoon min tidak peduli. Ia berlari
keluar dari loby rumah sakit. Ada yang
harus ia kerjakan. Ia berharap apa yang akan ia lakukan sekarang bisa membuat
sungmin kembali.
Hampir 30 menit ryeowook menunggu
yoon min di taman universitas. Yoon min
meneleponnya tadi dan meminta bertemu. Seperti ada masalah yang sangat penting
yang ingin dibicarakan yoon min.
“ryeowook-ssi” panggi yoon min
“ne” ryeowook melambaikan tangan.
“mianhae…aku membuatmu menunggu
lama”
“kwaenchana…” ryeowook
memperhatikan yoon min, matanya sembab. “ ada perlu apa?” ryeowook
mempersilahkan yoon min duduk.
“aku mau meminta bantuanmu. Aku
tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi. Aku tidak punya siapa-siapa
didunia ini.” Yoon min meneteskan airmata lagi.
“uljima…” ryeowook mengeluarkan
sebuah saputangan. “apa yang bisa aku bantu?”
“bantu aku menemukan arwah
sungmin oppa!”
“mwo?” ryeowook kaget.
“sungmin oppa sedang koma. Aku
tidak mau dia meninggal. Jebal bantu aku…. Aku akan memberikan apapun yang kamu
mau. Asalkan bantu aku. Hanya ryeowook-ssi yang bisa membantuku. Jebal….” Yoon
min memohon.
“tetapi bagaimana caranya?”
“jebal…bantu aku!”
“emmmmm… aku tidak tahu bagaimana
aku bisa membantumu. Tetapi baiklah, aku akan mencoba”
“gomawo…gomawo” yoon min reflex
memeluk ryeowoook. “gomawo….oppa!”
“ah ne…” ryeowook kaget. Yoon min masih memeluknya.
~Author POV END~
$$$
~Kim Ryeowook POV~
Ada apa denganku? Jantungku
sepertinya mau melompat keluar. Bayangan wajah yoon min terus saja melintas
dibenakku. Setiap kata-kata yang pernah aku dengar dari yoon min terngiang ditelinga. Apa ini yang disebut jatuh cinta?
“hey…kenapa melamun?” jong won
mengagetkanku. “dadamu kenapa dipegang terus? Sakit?”
“ne… hyung! Jantung aku berdetak
cepat sekali” kataku
“mwo? Kamu sedang jatuh cinta?”
“ania…” aku berpikir. “mollayo!”
“eyyy… anak ini. Kapan kamu bisa
dewasa!”
“apa aku sudah gila, hyung?”
“ne…michossoe.”
Aku teringat permintaan yoon min. “ hyung…bisa bantu aku?”
“membantu kamu apa yoon min?”
“keduanya….jebal”
“cepat, apa?”
“tolong temukan arwah sungmin
hyung!”
“sejak kapan dia jadi hyungmu? Itu gampang, apa dia sudah mati?”
“ania…belum!” ryeowook mencoba
tenang. “ia sedang koma”
“masalah seperti itu, heechul
hyung ahlinya. Aku cari dia dulu.annyeong!!!”
“gomawo…hyung” aku bisa bernapas
lega. “ternyata gampang sekali”
~Kim Ryeowook POV END~
$$$
~Kim Jong Won POV~
aku berjalan dengan santai
memasuki markas angel ghost. Markas ini adalah tempat kami para hantu yang bisa
dibilang tidak suka mengganggu manusia berkumpul. Sudah lama aku tidak tinggal
disini, sejak aku selalu berada disisi ryeowook.
Aku memasuki ruangan heechul
hyung “annyeong hyung….”
“ada apa kamu kesini?” kata
heechul hyung ketus.
“ hyung… aku mau tanya sesuatu
boleh?”
“bertanya atau mau meminta
bantuanku?”
“emmmm… bisa menemukan arwah
untukku?”
“untukmu atau untuk orang lain?”
heechul hyung sibuk dengan i-padnya
Aku ragu-ragu harus memulai dari
mana. “begini hyung… dimana kita
bisa menemukan arwah seseorang yang koma?”
“biasanya kalau sudah 44 hari ia akan muncul disekitar
jasadnya”
“benarkah?” aku senang bukan main
Heechul hyung menatapku serius. “tetapi
kalau ia belum muncul, itu berarti evil
king sudah mengambilnya. Tidak ada cara lain, orang itu sudah pasti akan mati.”
“mwo? Bisa seperti itu hyung?”
“ne… siapa sebenarnya yang kamu
cari?”
Aku mencoba mengingat namanya. “lee
sungmin, kakak laki-lakinya lee yoon
min!”
“oooo… yoeja itu? Tunggu
sebentar..” heechul hyung mengutak-atik i-padnya. “arwahnya menghilang”
“morago?”
“arwahnya sudah tidak ada.
Sepertinya evil king sudah mengambilnya. Sial sekali dia.”
“berita buruk… gomawo hyung”
“tunggu….jangan coba-coba untuk
merebut arwah itu dari evil king. Kalau kamu berani, nyawamu taruhannya.”
“ne hyung…” aku menghilang dari
hadapan heechul hyung.
$$$
“begitulah ryeowook-a” kataku
setelah menceritakan semua yang aku
dengar dari heechul hyung.
“ hyung tahu dimana tempat aku
bisa menemui evil king?”
“morago? Jangan cari masalah.
Kamu mau mati?” aku mengcium ide gila
ryeo wook
Ryeo wook menghela napas. “aku
tidak mau mati, hyung! Aku cuma mau ngomong baik-baik sama evil king”
“phabo… kamu kira dia mau?
Sudah jangan cari masalah. Bilang saja
pada yoon min, percuma, semua sudah terlambat”
“baiklah!!!”
~Kim Jong Won POV END~
$$$
~Kim Ryeo Wook POV~
Beruntung hari ini jong won hyung
tidak mengikutiku lagi. Akhir-akhir ini ia sering meninggalkan aku karena sibuk
mengurusi partai hantunya. Tidak hanya didunia manusia ada politik, didunia
hantu juga ada. Kebetulan jong won hyung dimintai tolong oleh heechul hyung
untuk menggantikannya sebagai tim sukses seorang pemuka hantu di angel ghost.
“yuhuuu… kalian dimana?” aku
berjalan menyusuri jalan kecil yang dianggap angker oleh penduduk sekitar.
“yak…keluarlah!” aku mulai kesal.
Sekelebat bayangan melintas
didepanku. Aku segera mengejarnya, memberanikan diri. setelah beberapa meter
mengikuti bayangan itu, sampailah aku disebuah pondok kecil yang tidak terurus.
Terlihat 2 orang anak kecil bermain disitu. Aku menghampiri mereka.
“hey…kalian!”
“ada manusia…ada manusia” kata
mereka serempak dan kemudian bersembunyi.
“jangan sembunyi… hyung mau
bertanya”
“mwo?” kata hantu 1
Hantu 2 juga muncul. “mwo?”
Aku terkejut melihat kondisi
fisik kedua hantu anak kecil itu. tetapi aku harus tetap memberanikan diri.
“emmm…kalian tahu evil king?”
“kalau kami tahu kenapa?” jawab
hantu 1. “kami juga tahu angel ghost”
“iya….kami tahu semua.” Hantu 2
mendekatiku. “mereka tidak mau menerima kami. Jadinya kami terlupakan begini.
Hyung tahu bagaimana rasanya hanya tinggal berdua?”
“oh….mianhae!” aku menundukkan
kepala. “kenapa kalian tidak diterima?”
Hantu 2 dan 1 menjawab hampir
bersamaan. “karena kami anak kecil, evil king menolak kami. Dan karena kami
menyeramkan angel ghost menolak kami. Hyung tidak takut pada kami?”
“ania…” aku mencoba meyakinkan.
“hyung boleh bertanya kan?”
“emmmm…baiklah. Karena hyung mau
mendengar keluh kesah kami. 1 pertanyaan saja” hantu 1 terbang kesana kemari.
Aku memantapkan diri. “kalian
tahu dimana hyung bisa menemukan evil king dan para arwah yang ditahan?”
“gampang sekali hyung… kediaman
evil king di…” hantu 1 terbang lagi.
Hantu 2 mendekatiku. “di black
house!”
“dimana itu?” aku baru mendengar nama tempat itu.
“hahahahahahaha” mereka berdua
tertawa. “seluruh rumah sakit pusat seoul adalah black house. Gedung utama lantai 4 ruang operasi
B-5.”
“mwo? Kalian tidak bohong kan?”
aku masih belum bisa mempercayai mereka.
“kami tidak pernah berbohong”
kata mereka hampir berbarengan. “semua orang yang bekerja dirumah sakit juga
tahu. ruang operasi itu tidak pernah digunakan lagi karena setiap dilakukan
operasi disana, pasti akan gagal. pasien dipastikan meninggal dunia”
Aku berpikir keras. “oh….gomawo!
kalau hyung punya waktu, hyung akan bermain lagi kesini”
“etabayoe (sampai jumpa) hyung…”
hantu 1 melambaikan tangannya.
“hyung…” panggil hantu 1. “jangan
cari masalah dengan evil king. Nyawa diganti nyawa.”
$$$
Aku berpikir keras, apa langkah
selanjutnya yang harus aku ambil? Aku tahu ini tidak akan gampang, mungkin aku
bisa mati. Aku tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Tetapi percuma jika aku
meminta bantuan jong won hyung atau heechul hyung. Mereka pasti akan
menghalangiku. Jika aku meminta bantuan yoon min, dengan senang hati ia akan
mau. Dan hal yang terburuk yang akan terjadi, dia kan pergi sendiri untuk
menbebaskan arwah sungmin hyung.
“aaaaaaaa…otthoke?” aku
mambanting diri di kasur.
Sepertinya aku memang harus melakukannya sendiri, tanpa
diketahui siapapun. Walaupun aku tidak mengenal dengan baik siapa yoon min,
tetapi entah kenapa aku ingin melihat ia tersenyum. Satu-satunya cara untuk
mengembalikan senyumnya adalah dengan membuat sungmin hyung bangun dari
komanya. Aku harus melakukan ini.
“evil king…tunggu aku! Aku
manusia dan kalian hanya hantu. Manusia lebih hebat daripada kalian…” aku
tertawa terbahak sendiri.
~Kim Ryeo Wook POV END~
$$
~Author POV~
Ryeo wook sudah menentukan kapan
waktu yang tepat untuk dia masuk ke
black house. Tepat siang ini ia akan melancarkan aksinya. Bukankah lebih cepat
lebih baik. Sebelum jong won kembali
dari angel ghost, ia harus melakukan.
Ryeo wook celingukan saat
memasuki rumah sakit. Beberapa perawat yang mengenalnya melihat ke arahnya
bingung. Rencananya yang ingin tidak menarik perhatian, amalh sebaliknya. Siapa
tidak akan melihat ke arahnya, ia bertingkah aneh. Pertama dari ujung kepala
sampai ujung kaki ia berpakaian hitam dengan tas ransel hitam juga. Beruntung keamanan tidak menangkapnya. Kedua,
gerak-geriknya seperti maling. Mengendap-endap dancelingukan sana –sini,
waspada cerintanya.
Setelah beberapa menit menjadi
pusat perhatian di lobi rumah sakit, ia
bertindak normal menunggu lift. Orang di sampingnya hanya melihatnya heran.
Tetapi ia mencoba acuh tak acuh.
“oppa… sedang apa?” tanya
seseorang disampingnya.
“omo…” ia kaget. “oh… yoon
min-ssi. Aku hanya…” katanya terbata
Yoon mi menariknya masuk lift.
“kalau tidak cepat bisa mati menunggu”
“ah…ne!” ryeo wook semakin bertingkah aneh
“aku tadi habis mengunjungi
dokter Park” tutur yoon min. “hahhh…ia menyebalkan. Ajumma dan ajushi
membayarnya berapa sih untuk membujukku ? tidak akan mempan”
“oh…ne!” ryeo wook keringat
dingin
#ting# lift berhenti untuk
kesekian kalinya. Sekarang dilantai 4.
“emmm….aku turun disini. Kyung
soo di rawat disini” ryeo wook permisi pergi.
Yoon min menatap bingung. “ada
apa dengan ryeo wook oppa?”
Ryeo wook berdiri menelan ludah
didepan ruang operasi B-5 itu. Suasana berubah menyeramkan. Lorong tempat ruang
operasi itu berada sangat gelap dan pengap. Tidak ada satu orang pun yang melewati lorong itu.
memang kebetulan lorong itu berada di ujung. Ryeo wook memberanikan diri
membuka pintu ruang B-5 itu.
#klekk# “oh…tidak terkunci?” ryeo
wook masuk begitu saja.
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
Aku menatap lekat-lekat lagi
wajah sungmin oppa. Apakah tidak ada harapan untuk sungmin oppa bangun dari
komanya? Aku menghela napas pasrah. Apa benar aku harus mengikuti saran ajushi
dan ajumma?
“hey….lihat wookie tidak?”
seseorang mengagetkanku
“omo…” aku hampir berteriak.
“mianhae…” jong won segera
meminta maaf.
Aku menarik napas, mencoba
menenangkan diri. “wookie?nugu?”
“kim ryeo wook… tidak tahu juga?”
“oh… ryeo wook oppa? Mana aku
tahu. bukannya jong won-ssi lebih tahu?” aku memanyunkan bibir.
Ia geleng-geleng kepala.
“aku juga heran. Seharusnya hanya dengan
memiikirkan dia, aku akan lansung bisa menemukan dia. Tetapi sekarang aku tidak
bisa menemukannya dimana pun”
“ahhh…” aku baru ingat. “tadi
siang aku bertemu dengan ryeo wook oppa. Katanya akan menjenguk kyung soo”
“menjenguk kyung soo?” jong won
terlihat berpikir. “kyung soo tidak sakit. Aku habis bertemu dengannya tadi”
“lalu…siapa yang ia jenguk di
lantai 4?” aku juga heran
Wajah jong won berubah pucat (?)
“lantai 4 gedung ini?”
“ne…” aku hanya mengangguk
bingung
“celaka… dia mau ke black house?”
“black house?” aku semakin
bingung. “apa yang sebenarnya terjadi pada ryeo wook oppa?”
Jong won-ssi akhirnya
menceritakan semuanya padaku, dari A sampai Z. seharusnya ryeo wook oppa-lah
yang harus memberi tahu aku semuanya, tetapi ia tidak melakukannya. Aku jadi
berpikir, apakah ryeo wook oppa sekarang pergi ke black house demi aku?
Seandainya ia menceritakan padaku lebih awal, aku-lah yang akan pergi menemui
evil king.
“kaja…kita pergi!” kataku mantap.
“morago?” jong won tidak percaya
dengan apa yang ia dengar.
Aku manarik ia paksa. “kaja…kita
harus membantu ryeo wook oppa. Jong won-ssi pelindungnya kan? Kaja”
“michoesoe?” jong won menolak.
“kamu mau mati? Ini ide gila”
“ne… aku mau mati. Tetapi jangan
sampai ryeo wook oppa mati karena permintaan konyolku. Dan satu lagi, kamu
sudah mati. Jadi kaja!!!”
“baiklah..” jong won masih
mencoba mencerna kata-kataku, tetapi Ia menurut juga.
$$$
Aku tercengang melihat isi ruang
operasi B-5 lantai 4 gedung utama rumah sakit pusat seoul. Mungkin akan
terlihat biasa saja jika manusia yang masuk bukan aku atau ryeo wook oppa.
Ruangan itu sangat menyeramkan dan suram. Tidak ada mahluk menyeramkan atau
benda menyeramkan lainnya. Hanya saja suasananya membuat bulu kuduk merinding,
begitu dingin dan pengap.
Disalah satu dinding ruangan itu,
ada celah membentuk sebuah pintu. Tidak terlihat bentuk ruangan di seberang
pintu itu. asap hitam menghalangi pandangan di pintu itu. jong won-ssi terlihat
takut dibelakangku. Aku hanya geleng-geleng kepala. Kenapa hantu bisa takut
sama hantu?
“kaja kita masuk!” aku memaksa
jong won
“yakkk…yoon min-a! kamu tidak
takut?” suara jong won terdengar gemetar.
“eeeyy… hantu yang satu ini
penakut sekali sih? Aku tidak takut sama sekali. Aku akan menyelamatkan sungmin
oppa dan juga ryeo wook oppa. Kamu harus membantuku”
“arasoe…tetapi aku janji tidak
bisa membantu banyak! Kekuatan evil king tidak sebanding denganku”
Aku tersenyum. “arayoe…”
~Lee Yoon Min POV END~
$$$
~Author POV~
Yoon min dan jong won melewati
pintu yang penuh dengan asap hitam itu. diseberang pintu itu tidak ada yang
berbeda, semuanya terlihat sama dengan rumah sakit pusat seoul. Yang
membedakannya hanya keadaan yang lebih menyeramkan. Semua penghuni tempat itu
adalah hantu-hantu mengerikan. Yoon min dan jong won hanya menelan ludah.
Mata maksdunya tatapan
hantu-hantu itu tertuju pada mereka yang terlihat utuh. Hantu-hantu itu berbisik
satu sama lain. Hampir mereka semua tidak menyukai kehadiran yoon min dan jong
won. #glundung# sesuatu menggelinding dihadapan jong won dan yoon min.
“kalian mau bermain bowling?”
kata benda yang menggelinding itu.
Reflex yoon min menendang benda
itu –yang ternyata kepala- . “aaaaa…shiroe!”
“xixixixi” jong won menahan tawa.
Badan tanpa kepala menghampiri
yoon min dan menarik-narik baju yoon min. yoon min berusaha menjauh karena
jijik. Apakah badan itu pemilik kepala tadi?
“yakkk… kepalamu ini” teriak
hantu yang lain. “awas…jaga kepala kalian. Kalau tidak bisa hilang” hantu itu
menyindir yoon min.
“ne…jaga kepala kalian. Beruntung
kepala yang tadi tidak pecah aku tendang” yoon min menantang.
“yak….hentikan!” jong won
berbisik ditelinga yoon min.
Yoon min berkacak pinggang
menantang. “mana evil king ha? Kembalikan ryeo wook oppa dan sungmin oppa!”
“yoon min-ah…hentikan” jong won
mulai gemetar karena hantu-hantu itu mengelilingi mereka.
“kalian pikir aku takut dengan
kalian? Panggil evil king sekarang” tidak ada yang menjawab. “hey evil king
yang buruk rupa. Keluar kamu kalau berani. Hadapi aku, lee yoon min”
#buuuuush# asap tebal hitam
tiba-tiba muncul dari tanah. “aku disini..berhenti berteriak!”
“hey jel……je…..lek” kata yoon min
terbata. “jong won-ssi!” ia segera menarik jong won yang bersembunyi di
belakangnya.
“morago? Aku jelek?” evil king
tersenyum mengejek.
“jong won-ssi…ia tidak jelek!”
aku nyengir kuda. “otthoke?”
“annyeong…kyuhyun-a!!!” jong
won melambaikan tangannya.
Kyuhyun –evil king- memincingkan
mata. “ooooh…hyung!” katanya tiba-tiba
“kalian saling kenal?” #dubrakkk#
seseorang menabrak yoon min. “awwww!”
“yoon min?” kata ryeo wook –yang
menabrak yoon min- “hyung?”
“oppa dari mana saja?” tanya yoon
min heran.
Ryeo wook mengelap keringat “aku
dipermainkan mereka!” menunjuk 3 hantu perempuan. “mereka ganjen sekali!!!”
“sudahlah…untung oppa selamat.”
Kembali menatap kyuhyun. “kembalikan arwah sungmin oppa” teriak yoon min.
“dia?” kyuhyun menjentikkan
jarinya. “yang kamu maksdu dia?”
Sungmin duduk terikat disebuah
kursi. Ia terlihat lemas dan tidak sadarkan diri. sosok dengan jubah hitam
berdiri dibelakangnya. Sosok itu juga yang sering hadir di mimpi yoon min dan
sempat menampakkan dirinya secara nyata.
“oppa! Oppa!” panggil yoon min.
“oppa…sungmin oppa. Buka mata oppa” teriaknya lagi.
Kyuhyun hanya tertawa. Kemudian
ia memberi kode kepasa sosok hitam itu. dengan kasar sosok hitam itu menjambak
rambut sungmin dan memaksanya mendongak. Yoon min menjerit histeris dan berusaha
mendekat, tetapi ia dihadang hantu lainnya. Jong won dan ryeo wook juga
menahannya.
“andwae….jangan perlakukan oppa
seperti itu.” teriaknya sambil menangis. “apa maumu ha?”
Kyuhyun berdiri dan menghampiri
sungmin. “aku punya banyak hal yang aku inginkan. “ ia kemudian memegang dagu
sungmin. “aku butuh energy positif untuk tetap hidup dan kuat. Dan namja ini
punya banyak sekali”
“kyuhyun-ah…kamu…” jong won
angkat bicara. “kamu masih menggunakan metode terlarang itu?”
“tentu saja hyung… manusia selalu
menganggap kalau hantu bisa hidup dari energy negatif, mereka salah. Energy
positiflah yang membuat kamu para hantu bertahan. Cara yang biasa digunakan
angel ghost adalah dengan membantu manusia dan mendapatkan energy positif
secara tidak langsung. Tetapi itu tidak bertahan lama, karena jumlahnya
sedikit. Arwah manusia yang masih memiliki ikatan dengan jasadnyalah yang
memiliki energy positif lebih banyak. Yah… walaupun hanya sebatas 123 hari.
Tetapi cukup mengenyangkan dan tahan lama.” Kyuhun kembali duduk disinggasananya.
Yoon min tidak mengerti. “lalu
apa hubungannya dengan arwah sungmin oppa? Lepaskan dia”
“yoon min-a….yoon min-a” sungmin
mulai sadar.
“dia tambang energy posistif… aku
tidak mungkin menyia-yiakannya.”
“tetapi…” jong won mulai geram. “kamu akan membuatnya mati. Ini
belum saatnya untuk dia meninggal dunia.
Kamu sama saja menyalahi takdir”
“mwo?” yoon min yang mulai mengerti, segera berlari
menghampiri sungmin. “minggir kalian!” ia mendorong semua hantu yang
menghalangi, dan ia berhasil. “oppa….oppa”
“hebat juga yoeja ini…” kyuhyun
segera mendorong yoon min sebelum bisa menyentuh sungmin.
“awwww…yakkkk nappenum.” Umpat
yoon min.
“yoon min-ah…” teriak ryeo wook
yang dikerubuti hantu yang lain.
Jong won juga kewalahan, mereka kalah
jumlah. “kalian ini….pergi!!!”
“lepaskan oppaku… dasar evil
brengsek!” yoon min naik pitam. Ia tidak
peduli siapa yang ia hadapi.
Kyuhyun mencengkram kerah baju
yoon min dan mengangkatnya tinggi. “apa ia begitu penting bagimu? Biarkan saja
ia mati dengan tenang”
“a…nia…” yoon min sulit berbicara
karena tercekik. “oppa tidak boleh mati. Aku akan melakukan apapun untuk
membebaskannya darimu”
“wooww… aku suka auramu.
Bagaimana kalau aku memberimu suatu penawaran?” kyuhyun melempar yoon min ke
tanah.
“arrrggg..” yoon min mengerang
kesakitan.
Sungmin hanya terdiam tidak bisa
melakukan apapun. “yoon min-ah….andwae”
“yoon min-ah!!” teriak ryeo wook
dan jong won hampir bersamaan.
“aku akan membebaskan sungminmu
ini, dan membiarkannya tetap hidup. Tetapi kamu harus menggantikannya. Otthe?”
kyuhyun tersenyum licik, lagi.
“ania….jangan yoon min-ah” kata
sungmin
Yoon min berpikir sejenak.
“baiklah… aku akan melakukan apapun untuk oppa. Lakukan saja sesukamu”
“pilihan yang tepat” kyuhyun
tertawa. “kemarilah… dan kamu, lepaskan mereka bertiga” kyuhyun memberi
isyarat.
“ania… yoon min-ah. Kamu sudah
gila?” teriak ryeo wook yang diseret hantu-hantu menyeramkan itu.
Jong won juga diseret. “dia
memang sudah gila”
“yoon min-ah….jangan lakukan ini
demi oppa!” kata sungmin lemah. Dan ia
dibawa oleh sosok hitam itu mengikuti ryeo wook dan jong won.
Setelah mereka bertiga diseret
keluar dari black house, hanya yoon min yang tertinggal. Kyuhyun menatapnya
terus, memperhatikannya dengan teliti. Yoon min hanya diam dan mencoba tenang.
Apa yang ia lakukan sekarang tidak akan sia-sia. Ini semua demi sungmin yang
telah rela menderita demi dirinya.
“baiklah… apa yang akan kamu
lakukan padaku?” yoon min angkat bicara.
Kyuhyun masih berpikir.
“sepertinya aku pernah melihatmu disuatu tempat!” katanya
“benarkah… tidak mungkin” kata
yoon min setengah tertawa.
“emmm… untuk seorang yoeja kamu
yeppo. Tetapi ada yang aneh!” kyuhyun masih memperhatikan.
Yoon min hanya tertawa.
“yakkk…kyuhyun-ah! Katakan apa yang harus aku lakukan, baby evil.”
“baby evil? Aku bukan baby…jangan
panggil aku seperti itu.” kyuhyun segera mengingat sesuatu. “siapa kamu?”
“eyyyy…kamu lupa pada hyungmu
ini?” #busssh#
Kyuhyun terbatuk. “yaakkk… kamu
siapa?” pendangannya belum jelas, terhalang asap.
“annyeong… my baby evil” yoon min
berubah menjadi heechul.
“mwo?” kyuhyun langsung lemas.
“kenapa hyung sih?” kyuhyun hampir menangis
“mianhae saengi… yoeja itu
meminta bantuan hyung. Lagian dia orang yang baik, hyung tidak bisa menolak.
Lain kali kalau mencari mangsa jauh-jauh dariku ya?” heechul mencoba menghibur kyuhyun
“perasaanku memang tidak enak
dari tadi.” Kyuhyun kemudian menghilang meninggalkan heechul
Heechul hanya tertawa. “dia masih
alergi denganku ya?” heechul juga menghilang
~Author POV END~
$$$
~Lee Yoon Min POV~
aku menunggu tidak sabar di ruang
rawat sungmin. Sudah hampir 1 jam tetapi mereka belum kembali. Apa rencananya
gagal? begitu pemikiranku. Aku takut
terjadi hal buruk pada mereka. #tok…tok…tok# seseorang mengetok pintu. Aku
langsung berlari dan membukakan pintu. Airmataku tidak tertahan lagi melihat
sungmin oppa didepanku. Aku langsung menangis sejadinya dan memluknya erat.
“yoon min-a?” ryeo wook heran.
“kenapa…kamu…?”
“sudah…penjelasannya nanti dan
yoon min-ah, lepaskan sungmin. Cepat baringkan diatas jasadnya” perintah jong
won.
Aku segera melepas pelukanku dan
mengusap airmata. “oppa…..kwaenchana?”
“ne…” sungmin oppa mengagguk
lemas.
Ryeo wook oppa dan jong won-ssi
memapah sungmin oppa menuju jasadnya.
Kemudia mereka membantu sungmin oppa untuk tidur diatas jasadnya. Tidak
sampai 1 menit, arwah sungmin oppa mulai masuk ke jasadnya.
“gomawo…” kataku. “joengmal
gomawo!” aku memegang tangan ryeo wook oppa.
“ehemmm… yoon min-ah, kamu harus
menjaganya terus. Mungkin ia akan terbangun besok” jong won menatap kami sinis.
“sebenarnya yang berjasa kan jong
won hyung… aku cuma…” kalimat ryeo wook terpotong.
Aku memeluk ryeo wook oppa.
“gomawo! Noemu haengbokhae (sangat senang)”
“ne…nado!” ryeo wook hanya
terdiam.
“yaakk… pipimu merah!” ejek jong
won-ssi pada ryeo wook oppa.
Aku hanya tertawa dan terus
memeluk ryeo wook oppa erat. Aku sangat sangat bahagia.
$$$
Besok paginya sungmin oppa bangun
dari komanya. Dokter sampai mengatakan kalau ini sebuah keajaiban. Ajumma
menangis memelukku. Taemin juga menangis saking senangnya.
“oppa!!!” aku memeluk sungmin
oppa erat.
“kwaenchana?” tanyanya padaku.
“berapa lama oppa koma?”
“tidak lama kok!” aku tersenyum.
Persis seperti yang dikatakan
heechul-ssi, sungmin oppa tidak akan ingat apa-apa. semua ingatannya selama
menjadi arwah hilang tanpa bekas. Ia hanya akan menganggapnya sebagai mimpi
buruk tidak lebih. Kemampuanku melihat hantu juga menghilang dengan sendirinya,
itu membuatku sedikit kecewa. Tetapi aku tetap berteman dengan jong won-ssi,
heechul-ssi dan ryeo wook oppa.
“yoon min-ah… oppa selalu
memimpikanmu. Sayangnya itu mimpi buruk” tutur sungmin oppa.
“mimpi apa hyung?” taemin ingin
tahu.
“mau tahu saja ….merong#:P#” aku
mengarahkannya pada taemin.
“hahahahaha…kalian berdua tidak
pernah akur” sungmin oppa menjitak kepalaku dan taemin.
Taemin mengaduh. “awww….hyung
tahu? yoon min tidak kuliah beberapa hari. Ia selalu bolos, dan alasannya demi menjaga hyung. Malas nih
yoeja”
“yakkk…yakkkk… lee taemin. Aku
rajin kuliah tahu”
Sungmin oppa tidak hentinya
tertawa melihat aku dan taemin beradu argument dan pukul sana sini. Beginilah
kehidupanku yang sebenarnya. Aku adalah yoeja yang manja dan penakut, serta sangat sayang pada sungmin
oppa. Satu lagi, aku menyukai ryeo wook oppa (^.-). Sssssttttt
$$$
Epilog, author POV
“ahhh…” yoon min baru ingat.
“tadi siang aku bertemu dengan ryeo wook oppa. Katanya akan menjenguk kyung
soo”
“menjenguk kyung soo?” jong won
terlihat berpikir. “kyung soo tidak sakit. Aku habis bertemu dengannya tadi”
“lalu…siapa yang ia jenguk di
lantai 4?” yoon min juga heran
Wajah jong won berubah pucat (?)
“lantai 4 gedung ini?”
“ne…” yoon min hanya mengangguk
bingung
“celaka… dia mau ke black house?”
“black house?” yoon min semakin
bingung. “apa yang sebenarnya terjadi pada ryeo wook oppa?”
Jong won akhirnya menceritakan
semuanya pada yoon min, dari A sampai Z. seharusnya ryeo wook-lah yang harus
memberi tahu yoon min semuanya, tetapi ia tidak melakukannya. Yoon min jadi berpikir,
apakah ryeo wook sekarang pergi ke black house demi dia? Seandainya ryeo wook
menceritakan pada yoon min lebih awal, dapat dipastikan yoon min yang akan
pergi menemui evil king.
“kaja…kita pergi!” kata yoon min
mantap.
“morago?” jong won tidak percaya
dengan apa yang ia dengar.
Yoon min manarik paksa.
“kaja…kita harus membantu ryeo wook oppa. Jong won-ssi pelindungnya kan? Kaja”
“michoesoe?” jong won menolak.
“kamu mau mati? Ini ide gila”
“ne… aku mau mati. Tetapi jangan
sampai ryeo wook oppa mati karena permintaan konyolku. Dan satu lagi, kamu
sudah mati. Jadi kaja!!!”
“baiklah..” jong won masih
mencoba mencerna kata-kata yoon min, tetapi Ia menurut juga. “tunggu sebentar”
jong won menghentikan langkahnya.
“weo? Ada apa lagi?” yoon min
gregetan
Jong won menghilang. Yoon min
kesal bukan main, kenapa jong won ia biarkan kabur? Yoon min mondar-madir di
ruang rawat sungmin. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Sudah lewat 25 menit
jong won belum kembali. Tidak mungkin ia tega membiarkan ryeo wook pergi
sendiri, jong won pelindungnya kan?
#klejeb# “lepaskan…yakkk” teriak
heechul.
“kemana saja sih? Ryeo wook oppa
tida bisa menunggu” yoon min marah-marah
“yoon min-ah….bujuk ajushi satu ini. Cuma dia yang bisa ngalahin
evil king”
Heechul melipat tanganya didada.
“shiroe… aku tidak mau bertemu bocah tengik itu”
“oppa…” yoon min melakukan aegyo.
“oppa…jebal! Hanya oppa yang bisa
membantu…oppa kan kuat,sakti, ganteng, yeppo, baik pokonya. Jebal….tolong
kami.” Bujuk yoon min
“shiroe…aku tidak akan mau”
“oppa…. Oppa mau aku yang pergi?
Oppa tidak kasihan melihat aku yang ketakutan? Aku mohon dengan sangat oppa”
yoon min menangis dan memeluk heechul.
“bukankah dia seperti adik
hyung?” jong won mengompori.
“ara…baiklah! Aku juga mau
memberi pelajaran pada bocah tengik itu.”
“gomawo oppa…” yoon min loncat
kegirangan.
Jong won membisikkan semua
rencana yang telah ia susun. Intinya, heechul akan menyamar menjadi yoon min.
evil king tidak akan menyadari itu, karena heechul ahli dalam hal menirukan seseorang.
END
Kagak jelas banget kan? Mau buat horror malah jadi begini… ending yang
tidak nyambung dengan opening! seSUJU? Selamat bingung…eman-eman kalo tidak di
post. Please koment n likenya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar